“Semua cowok itu sama. Selalu melihat dengan nafsu, bukan dengan hati.”
~~Amel~~Happy reading...
# # # # # # # # # # #“Kamu habis pergi sama siapa?” Tanya Marsha membuka pembicaraan.
“Sama kak Niken lah.”
“Bohong!! Tadi aku lihat kamu sama cowok di depan gerbang perumahan.” Jelas Marsha. Tadi dia melihat Putri dan Imam berduaan di depan gerbang perumahan. Dia tadi sempat ingin menghampiri mereka, tapi tidak jadi. Karena ada sesosok iblis yang berada di dekat mereka.
“Ouh, itu temen sekolah aku.” Jawab Putri sambil mengusap pucuk kepala Marsha.
“Kamu jangan deket-deket sama dia lagi.”
Mendengar hal itu Putri mengangkat sebelah alisnya bingung. Sebelum-sebelumnya Marsha gak pernah ngelarang seperti ini. “Kenapa?”
“Dia itu jahat.” Jawab Marsha. Dia juga terlihat serius dengan pembicaraan ini.
Melihat wajah Marsha yang semakin marah. Putri mencoba menjelaskan kalau Imam bukan cowok jahat yang ia kira.
“Marsha, cowok itu gak jahat. Cowok itu ba---.” Ucapan Putri terhenti. Karena sosok yang sedang ia ceramahi tiba-tiba menghilang.
“MARRSSHHHAAAAA!!!!!!”
* * * * *
Pagi hari menyapa dengan indah. Putri berjalan melewati koridor sekolah. Sesampainya di kelas, dia terkejut melihat Amel yang sudah duduk di bangkunya. Biasanya Putri datang duluan dibandingkan Amel.
“Pagi.” Sapa Putri. Tapi tidak ada respon dari teman sebangkunya. Kemudian dia menepuk pundak Amel.
“Ehh...” Amel pun tersadar dari lamunannya. “Iya, kenapa put?”
“Harusnya aku yang nanya.” Protes Putri. “Kamu kenapa pagi-pagi udah ngelamun aja? Nanti kesambet loh.” Lanjutnya mengejek Amel.
“Aku lagi bingung.” Amel menatap lurus ke depan, tanpa melihat lawan bicaranya.
“Bingung kenapa?”
“Kemarin gue denger berita. Ada pengeroyokan yang dilakukan oleh geng motor.”
“Hahh!! Serius? Dimana tempat kejadiannya?” Putri mengangkat satu alisnya tak percaya. Dia terkejut+kepo karena teman sebangkunya mengetahui berita dunia geng motor yang tak ia ketahui.
“Di dekat STM Burung Hantu.”
“Terus keadaan korbannya gimana?” Tanya Putri lagi seperti wartawan yang sedang mewawancarai narasumber.
“Korbannya dilarikan ke rumah sakit terdekat. Salah satu tangannya patah.”
“Astaga, kasian banget.” Sekarang giliran Putri yang termenung. Dia berfikir, kenapa yah geng motor suka banget bikin masalah? Orang gak kenal aja, bisa dibikin patah tulang gitu. Untung aja kemarin aku gak ketangkap sama geng motor itu. Kalau ketangkep...
Melihat teman sebangkunya yang tiba-tiba melamun sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Amel pun memegang kedua pundak Putri yang duduk menghadapnya.
“Lu kenapa?”
“E-ehh... Aku gapapa.” Jawab Putri yang sadar dari lamunannya. “Sekarang marak banget yah, isu tentang geng motor. Apalagi tentang kekerasan.” Lanjutnya.
“Gak semua geng motor itu jahat tau.” Mendengar hal itu, Putri membulatkan matanya lebar-lebar. Dia tidak tau apa yang ada dipikiran sahabatnya itu. Tadi dia bilang ada geng motor yang membuat orang patah tulang, sekarang dia bilang ada geng motor yang baik. Sebenarnya apa sih yang dipikirkan teman sebangkunya tersebut?
“Dulu, aku pernah diselametin sama geng motor.”
Mendengar hal itu Putri terbelalak kaget. Matanya membulat sempurna dibandingkan dengan tadi. “Gimana ceritanya kamu bisa diselametin sama anak geng motor?”
* Flashback On *
Di suatu bar, terlihat Amel sedang duduk bersama dengan pacarnya di salah satu kursi sofa yang ada di bar tersebut. Terdengar juga suara dentuman musik DJ yang sangat keras membuat kepalanya seperti hampir pecah.
“Orton, kita ngapain kesini?” Tanya Amel polos kepada pacarnya.
“Katanya kamu lagi ada masalah. Makanya aku ajak kamu senang-senang disini.” Cowok yang bernama Orton tersebut menyodorkan segelas minuman kecil yang berisikan Vodka. “Minum ini!” Suruhannya.
Amel pun menuruti suruhan pacarnya tersebut. Dia menerima gelas kecil itu dan langsung meminumnya.
“Gimana rasanya?”
“Wlee... pahit.” Amel menjulurkan lidahnya. Walaupun rasanya pahit, tapi Amel masih tetap menelannya.
“Sama dengan kehidupan ini. Tapi, jika kamu menikmatinya kamu akan terbiasa.” Orton menuangkan air Vodka itu lagi ke dalam gelas. Dan ia berikan kepada pacarnya.
Karena polos, Amel pun meminum air yang mengandung alkohol 40% tersebut sekali lagi.
“Nih, kalau kamu mau ngerokok.” Tawar Orton menyodorkan rokok yang sedari tadi ia simpan di sakunya.
Amel mengambil sebatang rokok dan ia nyalakan dengan korek api. Dia menghisap rokoknya dalam-dalam membuat kepalanya agak pusing.
Saat ini Amel sudah kecanduan rokok sejak pertama kenal dengan Orton yang sekarang menjadi pacarnya. Mereka berdua pun melanjutkan acara minum-minumnya sambil menghisap rokok yang terselip di jari mereka masing-masing.
Saat Amel sudah kalang kabut, pacarnya yang bernama Orton memanfaatkan keadaan tersebut. Dia melumat bibir Amel sambil meraba-raba tubuhnya. Merasakan tubuhnya dinodai, Amel mendorong tubuh pacarnya mencoba melawan.
“Apa-apaan sih kamu?” Tanya Amel setelah bibirnya terlepas dari bibir cowoknya.
“Udah gak usah berontak.” Bentak Orton membuat banyak pasang mata melihat mereka berdua. Orton tanpa rasa malu melanjutkan rasa nafsunya melumat bibir Amel intens.
Sekali lagi Amel mencoba melawan dengan mendorong tubuh Orton sekuat tenaga. Tapi sayangnya kekuatan cowok tersebut lebih kuat darinya, dan juga dia sedang terpengaruh minuman alkohol yang membuatnya tidak bisa lepas dari pacarnya.
Tidak lama kemudian, tiba-tiba matanya menangkap sosok pria menarik tubuh pacarnya hingga terpental ke sisi sofa sebaliknya.
“Anjing!! Siapa lu?” Orton berdiri menyetarakan tinggi mereka.
“Gue temennya Amel.” Jawab cowok tersebut tersenyum sambil menatap benci.
“Gue pacarnya. Gue berhak buat ngapa-ngapain pacar gue. Jadi, lu nggak usah ikut campur.” Mendengar hal itu, Orton mendapatkan pukulan keras di bagian perutnya yang membuatnya ingin memuntahkan semua minuman yang ia minum tadi.
Tidak terima dengan pukulan tersebut. Orton pun memukul balik cowok tersebut hingga mereka berdua bertengkar hebat disana. Sampai-sampai mereka di usir oleh satpam penjaga bar tersebut.
Setelah itu Amel tertidur, karena pengaruh alkohol tersebut.
# # # # # # # # # #
Se you....
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love (End)
Teen Fiction⚠️WARNING!!⚠️ CERITA INI MENGANDUNG FIKTIF BELAKA, DAN TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN SIAPAPUN. JIKA ADA KESAMAAN NAMA ORANG, TEMPAT, DAN KEJADIAN MAKA SAYA SELAKU PENULIS MEMINTA MAAF SEBESAR-BESARNYA. DILARANG KERAS UNTUK MENCOPY ATAU MEMPLAGI...