Arga memasuki rumah Tebet yang terlihat remang karena ada beberpa lampu yang menyala, termasuk kamar mereka berdua dengan Wanda yang terlihat menyala.
Dengan ketukan di pintu dan sautan dari dalam, Arga meyakini ada Wanda di dalam sana dan benar saja begitu pintu kamar terbuka, dia melihat Wanda tengah membaca sebuah buku.
"U oke?" Dirinya lantas berjalan mendekati Wanda dan duduk di samping istrinya itu.
Kejadian tadi pagi memang dia ketahui dari Tania.
Saat perjalanan menuju rumah Tebet dia memang sempat menelpon Tania dan menanyakan apa yang Wanda alami dan Tania menceritakan semuanya termasuk reaksi Rea yang diam saja saat Wanda mendapatkan kekerasan yang di layangkan oleh para penggemar Rea.
Wanda menutup bukunya sambil mengangguk. "Im oke" jawab Wanda yang langsung merebahkan kepala di antara dada nya.
"Maafkan saya." Ucap dirinya. "Saya harap kamu bisa lebih bersabar lagi, saya janji hal seperti ini tidak akan terulang lagi." Lanjut nya.
Dalam sandaran nya Wanda mengangguk. "Kamu sudah makan?" Tanya Wanda sembari berbalik.
Dirinya tertegun saat dia melihat dengan jelas bekas cakaran yang ada di dekat pilipis Wanda. "Ini luka karena kejadian tadi?" Tanya dirinya.
Wanda hanya diam, dan bergerak dengan gelisah. "Kita makan dulu bagaimana? Saya lapar." Ucap Wanda mencoba mengalihkan.
Wanda bahkan langsung duduk tegak, dan mencoba untuk berdiri namun dia buru-buru menahan pergelangan tangan Wanda. "Wanda, jawab! Kamu terluka karena tadi?!" Dia meninggikan nadanya karena Wanda terus diam dan mengalihkan pertanyaan nya ke arah lain.
"Kita makan dulu, oke. Nanti saya ceritakan, hmm?" Wanda bertanya dengan senyuman yang begitu tulus.
Dia menghela nafas panjang dan memilih mengiyakan ucapan Wanda, walaupun sebenarnya dia sudah sangat emosi melihat wajah istrinya yang terluka, tapi orang yang dia khawatirkan justru bersikap santai seolah ini bukanlah hal yang begitu serius.
"Saya sudah masak makanan kesukaan kamu." Ucap Wanda sembari merangkul lengan nya agar berjalan ke arah meja makan.
Dirinya terus memperhatikan Wanda yang begitu antusias menyiapkan nasi dan lauk di atas piring yang akan di berikan padanya.
Dirinya juga ikut tersenyum saat Wanda terus berceloteh tentang kedua anaknya yang terus memaksa agar Wanda menuruti keinginan mereka berdua yang ingin bermain ke taman hiburan.
dalam hati dia berdoa semoga kebahagiaan kecil ini akan terus ada, dan semoga segala permasalahan rumah tangganya akan cepat selesai.
............
Dirinya tertegun saat mendengar suara tangisan yang begitu pelan namun terasa begitu sesak.
Saat terbangun dia melihat Wanda tengah menangis dalam doa nya. Tangisan yang begitu pilu dan menyakitkan bagi hatinya.
Dia tahu bahwa perasaan sakit yang Wanda alami karena ulah dirinya, tapi dia tidak tahu bahwa itu begitu sangat menyakitkan bagi Wanda.
"Eh?" Wanda tertegun saat melihat dirinya tengah tersenyum.
"Kebangun ya? Maaf." Kata Wanda dengan ekspresi penuh penyesalan.
Dirinya melirik ke arah jam dinding dan melihat saat ini sudah jam 3 dini hari.
"Enggak kok, kayanya memang saya harus ikut shalat malam." Ucap dirinya yang langsung turun dari ranjang sambil mengambil celana dalam untuk menutupi tubuh bagian bawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kedua ✔ Winter feat Jaehyun & Sungchan
FanficMenjadi istri kedua bagaikan memakan buah simalaka alias serba salah. melanjutkan pernikahan salah, bercerai juga salah. Menyesal? Tentu saja, siapa yang tidak menyesal menjadi istri kedua? apalagi dia menjadi istri kedua dari suami Rea Alluna San...