“Hari yang paling buruk adalah hari saat mendapatkan berita duka.”
~~Nabila Putri~~Happy reading...
# # # # # # # # # #
Sinar sang surya dapat menembus jendela kamar Putri, dan menyinari wajah tampan Rajes. Melihat hal itu, Putri pun gemas saat melihat wajah tampan suaminya yang masih tertidur pulas, dan kemudian menyentuh wajah suaminya dari ujung dahi hingga ke hidung mancung milik Rajes.
“Kamu suka wajah aku yah?” Tanya Rajes, merasakan sentuhan jari di wajahnya.
Mendengar pertanyaan tersebut, dengan cepat Putri langsung menarik telunjuknya dari wajah Rajes. “Nggak kok, nggak.”
“Masa sih?” Goda Rajes, tersenyum menatap istrinya yang tengah memalingkan wajah. “Kalau nggak suka, terus kenapa pegang-pegang wajah aku?” Imbuh Rajes.
“Ouh iya, ini hari minggu. Main PS yuk!” Ajak Putri, mengalihkan pembicaraan.
“Iya, nanti, setelah kamu menjawab pertanyaan aku.” Jawab Rajes, membalikkan pembicaraan mereka sebelumnya.
“Pertanyaan kamu yang mana?” Tanya Putri pura-pura tidak tau.
Seketika Rajes langsung mendekatkan wajahnya ke wajah yang sedang berpura-pura polos dihadapannya. “Kamu suka aku?”
Melihat suaminya menatapnya dengan serius, membuat jantung Putri kembali berdegup dengan kencang.
Deg... Deg... Deg...
“Iya deh iya!” Ngegas Putri pasrah. Ia tidak bisa mengontrol jantung dan ucapannya.
“Syukurlah. Akhirnya aku tidak bertepuk sebelah tangan.” Gumam Rajes, diakhiri dengan senyum hangatnya.
Karena terlalu dekat, Putri pun mendengar semua gumaman suaminya. “Bertepuk sebelah tangan? Sejak kapan Rajes cinta bertepuk sebelah tangan?” Batin Putri bertanya-tanya.
“Mau kemana?” Tanya Putri, mendapati suaminya bangkit dari ranjang.
“Mau ngambil PS. Katanya kamu mau main PS.” Kemudian Rajes melenggang pergi dari kamar Putri.
Selang beberapa menit kemudian, Rajes pun kembali membawa satu set play station di tangannya, dan langsung ia sambungkan ke tv yang semalam ia bawa ke sini.
“Rajes.”
“Iya?” Tanya Rajes, sambil mencolokkan kabel dari play station ke tv.
“Aku boleh nanya sesuatu nggak?”
“Boleh.”
“Tapi kamu harus jawab yang serius!”
“Iya.”
“Jika tiba-tiba aku pergi, apa yang akan kamu lakukan?”
“Hahaha” Rajes tidak bisa menahan tawanya saat mendengar pertanyaan aneh dari istrinya tersebut.
“Kenapa ketawa? Emang ada yang lucu dari pertanyaan aku?”
“Pertanyaan kamu nggak lucu, cuma yang lucu itu kamu.” Jawab Rajes setelah berhenti tertawa terbahak-bahak. “Kamu pasti kan sudah tau jawabannya, kalau aku pasti akan mencarimu hingga ke ujung dunia. Terus kenapa kamu masih nanya?”
“Ya udah, aku ganti pertanyaannya.”
“Kalau aku pergi dari hidup kamu untuk selama-lamanya, apa yang kamu lakukan?”
Sedetik kemudian, Rajes tiba-tiba mematung dan berhenti dari aktivitasnya.
“Kenapa diam?”
Rajes memutar tubuhnya, dan menatap wajah istrinya dari jauh. “Kalau kamu pergi dari dunia ini untuk selamanya, maka aku juga akan mencarimu hingga ke surga.”
Setelah Rajes selesai memasangkan kabel play station ke tv, Putri segera merangkak maju mengambil satu stik PS. Kemudian Putri langsung memilih permainan balap mobil kesukaan.
Tanpa sepengetahuan Putri, Rajes diam-diam mengambil foto Putri yang sedang asyik bermain PS, dan mengirimkannya ke story instagram miliknya.
