23. Kode Rahasia Di Balik Rajes

219 43 13
                                    

Semua orang pasti mempunyai masa lalu. Kita hidup di masa sekarang, dan akan menuju ke masa depan. Jadi janganlah terjebak di bayang-bayang masa lalu, karena kita akan hidup di masa depan.
~~Tolle Saekhana~~

Happy reading...
# # # # # # # # # #

  Hari ini adalah hari sialnya Putri. Karena hari ini adalah hari pertama dia masuk ke dalam sekolah dengan cara melompati tembok samping sekolah.

  Melihat tembok yang tingginya hampir dua meter tersebut. Putri mendecak kesal, “astaga... kenapa tinggi banget sih?”

“Tinggi darimana?” Tanya balik Rajes melihat wajah pucat Putri. “Orang cuma dua meter doang.”

  Menurut Rajes memanjat tembok dua meter itu hal yang mudah. Bagaimana tidak? Tinggi badannya aja lebih dari 180 cm.

“Heii... dua meter itu cuma? Dua meter itu tinggi tau.” Putri berjalan mendekati Rajes. Memotong jarak pandang antar mereka.

  Saat melihat wajah Putri yang sedang menatapnya semakin lama semakin dekat. Tiba-tiba, entah kenapa jantung Rajes berdetak cepat.

  Seketika Rajes menonyor jidat Putri dengan telunjuknya. Sambil berkata, “makanya jangan pendek.”

“Iiihhh, ngeselin banget.” Putri pun langsung menginjak kaki Rajes dengan sepatu putihnya.

  Walaupun kakinya terasa sakit, Rajes hanya bisa melihatkan ekspresi kesalnya.

Untung lu cewe. Batin Rajes.

  Setelah sekian lama mereka berdebat. Akhirnya Rajes berjongkok sambil menepuk-nepuk pundaknya. Mengkode agar Putri naik ke atas pundaknya.

“Gak.” Jawab Putri singkat.

“Ya udah kalau gak mau.” Rajes pun berdiri dan bersiap untuk memanjat tembok tersebut. Tapi sayangnya pundaknya ditahan oleh kedua tangan Putri agar dia kembali berjongkok lagi.

“Tapi lu jangan ngintip!” Karena Putri memakai rok yang panjangnya cuma sampai ke lutut. Jadi dia takut kalau cowok rese itu ngintip. “Awas aja kalau ngintip lu!!” Lanjut Putri mengancam.

“Iya...” Rajes menghela nafasnya panjang. Dia tak habis pikir dengan isi otak Putri, yang selalu neting kepadanya. “Gue juga gak nafsu sama lu.” Imbuh Rajes.

  Mendengar hal itu, Putri menginjak pundak Rajes dengan kuat. Membuat Rajes mengumpat di dalam hatinya, anjing ini cewe.

  Kemudian, dengan sekuat tenaga. Rajes berdiri mengangkat Putri dengan tubuhnya.

  Setelah merasakan pundaknya yang sudah tidak ada beban lagi. Rajes dengan gesit memanjat tembok tersebut dan melompat ke dalam sekolah, seperti sudah berpengalaman.

“Rajeess..” Panggil Putri.

  Seketika Rajes menengok dan melihat Putri yang masih menangkring di atas tembok sekolah.

  Melihat hal itu... Rajes menggigit bibirnya ke dalam, menahan tawa. Entah kenapa, cuma melihat ekspresi pucat Putri gak bisa turun membuat hatinya senang.

“Raajeeess...” Panggil Putri lagi.

“Iya, kenapa?”

“Bantuin.” Rengek Putri dengan ekspresi sedihnya😣.

“Hhuufftt.” Rajes mendesah kesal. Tapi mau bagaimana lagi? Kalau dia gak segera bantuin kemungkinan akan ketahuan sama guru piket.

  Akhirnya Rajes pun merentangkan kedua tangannya sambil berkata, “ya udah sini lomp--”

  Belum selesai menyelesaikan ucapannya. Putri tiba-tiba Putri langsung melompat ke arah Rajes. Membuat mereka terjatuh bertindihan.

Brruugghh

  Karena jarak wajah mereka yang hanya beberapa sentimeter. Putri akhirnya mengetahui, kalau ada banyak sekali rahasia yang tersembunyi dari balik netra mata Rajes yang sering mengintimidasi.

  Tanpa disadari, mereka berdua sedang diamati oleh tiga siswi dari kejauhan. Salah satu siswi tersebut terlihat mengepalkan tangannya.

  Beberapa menit kemudian, Putri teringat kalau dirinya masih menindihi tubuh Rajes. Ia pun bangkit dan berkata, “tubuh lu lemah banget sih.”

“Loh... kok gue?” Rajes pun bangkit, sambil membersihkan baju dan celananya yang kotor. Dia juga memegangi punggungnya yang entah kenapa terasa amat sangat sakit.

“Iya lah. Lu kan...” Ucapan Putri menggantung, karena dia bingung mau ngomong apa lagi. Jadinya dia pergi meninggalkan Rajes yang terlihat kesakitan disana.

  Bukan hanya Putri saja yang meninggakan tempat kejadian. Namun ketiga siswi yang sedari tadi mengamati mereka pun pergi mengikuti Putri.

  Melihat punggung Putri yang semakin lama semakin menghilang dari pandangannya. Rajes pun mengeluarkan umpatan yang sedari tadi ia pendam di otaknya. “DASAR CEWE PEMBAWA SIAL!!”

   Setelah itu Rajes terkejut saat melihat telapak tangannya ada bercak darah, setelah memegangi punggungnya yang terasa sakit tadi. Kemudian dia pun pergi menuju rooftop, basecamp bagi kelima murid badung kelas X IPS 5.

* * * * *

  Sesampainya di rooftop. Rajes berjalan menghampiri kedua temannya yang terlihat sedang duduk santai sambil menghisap rokok yang terselip di jari mereka masing-masing.

“Kenapa lu?” Tanya Imam, yang melihat Rajes memegangi punggungnya.

  Tanpa basa-basi, Rajes langsung membalikkan badannya. Memperlihatkan noda merah yang menempel di baju osisnya.

“Buset, kenapa bisa jadi gitu?” Sekarang.. suara itu terlontar dari mulut teman satunya lagi, yaitu Tolle. Disaat dia berucap, terlihat juga ada asap rokok yang sempat ia serap sebelumnya.

“Habis jatuh, pas lompat tembok.” Jawab Rajes.

  Mendengar hal itu, Imam langsung memadamkan rokoknya dengan cara menginjaknya dan berinisiatif. “Ya udah, biar gue ambilin perban dulu di UKS.” Setelah itu, Imam pun bangkit dari tempat duduknya dan melenggang pergi menuju UKS sekolah yang berada di lantai dua.

* * * * * * *


Di lain sisi...  terlihat Putri sedang bengong menatap wajahnya dari balik cermin toilet sekolah. Dia menampar-nampar kedua pipinya pelan, sambil bergumam, “maksud dari kejadian itu apa?”

  Kemudian, Putri mengingat-ingat lagi saat dia sedang menatap netra mata Rajes. Disaat itu dia ingat persis kalau dia melihat Rajes kecil yang sedang duduk di ujung meja makan yang besar.

  Di situ Putri juga melihat pria dan wanita paruh baya, yang merupakan orang tua Rajes yang terlihat sedang bermain dan menyuapi sosok gadis kecil di sisi lain meja makan tersebut.

  Kemudian Putri pun mendengar suara hati si Rajes kecil, “semua ini gara-gara anak itu... secepatnya gue harus singkirin dia.”

# # # # # # # # # #

See you next time...

First Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang