29

3.4K 241 6
                                    

Huekk huwekk

Pagi harinya xiao Zhan terbangun merasakan mual yg menjalar, dia menutupi mulutnya berlari ke wastafel, namun bukannya keluar malah cairan bening yg keluar dari mulutnya.

Yibo yg mendengar suara istrinya langsung bangun dari tidurnya, dia menghampiri istrinya memijat tengkuk milik sang istri dengan pelan.

"Masih mual?" Tanya Yibo lembut

Zhan menggelengkan kepalanya, dia menghadap kearah Wang Yibo, mendongakkan kepalanya untuk menatap suaminya.

"Aku hanya mual, mungkin masuk angin biasa" ucapnya yg terlihat lemas tidak seperti biasanya.

Yibo khawatir dengan keadaan istrinya ini apalagi istrinya yg terlihat lemas sekarang.

Huekk huwekk uhukk huekk

Zhan langsung memuntahkan cairan itu dari dalam mulutnya, namun lagi-lagi hanya cairan bening yg keluar, dia segera membasuh mulutnya dan mukanya yg terlihat tidak baik-baik saja sekarang.

Yibo menggendong tubuh istrinya membawa istrinya mendudukkannya di ranjang

"Aku akan memanggil dokter, tunggu sebentar" ujarnya, Zhan segera menahan tangan Yibo untuk tidak pergi kemana kemana

Dia menginginkan pelukan Yibo sekarang, dia ingin memeluk suaminya itu.

Kruyukkk kryukkkk...

Bunyi suara perut terdengar begitu jelas di telinga Wang Yibo, dia memandang wajah xiao Zhan terkekeh geli melihat istrinya ini yg sedang mengerucutkan bibirnya.

Xiao Zhan lapar sekarang.

Yibo mengecup bibir xiao Zhan gemas, melumatnya sekilas, dia langsung membawa tubuh istrinya turun untuk makan.

Ia mendudukkan xiao Zhan dipangkuan nya, namun Zhan langsung berlari kearah wastafel dia berusaha memuntahkan cairannya tapi tetap saja yg keluar hanya cairan bening itu.

Tubuh xiao Zhan lemas sekita, Yibo berlari menghampiri istrinya Zhan pingsan dengan sigap Yibo menahan tubuh istrinya agar tidak jatuh kebawah.

Ia sangat khawatir dengan keadaan istrinya itu, bibirnya yg pucat pasi dan lihatlah wajahnya yg cantik menjadi pucat seketika.

"Sayang" panggilnya menepuk-nepuk pipi xiao Zhan pelan

Tanpa menunggu lama, Yibo menghubungi dokter kepercayaannya untuk segera datang kerumahnya, dia menggendong tubuh xiao Zhan kekamar.

Membaringkan tubuh istrinya yg terlihat lemas seperti tidak memiliki tenaga, Yibo mengecek kondisi xiao Zhan.

Semoga istrinya baik-baik saja.

Bibi an menghampiri tuannya dengan tergesa-gesa"tuan kenapa dengan nyonya"tanyanya sambil mengatur nafasnya yang memburu.

"Istriku pingsan aku sudah menghubungi dokter" ujarnya dengan nada khawatir

"Astaga Zhan bagaimana bisa kau pingsan" ucap bibi an menatap wajah xiao Zhan yg terlihat pucat

Selang menunggu beberapa menit, akhirnya dokter pun sampai di kediaman Wang Yibo.

Dr.elina langsung mengecek keadaan xiao Zhan, dia sedikit membuka baju xiao Zhan.

Dr.elina memeriksa kondisi xiao Zhan, dia menatap Yibo yg sedang menatapnya menunggu apa yg di katakan dr.elina itu.

"Kau tidak usah khawatir Yibo, istrimu baik-baik saja dia hanya kelelahan" ucapnya dia melihat kekhawatiran dalam mata Yibo.

"Kenapa istriku sampai pingsan?"

"Istrimu sedang mengandung anakmu, kandungannya baru berusia 1 bulan, wajar saja dia pingsan karena kelelahan jangan membuat istrimu kelelahan lagi kasihan dengan janinnya yg masih rentan" jelasnya pada Yibo

Yibo dan bibi an yg mendengar penjelasan dokter itupun melebarkan matanya terkejut.

Yibo syok berat, benarkah istrinya itu hamil.. ahhh akhirnya anak yg di impikan Wang Yibo dengan xiao Zhan akhirnya jadi juga.

Dia langsung mengucapkan kata syukur kepada Tuhan Karana terlah memberikannya anugerah terindah, menghadirkan Malaikat kecil didalam perut istrinya.

"Jangan membiarkannya memakan makanan pedas, dan jaga kesehatannya jangan membuat dia kelelahan."  Ujarnya memperingati

"Jika kau ingin melakukan hubungan seks, kau bisa melakukannya dengan pelan jangan terlalu kasar itu akan mengganggu janinnya kau mengerti Yibo"

Yibo menganggukkan kepalanya beberapa kali, dia mengucapkan terima kasih pada dr.elina itu

Dr.kepercayaan orang tuannya sampai sekarang. Dia sudah menganggapnya sebagai keluarga.

Elina meninggalkan sang Yibo dan juga bibi an

Bibi an pamit mengundurkan diri dengan perasaan yg sangat antusias, akhirnya doanya itu terwujudkan.

Sepeninggalan bibi an dan dokter Elina. Yibo menghampiri istrinya dia mengecup bibir xiao Zhan berkali kali sambil mengucapkan kata syukur.

Zhan mengerjapkan matanya berkali-kali, dia membuka matanya perlahan, menatap Yibo yg sedang menatapnya.

Yibo segera mencium bibir xiao Zhan dengan lembut melumatnya dengan pelan, dia menahan tengkuk istrinya untuk memperdalam ciumannya

"Umshh" Zhan menarik baju Yibo, meremasnya pelan dia mengalungkan tangannya dileher suaminya.

"S-sudahh ahhh" desahnya disela-sela ciuman, saat merasakan bokongnya ditusuk oleh benda keras yg berada tepat di selangkangan Yibo.

Zhan menatap horor Yibo, dia menatap Yibo dengan kesal, mengerucutkan bibirnya itu dengan gemas.

"Terima kasih"ucapnya memeluk tubuh xiao Zhan dengan erat.

Zhan mengerutkan keningnya, untuk apa suaminya itu berterima kasih padanya? Apa dia telah melakukan sesuatu sampai suaminya itu berterima kasih padanya?.

"Kenapa kau berterima kasih padaku ge? Apa aku telah melakukan sesuatu" tanyanya dengan wajah polos.

Ia terkekeh geli melihat wajah polos sang istri, Yibo membawa tangan xiao Zhan dan tangannya untuk mengelus perut xiao Zhan dengan lembut"disini akan ada anakku, aku berterima kasih karena kau sudah mengandung anakku, aku akan menjagamu selalu sebisaku, jika kau menginginkan suatu bilang lah padaku aku akan menuruti apapun yg kau mau karena disini-" Yibo mengelus perut xiao Zhan dengan lembut"ada anakku darah dagingku sendiri."

Zhan yg mendengar ucapan Yibo matanya berkaca-kaca, dia melihat wajah suaminya mencari sesuatu Dimata suaminya itu.

Apa dia tidak salah dengar? Apa katanya? Anak? Apa xiao Zhan Sekarang sedang mengandung anak Yibo.

Jika dia akan benar-benar bahagia karena dia akan mempunyai anak dari seseorang yg dia cintai itu.

"Hiks kau tidak berbohong kan wangyi" Isaknya mengelus perutnya dengan lembut.

"Untuk apa aku berbohong pada istriku sendiri" godanya, dia menghapus air mata xiao Zhan yg mengalir begitu saja dipipi putihnya.

"Jangan menangis baby akan ikut menangis nanti jika kau menangis seperti ini" ucapnya menenangkan xiao Zhan.

















my husband is perfect (yizhan) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang