14. Terluka.

6.9K 547 327
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Follow Instagram
@_ikaa.riska
Wattpad_riska

Selamat membaca 🌻

Part sebelumnya vote nya gak sampai, tapi kali ini harus sampai 400 vote 300 komen!

Menurut kalian cerita rasyifa kali ini seru gak?, gak bosen?, alurnya aman?. Karna akhir-akhir ini aku merasa cerita aku kali ini gak sesuai ekspektasi tapi aku cuma mau minta saran dari kalian.




Tiga hari kemudian.

Diam. Itulah yang dirasakan oleh Rasyid dan Syifa. Tak ada yang berbicara. Sampai sekarang syifa masih marah kepada Rasyid karena kejadian kemarin.

Tiba-tiba tangan gadis itu terangkat mengelus lehernya, ia merasa haus. Tanpa disadari, Rasyid terus memperhatikan Syifa dari balik cermin mobil.

Pria itu pun menghentikan dan menepikan mobilnya di pinggir jalan. Setelah nya, ia menoleh menatap Syifa yang terlihat heran mengapa ia menghentikan mobilnya.

"Saya ingin membeli air minum sebentar ".

Gadis itu mengalihkan pandangannya tanpa membalas ucapan Rasyid.

"Mau titip sesuatu?'. Tanya Rasyid berusaha menghangatkan suasana.

"Gak". Balasnya singkat dengan ekspresi wajah datar.

Rasyid tersenyum tipis,"kamu jangan kemana-mana ya, tetap disini".

"Hmm".

Setelah itu, Rasyid pun mulai keluar dari mobil dan mencari warung terdekat. Setelah sampai di sebuah warung ia pun langsung mengambil air botol kemasan.

"Semua nya berapa pak?".

"15 ribu aja nak".

Rasyid pun mengambil uang disaku celananya. Lalu menyodorkan nya kepada penjual itu.

"Ambil saja kembalian nya pak,"ujar Rasyid saat memberikan uang sebesar 50 ribu.

"Ya Allah terimakasih ya nak".

Rasyid membalas senyuman, baru saja ia ingin meninggalkan tempat itu namun tiba-tiba...

Brak.

"Setoran nya mana?!" Sentak para preman-preman pasar itu. Ia menggebrak meja agar mereka terlihat lebih menakutkan.

Dengan cepat pria tua itu pun memberikan sejumlah uang kepada preman-preman itu.

"CUMA SEGINI HA!?," tanya salah satu dari mereka dengan nada tinggi.

Pria itu mengangguk dengan raut wajah yang ketakutan. "Maaf nak, pendapatan bapak hari ini tidak banyak".

"AHHH, SAYA GAK PEDULI!, SERAHIN GAK UANG NYA".

"Tapi nak-".

"SERAHIN ATAU KAMI HANCURKAN SEMUA INI!" ancam nya dengan bola mata yang melotot.

Pria tua itu menggeleng cepat, ia pun segera mengeluarkan semua uang nya di laci meja. Lalu memberikan kepada preman-preman itu namun tiba-tiba Rasyid menahan nya.

"Jangan pak, jangan serahkan uang bapak kepada mereka," sahut Rasyid yang sedari tadi menahan kesabaran atas perilaku preman-preman itu terhadap orang yang lebih tua.

"HE!, LO GAK USAH IKUT CAMPUR!". Baru saja aku preman itu ingin merebut uang nya namun dengan cepat Rasyid menahan tangan nya lalu preman itu menghempaskan nya dengan kasar.

Rasyifa ( rasyid & syifa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang