PERSIAPAN - He is Leo Rival

28 16 0
                                    

Sementara, disisi lain..

Setelah melihat Kylo yang pergi membeli bahan masakan malam ini. Vano pun tak tinggal diam. Ia mengambil ponselnya di nakas menelpon beberapa anggota Niloers inti untuk membantunya.

"El, bantuin gue ya, ajak beberapa anak-anak untuk beli gas helium. Gue butuh untuk balon, gausah tanya apapun dulu, nanti juga lu ngerti"ujar cowo itu dengan cepat setelah telponnya diangkat. Ia mematikan telponnya sepihak setelah El, panglima tempur Niloers itu menyetujui.

Dengan langkah cepat, pemuda bernama Alvano itu mengambil kunci mobilnya, setengah berlari menuruni anak tangga menuju lantai dasar rumah itu. Setelahnya cowo itu melangkah cepat menuju garasi, untuk mengambil mobilnya yang terparkir. Setelah memanaskan mesin mobilnya sebentar, Vano mengemudikannya dengan kecepatan sedang.

***

Kini, disinilah Vano berada. Disebuah toko yang menjual perlengkapan ulangtahun. Biasanya alat-alat untuk surprise semacam ini ada disana. Setelah berputar-putar cukup lama, cowo itu menemukan apa yang ia cari. Rak balon, dan demi mengambil balon yang sesuai, Vano harus berjongkok lantaran pilihan balon yang ada disana terletak di rak paling bawah.

Sempat berpikir sejenak, Vano memutuskan untuk membeli balon sesuai dengan warna kesukaan adiknya. Dengan cepat cowo itu memilih warna yang merupakan warna kesukaan adiknya itu , yaitu biru. Setelah itu Vano berpikir kembali, memikirkan warna kesukaan Gloria, namun, ia sendiri tak tau akan hal itu. Mungkin juga adiknya tak tau.

Dari pada salah, Vano memutuskan untuk mengambil keputusan netral. Ia memilih untuk mencampur balon biru itu dengan warna netral, yaitu putih. Lalu tak lupa juga, ia juga menghitung dan memastikan jumlahnya cukup.

"Ini balonnya 150 buah masing-masingnya, hm.. udah cukup ga ya? Cukup lah ya" Vano yang berdebat sendiri dengan dirinya yang terlihat bimbang.

Setelah mantap dengan keputusannya dan mastikan bahwa jumlahnya sudah sesuai dengan yang di inginkan, ia pun beranjak lagi untuk mencari kebutuhan yang lainnya. Cowo dengan penampilan bad boy itu beranjak menuju rak sebelahnya dimana ia mengambil beberapa balon berbentuk love berwarna merah yang juga akan diterbangkan nantinya. Kalau soal romantis, tanyakan saja pada dirinya, ia sudah banyak memberikan surprise pada kekasihnya, Ghita, ketika gadis itu masih hidup.

"Apa lagi ya?"celetuk cowo itu bingung. Dia disini hanya sendiri karena barang yang dibeli juga tak memakan tempat.

"Oh iya Party popper yang nanti di pegang sama anak-anak yang duduk dibarisan depan" batin cowo itu.

Vano melirik keranjang belanjanya yang sudah penuh dengan balon dan alat surprise lainnya. Cowo itu pun dengan cepat membawa barang belanjaannya menuju kasir.

"Ini kak"

"Sebentar ya bang" balas petugas kasir setelah cukup lama Vano mengantre.

"Totalnya 789.000 bang" sambung petugas itu lagi setelah menghitung total belanjaan Alvano.

"Ini ya duitnya" balas Vano cepat, ia memberikan duit cash lalu mengambil kantong belanjaan yang sudah penuh dengan barang borongannya tadi.

"Terima kasih, jangan lupa datang kembali!"

Sedikit mengangguk, Vano pun membawa sekantung penuh balon yang ia beli, beserta kantung lainnya yang berisi party popper dan beberapa benang.

Ia kembali menuju parkiran, mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju lokasi El yang sudah ia terima dari Sharelock pemuda itu. Mereka berjanji bertemu di lokasi penjualan gas helium agar lebih mudah membawa balon-balon tersebut.

Persiapan yang dipersiapkan sejauh ini sudah 50% , saling bahu-membahu mereka membantu Kylo mempersiapkan semuanya.

***
"Apa lagi yang belum di siapin?"Tata yang berusaha mengingat-ingat sesuatu kemudian tersadar.

HE IS LEO RIVAL (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang