08.00

19.7K 1.1K 40
                                    

🔫Happy Reading🔫

♻️Makasih yang mau mampir♻️

Jangan pelit dengan vote dan comnt karena itu gratis!

Kalo ada Typo mohon Maaf sebesar-besarnya🙏

°°°

Pagi yang cerah ini disertai matahari terbit dengan indahnya menyinari belahan bumi untuk melakukan aktivitas mereka masing-masing.

Sinar matahari mencoba menobros pada celah-celah cendela yang terbuka meskipun kecil, usahanya tak sia-sia sinar matahari itu membangunakan kedua pasangan anak adam yang tengah terlelap dengan tangan melilit kebadan sesama.

Ares terbangun dari tidurnya karena sinar matahari yang masuk mengusik tidur lelapnya. Baru pertama kali ini Ares merasakan bagaimana lelapnya tidur sebenarnya, dan itu disebabkan oleh sang istri yang kini menceplok tidur padanya.

Ares mendongakan wajahnya, matanya menyipit guna melihat jam yang terpapang diatas nakas.

Ares terseyum tipis melihat posisi tidur sang istri yang terbilang cukup unik. Semua tangan dan kakinya melilit kebadanya namun itu tak membuat Ares selaku suaminya tergangu malahan ia yang kenyamanan hingga tidur pulas.

Tanganya terulur menyingkirkan beberapa helai rambut yang mengagu wajah sang istrinya yang masih terlelap dengan wajah yang ditaruh pada dada bidangnya tanpa balutan apapun.

Ares menciumi puncak kepala wanitanya dengan gemas, aroma yang membuatnya tenang menyeruak akibat shampo yang digunakan Serena sangatlah wangi dan segar menurutnya.

Ia mengeratkan pelukan, memejamkan mata tak ada niatan untuk bangun meskipun jam menujukan pukul 07.30.

Untuk urusan kantor ia serahkan pada asisten sekaligus temanya itu, ia ingin mengambil cuti guna untuk mendekatkan diri pada istri dan anaknya.

Si empu yang meraskan sesak akibat eratnya pelukan dan sinar matahari yang mengangu rintena matanya, perlahan mata itu terbuka memperlihakan iris mata yang indah.

Pandangan mendongak menatap sang suami yang memejamkan mata, ia tumpukan dagunya pada dada bidang suaminya dengan mata yang masih menatap sang suami.

Serena tersenyum kecil mengigat tadi malam

ia sekamar dengan Ares, oh tidak!, Selamanya

akan sekamar berdua!.

Tanganya terulur mengelus rahang tegas Ares yang terdapat bulu-bulu halus disana. Ares hanya memejamkan mata menikmati elusan sang istri dipagi indah ini.

Matanya membuka serasa elusanya berherti, mata mereka tubrukan, Senyuman indah terpancar dari wajah mereka berdua.

"Morning, sayang"

"Udah pakai sayang-sayang ya kali ini" goda Serena terkekeh saat melihat tampang datar yang kembali terpasang apik di wajah suaminya.

"Suami bangun dikasih morning kiss, bukanya bikin kesel" Degus Ares mengalihkan pandagan pada balkon kamar yang masih tertutup.

"Maaf-maaf, sini cium dulu" Serena mengecup pelan pipi tirus suaminya sebagai morning kiss tapi tidak untuk Ares yang banyak maunya dengan kelakukan tersembunyinya.

"Bukan dipipi by, di bibir!" Ares menujuk bibir mengodanya pada Serena.

"Udah ah, ini masih pagi, Lebih baik kamu siap-siap untuk kekantor" Suruh Serena mengabaikan tatapan tajam sang suami yang mengiginkan morning kiss padanya.

ARESERENA ; imperfect wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang