01. Hubungan.

14K 543 46
                                    


Bismillahirrahmanirrahim

Halo-halo guys, afwan ya selama hampir sebulan ini gak pernah update lagi dikarenakan ada sesuatu yang membuat saya gak sempat aktif di wp, tapi tenang aja. Kali ini aku bener-bener usahain untuk update terus. Oke gitu aja bye👋



Selamat membaca 🌻

_

Suara deruman motor di pinggir jalan dan klakson yang terus berbunyi sehingga menciptakan kebisingan  di malam itu. Perhatian orang-orang pun tak luput dari mereka.

Setelah merasa puas, akhirnya mereka mematikan motornya.

Cowok yang memakai jaket itu melangkah mendekati ke arah gadis yang sedang berbincang-bincang dengan teman nya.

"Mau pulang?". Ajak cowok itu sambil menaikkan kedua alis nya.

Gadis itu berpikir sejenak, ia menunduk menatap arloji miliknya dan sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Hal itu membuat nya sedikit panik karna tidak sadar akan cepat nya berjalan nya waktu. Dan yang paling membuat nya khawatir adalah, sebelum keluar malam, ia tak memberi orang rumah.

Akan tetapi, ia juga sedikit ragu dengan ajakan Defano sebab, jika pacarnya itu mengetahui ia berboceng bersama dengan cowok lain, pasti akan marah.

Akhirnya gadis itu mengangguk. Kemudian, tangan Defano terangkat menarik tangan gadis itu.

Melihat itu, salah satu dari mereka berdehem,"ingat pacar". Ucapnya tanpa menatap keduanya.

Syifa. Gadis itu langsung menurunkan tangan nya,"sorry, tapi gue khawatir hanif marah kalau kita pegangan tangan kayak gini".

Defano menipiskan bibir nya,"gak papa, gue ngerti kok". ucapnya, kemudian ia melangkah mendekati motor nya yang diparkir di pinggir jalan.

Setelah itu, salah satu dari mereka bangkit dari duduknya dan melangkah mendekati Syifa,"Gue saranin ya Syif, mending lo hati-hati sama dia, lihat dari gerak-gerik nya. Kayaknya dia naksir sama lo deh". Bisik nya

"Ah, gak mungkin fano naksir sama gue, dia kan juga tahu kalau gue udah punya cowok".

"Yaaa, bisa aja suka sama lo, walaupun status lo sekarang udah gak jomblo, lo tau sendiri kan fano tuh kayak gimana".

Ucapan teman nya membuat Syifa terdiam. Setelah beberapa detik akhirnya ia tersadar.

"Udah ah gue mau balik bye!". Ucapnya, kemudian melangkah mendekati Defano yang sudah menunggu nya.

"Inget ya sama ucapan gue!".

...

Setelah menempuh perjalanan yang membutuhkan waktu beberapa menit, akhirnya motor yang dikendarai oleh Defano berhenti tepat di depan rumah yang mewah itu, tak lain rumah keluarga Syifa.

Syifa pun segera turun dari motor lalu mengangkat kedua tangannya, ingin melepaskan helm yang melindungi kepalanya. Akan tetapi, ia sedikit kesusahan membuka helm nya.

Melihat itu, Defano menghela nafas ringan, tangannya terangkat membantu Syifa melepaskan helm itu. 

Setelah terlepas, barulah Syifa menghela nafas lega, sesekali ia memperbaiki sedikit rambut yang berantakan.

"Makasih ya fan, lo udah rela-rela nganterin gue pulang".

"Sama-sama".

"Oh iya, gue boleh nanya sesuatu gak?". Tanya Defano

Rasyifa ( rasyid & syifa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang