23. Bersikap Tenang

184 48 12
                                    

Sesuai dengan arahan Rifky yang meminta Cassandra untuk pulang. Kasihan kedua orangtuanya yang pasti menunggu dan mencarinya. Sekarang, dia berkemas karena sebentar lagi akan diajak ke hotel oleh kakeknya. Meminta Saddam untuk menjemput ke sana. tidak mungkin kalau Saddam menjemput ke rumah ini.

Segalanya akan menjadi kacau kalau Saddam yang kemari. Menganggap bahwa Rifky tidak pernah menyayangi anak laki-laki itu.

"Nanti kakek kasih kamu uang cash. Cadangan buat kamu. Entah mau dipakai apa pun terserah kamu. Masukin ke dalam tas kamu."

Cassandra menutup ritsleting tasnya. Kemudian pria itu membawa uang yang begitu banyak. "Kakek, ini banyak banget."

"Ya banyak, ini seratus juta. Simpan yang baik. Keluarkan pas kamu lagi butuh. Sebenarnya kakek mau kasih kamu dalam bentuk kartu aja. Tapi nanti malah ketahuan. Jadi, simpan ini saja."

Ya kalau uang, dia bisa ambil berapa pun juga yang dibutuhkan. Pasti orang lain akan menganggap itu tabungannya Cassandra. Tapi kalau bentuk kartu. Saddam pasti akan bertanya dari mana kartu tersebut.

Cassandra tersenyum dan kemudian mengangguk sewaktu dijelaskan oleh kakeknya tentang uang tersebut. "Untuk kepindahan kamu. Sekolah saja dulu seperti biasa. Nanti akan dikabari kapan kamu resmi dikeluarkan dari sana."

"Sebenarnya aku nggak masalah kalau sekolah di sana."

"Tetap saja, Cassandra. Kakek nggak tega kamu di bully. Apalagi kamu sampai salahkan Mama kamu karena ketemu teman kamu yang mulutnya kayak sampah itu."

Tawa Cassandra pecah mendengar kakeknya berkata bahwa temannya bermulut sampah itu. memang benar kalau di sekolah, Cassandra sering ribut dengan teman-temannya. Sewaktu dia hendak berpamitan. Sebenarnya kasihan kalau lihat keadaan rumah ini. kakeknya hanya makan sendirian setiap hari. Kalau tidak ada Cassandra, pasti akan sedih tinggal sendirian. "Kakek nggak akan kesepian di sini?"

"Nanti akan ada Saddam. Tunggu saja. Dia pasti tinggal di sini."

Cassandra menyengir mendengar kalau pria ini mau mengatakan sesuatu kepada Saddam. Itu juga baik untuk Saddam agar tidak berpikiran kalau tidak diinginkan selama ini. padahal jauh di dalam kehidupan Rifky, Saddam dan Bima adalah orang yang paling disayangi oleh pria tua ini. "Sering-sering ke sini nanti, ya! Kakek pasti kangen."

Berbeda sekali tanggapan keluarga dari papanya dibandingkan keluarganya Cassandra. Kalau di sini diterima baik. sedangkan di rumah orangtua mamanya, maka akan dihina dan bahkan di sana Cassandra mendapatkan hinaan lebih parah. Kadang juga dikatakan anak pelacur oleh sepupunya sendiri.

Kalau dia ingat mengenai ucapan semua keluarga dari mamanya. Cassandra enggan sekali untuk pulang. Kecuali satu sepupunya yang tidak pernah menghinanya selama ini.

Tiba di hotel yang sudah dipesankan oleh kakeknya. Maka, dia harus menunggu Saddam juga di sini.

Dia menghubungi anak itu. "Ini anak, dicariin ke mana-mana. Lo di mana sih?" Saddam memarahinya.

"Jemput aku dong, Om!" ucap Cassandra dengan sopan. Setelah ditegur oleh Rifky mengenai etika berbicara pada Saddam. Maka, sekarang dia juga jauh lebih sopan dalam berbicara.

"Lo di mana?"

"Aku kirim lokasi sekarang. Tapi jangan bilang sama Papa."

"Oke."

Tidak lama, dia mengirimkan pesan untuk Saddam. Kemudian Saddam mengatakan berangkat sebentar lagi. Sementara itu, Cassandra menunggu sambil menikmati makanannya. "Ternyata enak juga banyak uang. Bisa jalan-jalan. Mau sedih, tapi dibayar sama kesenangan begini." Katanya sambil tertawa dengan nasibnya yang seperti sekarang.

Kado Untuk CassandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang