04.00

21.1K 1.5K 5
                                    

🔫Happy Reading🔫

♻️Makasih yang mau mampir♻️

Jangan pelit dengan vote dan comnt karena itu gratis!

Kalo ada Typo mohon Maaf sebesar-besarnya🙏

°°°

Keheningan terjadi diruang kerja yang sangat luas ini yang mendominasi warna gelap, hawa-hawa tak enak mulai keluar saat Serena mengijakan kakinya lagi di mamer masion suaminya yang artinya punyanya juga.

Pasangan suami istri itu saling menatap tajam, lebih tepatnya sang suami yang menatap tajam sang istri yang terlihat santai terbukti dengan ia menyuprut teh hangatnya yang sangat pas di minum saat hujan turun seperti malam ini.

Dengan sangat santai Serena meletakan lagi secangkir tehnya secara elegan, Serena menatap wajah tampan sang suaminya yang membuatnya lagi-lagi Tertegun dengan keindahan makluk ciptaan Tuhan ini yang terlihat sempurna.

Suaminya terlihat sangat tampan dengan balutan kemeja putih ditubuh kekarnya, lengan kemeja yang dilipat sesiku yang mampu mencetak otot-otot serta urat tercetak jelas dari manusia memandang, tatapan tajamnya itu berkali-kali mengarah kearah sang istrinya yang terlihat sangat santai.

Serena menaikan satu alis "Kenapa dengan mata mu itu? hati-hati dengan matamu yang menyorot tajam itu, itu bisa membuat bola matamu keluar dari sarangnya!"

Sekarang alis Ares yang terangkat satu, dari kursi kekuasanya ia bisa melihat sang wanita didepanya ini bisa mendominasi lawan bicaranya.

"Kemana saja kau hari ini bersama anakku?" Suara serak berat itu mampu, membuat Serena merinding sejenak, sebelum matanya melotot "

Hei!...Avan juga anakku, bukan anakmu saja!"

Ares tersenyum miring "Sejak kapan kau mengakui keberadan Avan, Heum?"

"Dan sejak kapan kau bertanya Mencari keberadaan Avan. Biasanya kau selalu sibuk dengan selingkuhanmu itu!"

Ares bangkit dari duduknya, berjalan kearah Serena bagaikan malaikat maut bagi Serena. Serena meneguk ludah kasar saat kini ia dipojokan disofa dengan tangan kekar Ares dibelah sisinya.

Serena memejamkan mata erat, ia sudah salah sasaran teryata, membangunkan singa yang tertidur.

Ares terseyum miring melihat sang istri yang takut juga padanya. ia memajukan wajahya lebih dekat dengan wajah sangat istri yang menurutnya mengemaskan apalagi bibir sang istri yang terus berkomat kamit secara pelan.

"Kenapa Kau memejamkan mata, Takut Heh?" Serena segara melebarkan matanya menyorot tajam kearah mata Ares dengan jarak yang dekat.

"M-menjauhlah dari ku!" Kegugupan tak sangup Serena sembunyikan, dengan bagaimana sang suami yang sangat tampan ini menatapnya dengan jarak yang sangat dekat bahkan hampir saja bibir mereka bertemu.

"Kau gugup Ha?" Ares terkekeh pelan membuat lagi-lagi Serena tertegun melihat senyum Ares

meskipun kecil, karena yang ia lihat selama memori ini Ares hanya menujukan senyuman miringnya.

"Kau sangat tampan jika terseyum" celetuk Serena mampu mengembalikan wajah datar sang tiran kejam, Ares mencoba mendehem guna untuk menormalkan ekspresi nya yang keluar begitu saja jika dihadapan wanita cantik yang menjabat sebagai istrinya yang dulu ia abaikan dan sekarang berubah begitu saja.

ARESERENA ; imperfect wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang