07.00

21K 1.3K 49
                                    

🔫Happy Reading🔫

♻️Makasih yang mau mampir♻️

Jangan pelit dengan vote dan comnt karena itu gratis!

Kalo ada Typo mohon Maaf sebesar-besarnya🙏

°°°

Akhir-akhir ini serena sering diherankan dengan perilaku suaminya itu, bagaimana tidak suaminya itu terkenal dengan gila kerja tapi akhir-akhir ini suaminya banyak waktu dirumah.

Yang mengherankan lagi waktu cuti yang dipakai Ares dipergunakan untuk mengurus anaknya atau mungkin mulai mendekatkan diri pada jati diri anaknya yang sudah lama ia abaikan, maybe.

Serena menyuapkan sesendok salat buah pada bibirnya, bibirnya menguyah pelan dengan sorot mata yang tak hentinya menatap pemandagan yang menurutnya sangat langkah.

Aresan king Digantara seorang ceo dingin yang tengah mengendong anaknya hingga teralut dalam alunan mimpi,
pesonanya makin bertambah saat terkekeh merdu dengan mata yang menatap sang anak yang terlelap. Satu tangganya bergerak menyingkirkan pelan tanggan yang disedotnya layaknya empeng.

Segaris senyum tersimpul pada bibir Serena, Tak ada yang diharapkan lebih dari kehidupan kedua dengan rasa yang berbeda, hanya ketenangan dan kehangatan yang diinginkanya.

Serena meletakan mangkok yang sudah habis tersisi salat buahnya pada wastafel dapur, ia membukan kulkas untuk mengambil se-kaleng minum isotonik.

Ia berjalan menuju ruang tamu yang terdapat suaminya yang masih setia mengayun-ayunkan badan sang anak yang lebih kecil dari pada tangan kokoh bapaknya.

Serena mengampiri keduanya yang tenang dikesunyian ini "Kenapa?"

"Serena, Dia menyedot jari teleunjukku" bisik Ares pelan engan untuk mengangu tidur sang anak.

Pandagan Serena jatuh pada baby avan yang asik menyedot tangan telunjuk besar Ares mengantikan tanganya yang ia sendot tadi, sedangkan jari-jari mungil kedua tanganya menahan jari telunjuk papanya agar tidak hilang saat ia terlelap.

"Biarkan, dia telelelap nyeyak dulu, baru nanti kau lepaskan" Ares mengaguk patuh, ia kembali mengayun-ayunkan anaknya yang berada digendogan tanganya.

"Duduk dulu, kau pasti lelah mengurus baby avan subuh hingga saat ini"

Ares menaguk memang saat ini tangganya sangat keram karena sendari tadi terus mengendong baby avan yang terus saja merengek jika ia letakkan di kasur.

"Ini minuman untuk mu" Serena seakan  paham mulai membuka kan penutup kaleng dengan mudah. kemudian menyodorkan kaleng pada bibir Suaminya yang terdiam.

Ares terdiam "Ayo minumlah, aku tau kau haus" Ares mulai menyuprut minuman kaleng yang disodorkan istrinya itu.

Serena meletakkan minuman kaleng pada meja kaca ditengah mereka, ia menatap Ares yang mengusap pelan bokong anaknya,

Ares melirik seakan paham akan yang dipertanyakan, "Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Kau, peka sekali Ares"

"Begini,akhir-akhir ini kau sangat aneh dengan sikap mu yang berubah ini, dimulai dari banyak waktu di rumah,mengurus avan dan---

"Kau tidak senang aku berubah?"Serena mengeleng kuat membatah peryataan itu.

"Aku malah bersyukur atas berubahan sikapmu, tapi bagiku ini terlalu tiba-tiba, kau ini bak bunglon Ares",kata Serena menatap Ares.

"Kau pun sama, berubah dengan tiba-tiba"

ARESERENA ; imperfect wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang