Arga terus menatap ke arah Wanda dengan tatapan bingung dan shock jadi satu saat mendengar permintaan Wanda yang ingin bercerai dengan nya.
Cerai, tidak mungkin. Dia tidak mungkin melepaskan Wanda yang sudah memiliki tempat yang penting di hatinya.
Sampai kapanpun dia akan terus mempertahankan Wanda, apapun itu dirinya dan Wanda harus terus bersama.
"Jangan bercanda, sayang." Arga menatap ke arah Wanda yang kini tengah menunduk.
Wanda lantas mendongak dan menatap ke arah nya. "Saya tidak bercanda, ayok kita bercerai." Ucap Wanda masih kekeh dengan pendiriannya yang meminta ingin berpisah darinya.
Dirinya menggeleng dan segera menggenggam erat tangan Wanda yang terasa dingin.
"Jika karena masalah akhir-akhir ini saya minta maaf, dan saya berjanji akan segera menyelesaikan semuanya. Tapi kamu bilang tadi apa? Bercerai? Saya tidak bisa melakukan itu." Ucap dirinya.
Wanda menatap ke arah wajahnya dan tersenyum tipis. "Saya minta cerai bukan karena masalah yang terjadi akhir-akhir ini. Tapi karena menurut saya ini pilihan terbaik bagi kita bertiga."
"Kata siapa?" Dirinya menatap nyalang ke arah Wanda. "Kata siapa ini pilihan terbaik bagi kita?"
Wanda terdiam.
"Justru dengan berpisahnya kita, saya rasa hidup saya tidak berguna lagi. Saya tidak bisa kehilangan sosok yang begitu berarti bagi hidup saya, anggap saja egois tapi saya berkata dengan jujur kalau saya tidak bisa kehilangan salah satu dari kalian." Ucap dirinya yang langsung berniat untuk pergi meninggalkan Wanda seorang diri di ruang kerja.
Namun sebelum dirinya membuka pintu, dirinya berbalik sebentar dan menatap ke arah punggung istrinya yang terlihat bergetar, sepertinya istrinya itu saat ini tengah menangis.
"Jangan pernah bahas lagi perceraian, karena sampai kapanpun saya tidak akan bisa mengabulkan keinginan kamu." Ucap dirinya.
Setelah mengatakan itu dirinya langsung pergi dari rumah Tebet dan berniat untuk pulang ke rumah kedua orang tuanya.
Karena jika dia pulang ke rumahnya dengan Rea, yang ada dirinya dan Rea akan kembali berdebat karena kemarin malam dia tidak pulang ke rumah dan memilih tidur di rumah Wanda.
Sudah bisa dia tebak jika Rea akan mulai mengajak berdebat saat bertemu dengan nya. Karena itulah dia memilih untuk menghindar sebentar, lagi pula dia ingin menenangkan fikiran nya yang kacau karena ulah Wanda yang terus meminta ingin bercerai.
Padahal dia sudah merasa bahagia karena hubungan dirinya dengan Wanda sudah berkembang, namun ternyata dirinya salah. Hubungan dia dengan Wanda masih tetap seperti itu, tidak ada perkembangan sama sekali, istrinya itu terus meminta ingin bercerai.
Memasuki rumah keluarganya, dia disambut dengan senyuman hangat mama dan papa.
Kedua orang tuanya itu seperti sudah menduga bahwa hari ini dia akan pulang ke rumah kedua orang tuanya.
"Kamu sudah makan?" Tanya mama.
Dirinya mengangguk. "Sudah ma, tadi sebelum kesini Arga makan dulu." Jawab dirinya.
Dirinya lantas menatap ke arah Papa yang kini kondisi nya terlihat begitu sehat, wajah Papa pun terlihat semakin segar, tidak sepucat dulu.
"Bang." Ucap mama berhasil membuat dia kembali menatap ke arah mama.
"Ya, ma?"
"Kamu kemarin tidak pulang ke rumah Rea?" Tanya mama.
Dirinya menghela nafasnya pelan, sepertinya Rea menceritakan kejadian kemarin kepada kedua orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kedua ✔ Winter feat Jaehyun & Sungchan
FanfictionMenjadi istri kedua bagaikan memakan buah simalaka alias serba salah. melanjutkan pernikahan salah, bercerai juga salah. Menyesal? Tentu saja, siapa yang tidak menyesal menjadi istri kedua? apalagi dia menjadi istri kedua dari suami Rea Alluna San...