* * * * *
Ting . . Tong . . .
Tok! Tokk! Tookk!!
“Siapa sih? Ganggu aja!” Gumam Rajes emosi mendengar bel rumahnya yang tidak berhenti-berhenti, dan suara ketukan pintu yang sangat kuat.
Kemudian Rajes membuka pintu rumahnya, dan langsung tercengang melihat sosok didepannya. “Kak Niken.”
“Dimana adik gue?” Tanya kak Niken, dengan wajah sembabnya.
“Ada di kamar kak.”
Tanpa berlama-lama, kak Niken pun langsung berjalan menuju kamar Putri. Sesampainya di depan kamar Putri, kak Niken kemudian membuka pintu dengan cara membanting pintu kamar tersebut.
Brraaakk
“Kak Niken?” Tanya Putri kaget, melihat kakak tirinya yang muncul tiba-tiba.
“Kamu semalam dari mana aja?! Kakak telepon kamu, kamu nggak angkat-angkat! Emang sesibuk itu, sampai kamu nggak sempat buat angkat telepon kakak?!” Ucap kak Niken meluapkan semua amarahnya di depan Putri.
“Semalam hp aku mati, kehabisan daya. Terus sekarang masih dices.” Jawab Putri, menunjuk hpnya yang masih menyolok kabel charger di samping tv. “Emangnya ada apa kak, sampai-sampai kakak datang jauh-jauh kesini?”
Bukannya menjawab pertanyaan Putri, kak Niken malah tiba-tiba menunduk dan menangis.
Melihat kakaknya sedang sedih, Putri pun langsung bangkit dari tempat tidur dan berinisiatif memeluknya.
“Hhuuuwaaaa” air mata kak Niken yang sedari tadi ia bendung seketika tumpah membasahi pundak adiknya.
“Tenang dulu kak. Kakak bisa cerita ke Putri pelan-pelan.” Ucap Putri, sembari mengelus-elus punggung kak Niken.
“Abi . . . Umi . . . Sudah meninggal . .” Ucap kak Niken menjeda di setiap katanya.
Mendengar hal itu, seketika Putri melepas pelukannya. “Nggak mungkin! Kakak pasti bercanda kan?!”
Kak Niken menggeleng-gelengkan kepalanya, menandakan kalau kabar itu benar-benar terjadi.
“Kakak pasti bohong! Abi sama Umi nggak mungkin sudah meninggal. Mereka sekarang pasti sudah sampai di Mekah.” Bantah Putri menolak kenyataan bahwa orang tuanya sudah meninggal.
Karena tidak percaya dengan kabar yang dibawakan oleh kakak iparnya tersebut, kemudian Rajes pun langsung mengganti tv-nya ke siaran berita. Dan benar saja, semua siaran berita sedang meliput kecelakaan bis yang ditumpangi oleh orang tua Putri.
“Berita hari ini. Sebuah bis menabrak pembatas Tol Cipali di kilometer 192. Bis tersebut membawa lima puluh penumpang calon jemaah haji dari kota Tegal menuju bandara Soekarno-Hatta. Dikabarkan terdapat 5 korban selamat, 21 korban luka ringan, 16 korban kritis, dan 8 diantaranya meninggal dunia.”
Setelah melihat berita tersebut, tiba-tiba semua otot di tubuh Putri seketika menghilang, dan membuat Putri kembali terjatuh ke atas kasur.
Brruugghh
Sekejap pikirannya berhenti, pandangannya kosong, dan air mata yang sudah lama ia perlihatkan sekarang kembali muncul membasahi pipi hingga ke sudut-sudut bibirnya.
# # # # # # # # # #
Jika kalian menjadi Putri, apa yang kalian rasakan? Jawab di kolom komentar yah!
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love (End)
Novela Juvenil⚠️WARNING!!⚠️ CERITA INI MENGANDUNG FIKTIF BELAKA, DAN TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN SIAPAPUN. JIKA ADA KESAMAAN NAMA ORANG, TEMPAT, DAN KEJADIAN MAKA SAYA SELAKU PENULIS MEMINTA MAAF SEBESAR-BESARNYA. DILARANG KERAS UNTUK MENCOPY ATAU MEMPLAGI...