27. Wanita fitnah terbesar bagi lelaki.

1.4K 102 5
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Halo-halo selamat menjalani kehidupan

FOLLOW IG _Ika.riska and wattpad. riska
Follow akun ini jugaaaaaaa

SELAMAT MEMBACA 🌻

VOTE AND KOMEN!!!!!

Seusai melaksanakan sholat isya di kamarnya, Syifa langsung melipat sajadah nya itu lalu meletakkan ke tempat semula. Kemudian, ia melepaskan mukenanya sehingga tanpa sengaja ia menyentuh lehernya terasa ada yang mengganjal. Untuk memastikan ia kembali menyentuhnya dimana wanita itu tak menemukan benda yang selalu ia pakai setiap saat.

"Kalungku?" Gumamnya bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Ya, kalung pemberian kakeknya itu yang selalu ia pakai tidak terikat dilehernya.

"Kalungku, dimana?" Ia menunduk ke bawah memastikan bahwa benda itu tidak jauh. Namun, tak ia temukan.

Wanita itu berlari ke kamar mandi berharap kalungnya kesayangan ada di sana, tetapi hasilnya sama. Tak menyerah, ia kembali mencari benda itu di setiap kamarnya.

"Assalamualaikum".

Rasyid. Pria yang baru saja pulang dari mesjid langsung menangkap sosok wanita yang tengah sibuk mengitari ruangan itu, seperti mencari sesuatu. Apalagi, salamnya tak dijawab oleh Syifa.

"Assalamualaikum, sayang".

Wanita itu langsung menyadari kehadiran Rasyid ketika mendengar suaranya sedikit ia keraskan. "Waalaikumussalam mas".

"Mas, liat kalung aku gak?".

"Kalung," gumamnya, pria itu mencoba untuk mengingat kalung yang sering syifa pakai.

"Kalung yang mana, sayang?"

"Kalung yang sering aku pake mas, masa mas Rasyid lupa sih?".

Tak ingin membuat sang istri terlalu merasa pusing mencari benda yang dicari-cari nya, ia pun ikut mencari kalung itu di berbagai sudut.

Setelah beberapa saat, netra Rasyid itu menangkap sesuatu benda yang pada akhirnya membuatnya menghela napas ringan dengan senyuman tipis di bibirnya.

Ya. Pria itu telah berhasil menemukan kalung Syifa di laci meja belajarnya. Ia membalikkan tubuhnya lalu memanggil sang istri. "Sayang, ini yang kamu cari?", tanya nya sambil mengangkat tangan kanannya yang sedang memegang benda yang dicari istrinya.

Seketika itu, mata Syifa berbinar. Tak lama kemudian ia mengangguk pertanyaan suaminya. "Iya, mas. Itu kalungku!".

Rasyid tersenyum tipis, lalu melangkah mendekati Syifa. Perlahan,Ia membalikkan tubuh Syifa setelahnya, ia menyingkirkan rambut Syifa agar mudah memasangkan kalung itu di leher istrinya.

"Nah, sekarang istri mas udah sangat cantik memakai kalung ini".

Syifa terkekeh kecil dengan ucapan Rasyid. dimana ia menunduk menatap kalungnya. Jika diingat-ingat, benda itu mengingatkannya kepada seseorang yang telah kembali ke Rabb-Nya. Ya, ia merindukan kakek Yunus. Dulu, sebelum kecelakaan itu terjadi. Kakek Yunus sempat memberikan cucu kesayangannya sebuah kalung, tak lain adalah kalung yang ia kenakan sekarang ini.

"Mas Rasyid tau gak?, kalung ini pemberian dari kakek loh... Makanya kalung berarti banget buat aku. Sebelum tragedi kecelakaan itu, kakek Yunus sempat ngasih aku kalung ini, terus beliau bilang gini 'nak, kalung ini sangat cocok untukmu, jaga baik-baik ya. Karena kalung itu peninggalan dari nenek kamu', gitu...".

Rasyifa ( rasyid & syifa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang