16. Trauma

7.6K 569 369
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Utamakan follow sebelum baca

Follow Instagram

Ikaa.riska
Wattpad_riska

Vote 500 dan komen 500 baru update lagi!

Peringatan, part kali ini mengandung unsur 18+⚠️, jadi mohon berhati-hati dalam membaca nya, jangan sampai kalian terjerumus ke dalam dosa!.

selamat membaca 🌻



Tamparan keras berhasil mendarat di pipi gadis itu sehingga pipi nya menjadi merah akibat gali yang menampar nya. Ya ayahnya yang melakukannya.

"Jaga ucapan kamu syifa!". Ucap gali dengan raut wajah emosi.

"Dia itu suami kamu, dimana sopan santun mu sebagai seorang istri ha?!".

Gadis itu menutup kedua telinganya,"arggg cukup ayah!, sampai kapanpun syifa gak akan anggap dia sebagai suami syifa!".

"SYIFA!".

Baru saja gali ingin melayangkan tamparan kedua kepada anaknya lebih dahulu rasyid menahan tangan nya agar berhenti melukai syifa.

"Ayah, istighfar ayah".

Pria itu pun menghela napas lalu mengucapkan kalimat istighfar.

"Kenapa yah?, kenapa ayah berhenti?". Tanya syifa, "ayo tampar syifa, sekalian ayah bunuh syifa saja". Ia mendekatkan wajahnya ke arah gali agar menampar nya.

"Gak ada gunanya syifa hidup di dunia ini!".

"Syifa cukup!". Kini giliran salma yang  berbicara, putrinya itu sudah benar-benar keterlaluan.

"Mama gak mau denger apapun lagi dari kamu" ucapnya, ia memalingkan wajahnya,"lebih baik kamu pergi dari sini".

Deg!

"M-mama usir syifa?". Tanya gadis itu dengan mata yang berkaca-kaca.

"Iya".

Air mata syifa mengalir begitu saja, sungguh ia tak percaya ini. Sebelum meninggalkan tempat itu ia melangkah mendekati kakak nya itu yang masih menangis.

"Puas lo sekarang?". Tanya gadis itu

"Dek kakak gak bermaksud-". Ucapan syila terhenti ketika tangan syifa terangkat menandakan ia tak mau mendengar apapun darinya.

"Gue benci sama lo".

Setelah itu, ia langsung berlari meninggalkan tempat itu. Sedangkan rasyid ikut mengejar syifa dari belakang.

"Syifa". Panggil nya

Gadis itu berhenti, ia mengepalkan kedua tangannya. Perlahan ia membalikkan tubuhnya.

"Anda puas?," tanya gadis itu dengan mata yang memanas.

"Gara-gara anda mama ngusir saya, gara gara anda papa nampar saya, anaknya sendiri. Dan gara-gara anda dan saya kehilangan hanif!".

"Kenapa?!, kenapa anda harus ada di kehidupan saya!".

"Gara-gara anda kehidupan saya hancur!".

Tangisan gadis itu semakin pecah. Dan jujur saja pria itu sangat sakit melihat kondisi syifa sekarang.

"Syifa-".

"Cukup!, saya gak mau denger apapun!".

"Mulai sekarang saya gak mau lagi ngeliat wajah ustadz lagi". Ucapnya,"dan ustadz gak usah cari saya lagi ".

Rasyifa ( rasyid & syifa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang