49. Makna Cinta

193 15 0
                                    

“Cukup kau disampingku, berjalan bersamaku, pasti kan kau bahagia.”
~~Rizky Febian~~

Happy reading...
# # # # # # # # # #

Pagi hari menyapa dengan indah . .
Ku tersenyum melihat
Kau masih lelap . .

Sudah dengan berbagai cara . .
Agar tak terlewatkan
Hari yang indah . .

Banyak hal yang tlah . .  kita lewati
Di setiap . .  harinya . .

reff  :
Denganmu . .  ku mengerti arti cinta
Arti cinta sesungguhnya
Tumbuh di setiap saat
Dan mengerti makna cinta
Makna cinta yang abadi . .
Kan kujaga cinta ini . .

  Lirik lagu Rizky Febian yang berjudul makna cinta, sangat mendespresikan kejadian saat ini.

  Terlihat Rajes sedang memperhatikan wajah cantik istrinya yang sedang tertidur pulas di ranjang salah satu kamar villa yang telah sekolah siapkan untuk para murid yang sedang sakit.

“Selamat pagi.” Sapa Rajes lembut, saat mendapati istrinya yang sudah membuka mata.

  Bukannya membalas sapaan Rajes, Putri malah melontarkan pertanyaan, “kamu kok masih disini?”

“Aku kan mau jagain istri tercinta.” Ucap Rajes tersenyum manis, lebih manis dibandingkan senyuman Imam yang sering Putri lihat.

“Halah, gombal.” Ucap Amel yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar, sembari membawa semangkuk bubur dan segelas air putih.

“Apaan sih, ganggu aja.” Balas Rajes.

  Melihat sahabatnya datang membawa makanan. Putri pun langsung bangkit dari tidurnya, dan duduk menyandar daun ranjang, dibantu oleh Rajes.

  Kemudian Amel pun meletakan gelas yang berisi air putih tersebut ke atas nakas.

“Put, makan dulu yah. Gue suapin.” Ucap Amel, sambil mengaduk-aduk bubur ayam yang dipegangnya.

“Gak perlu. Biar gue aja yang suapin Putri.” Bantah Rajes, mencoba mengambil bubur dari tangan Amel.

  Mendengar hal itu, seketika Amel melemparkan tatapan sinisnya kepada Rajes. “Idih, siapa elu?”

“Gue pacarnya Putri.” Jawab Rajes, menarik mangkuk dari Amel.

“Gue sahabatnya Putri. Yang sudah lebih dulu kenal Putri dari pada lu.” Balas Amel tidak mau kalah, dan menarik kembali mangkuk tersebut.

“Tapi gue pacarnya.” Rajes mencoba menarik kembali mangkuk tersebut.

“Udah, udah.” Putri mencoba melerai perdebatan mereka berdua. “Masih pagi udah berantem aja.” Sambungnya.

“Tapi dia yang mulai duluan, put.” Adu Amel kepada Putri.

“Udah, biarin Rajes aja.”

“Dengerin tuh!” Ejek Rajes.

  Karena sudah keputusan Putri. Akhirnya Amel mengalah, dan memberikan mangkuk yang berisikan bubur tersebut kepada Rajes. “Nyoh.”

  Setelah mendapatkan bubur tersebut. Rajes pun mulai menyuapi Putri, dan sebelum itu ia juga meniup bubur tersebut sebelum ia suapkan ke mulut Putri.

Ekkhem... ekkheemm...

  Tenggorokan Amel tiba-tiba terasa gatal saat melihat keuwuan dua sejoli di hadapannya.

“Ngapain lu masih disini? Keluar sana!” Usir Rajes kepada Amel yang sangat menggangunya.

“Buset... Baru jadi tunangannya aja udah belagu, apalagi jadinya suaminya.” Ucap Amel, melemparkan tatapan sinisnya lagi.

  Mendengar perkataan Amel, sontak membuat Putri dan Rajes menjadi tersenyum-senyum sendiri.

“Kalian kenapa senyum-senyum gitu?” Tanya Amel curiga, melihat mereka yang senyum-senyum sendiri, sambil sesekali mencuri pandang. “Ada yang kalian sembunyiin dari gue yah?” Sambungnya.

“Enggak. Nggak kok.” Jawab Putri tersenyum, hingga pipinya merah merona.

  Sedetik kemudian, Amel teringat suatu pertanyaan yang belum dijawab oleh Putri. “Ouh iya put, semalem lu kan belum cerita. Kenapa, mengapa, bagaimana lu bisa sampai masuk ke jurang bareng Imam?”

“Awalnya aku meleng saat lihat bendera terakhir, sampai aku tergelincir dan jatuh ke jurang. Lalu gak sengaja Imam lihat, kemudian langsung ikut lompat ke jurang buat nyelamatin aku. Tapi sayangnya kaki Imam terkilir, jadi kita berdua cuma bisa nunggu bantuan.” Jawab Putri, mengarang cerita.

“Ouuhhh...” Amel membulatkan bibirnya hingga berbentuk O. “Tapi kayaknya agak aneh deh. Kamu biasanya gak mungkin seceroboh itu, sampai-sampai masuk ke jurang.” Lanjut Amel, mulai curiga dengan alasan Putri.

“Bener tuh. Aku juga curiga kalau...”

“Rajes!” Potong Putri.

  Melihat ekspresi Putri yang siap untuk memarahinya, membuat Rajes menjadi kicep. “Iya maaf.”

* * * * *

  Putri sudah menghabiskan makanannya. Bekas mangkuknya pun juga sudah dibawa keluar oleh sahabatnya. Dan akhirnya mereka hanya tinggal berdua saja di kamar tersebut.

“Maaf yah, put.” Ucap Rajes meminta maaf lagi.

“Kamu dari tadi minta maaf mulu. Emangnya gak capek apa?” Tanya Putri heran dengan suaminya yang selalu meminta maaf sejak kemarin malam.

“Aku gak akan capek, sebelum kamu maafin aku.” Rajes menatap mata teduh istrinya, dan melanjutkan ucapannya,  “apalagi kalau kamu sampai bilang ‘iya aku maafin kok baby’.”

  Mendengar suara Rajes yang sengaja di mirip-miripkan seperti suara perempuan, membuat Putri tidak bisa menahan noda merah di pipinya.

“Ya udah, aku maafin.”

“Loh... baby nya mana?” Protes Rajes, karena tidak ada kata baby di akhir kalimat Putri tersebut.

“Hilang.”

“Dih, kok gitu?”

“Biarin.”

“Ya udah. Gimana kalau, ‘aku udah maafin kamu sayang’.” Ucap Rajes memberikan saran.

“Ogah.” Tolak Putri, sambil menahan senyumnya yang sedari tadi ingin mekar.

“Iiiiihhhhh.” Rajes mulai geram, kemudian memegang lengan Putri dan hendak menggigitnya. “Aku gigit nih.”

“Cowok kok nggigit.”

Aaaauuuu.” Rintih Putri, saat merasakan tangannya digigit oleh Rajes cukup kuat. “Sakit dodol.”

“Salah siapa nggak nurut sama suami.” Ucap Rajes, menyalakan istrinya. “Makanya kalau suami nyuruh bilang baby itu harus nurut.”

“Nggak mau.” Tolak Putri lagi.

“Aaaaaaaa” Rajes sudah membuka mulutnya lebar-lebar, bersiap untuk menggigit lengan Putri. Tapi Putri menahannya dengan tangan satunya yang bebas.

“Udah, jangan! Nanti aku rabies.” Ejek Putri, menyamakan gigitan suaminya dengan gigitan anjing.

“Iiihh, benar-benar yah.” Rajes membuka mulutnya kembali, hendak menggigit lengan Putri lagi.

“Iya, aku maafin kamu kok yang.” Ucap Putri, sembari membelai pipi Rajes.

# # # # # # # # # # # #

Wah... kayaknya ada yang ikutan senyum-senyum sendiri nih. Hayoo ngaku! Yang senyum-senyum sendiri absen di kolom komentar yah!

First Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang