40

3.1K 178 2
                                    



Haikuan dan jili pergi kerumah Yibo dia ingin menjenguk bosnya itu.

Sesampainya di mansion Yibo, mereka berdua melangkahkan kakinya masuk kedalam terlihat sangat sepi seperti biasanya.

Sejak kedatangan xiao Zhan rumah ini tidak sesepi dulu, tapi lihatlah sekarang rumah ini seperti tidak ada penghuninya bahkan maid pun tidak ada ntah kemana perginya makhluk bumi itu.

"Kapan kalian datang nak" ujar bibi an menghampiri dua lelaki itu.

Haikuan tersenyum melihat bibi an."barusan dimana Yibo bi?" Haikuan bertanya sambil melangkahkan kakinya menuju sofa, mendudukkan pantatnya di sofa mahal Yibo.

"Di dalam tuan muda sedang tidur." Ucapnya sopan.

"Hahhh sudahlah haikuan mending kita pulang daripada disini bakal menjadi penonton keromantisan Yibo ge" jili menghela nafasnya membayangkan tingkah laku bosnya itu.

Haikuan tertawa ia balik kerumahnya masing-masing untuk mengerjakan sesuatu.

Bibi an menggelengkan kepalanya melihat dua lelaki Adam itu.

Jam 16.30

Xiao Zhan terbangun dari tidurnya dia melihat kebawah merasakan bengkak disekitar dadanya, ia menatap kearah Yibo yg sedang menghisap puting susunya.

Xiao Zhan mengusap wajahnya gusar, mau memperingati Yibo berapa kali pun Yibo tetaplah Yibo. Yg tidak bisa terbantahkan apalagi dalam keinginannya itu.

Yibo menghisap puting xiao Zhan mulutnya terus mengecap puting itu tanpa berniat untuk melepaskannya, tidurnya semakin pulas.

Xiao Zhan membiarkan Yibo menyusu didadanya, dia mengambil ponselnya untuk melihat jam, jam 16.33 tertera di ponselnya, dia menghela nafasnya sabar.

Ia memposisikan tubuhnya dan juga tubuh Yibo, melihat betapa asiknya suaminya itu menyusu xiao Zhan mengusap kepala Yibo dia mengecek suhu tubuh suaminya, Zhan tersenyum saat merasakan tubuh suaminya tidak panas seperti tadi.

Yibo terbangun karena pergerakan xiao Zhan, dia menatap xiao Zhan dengan wajah sayunya mata itu terlihat mengantuk dan lihatlah bibirnya yg terus mengecap.

Zhan merasakan geli pada putingnya yg dihisap oleh Yibo, dia menjauhkan wajah Yibo dari puting susunya, wajah Yibo terlihat kusut saat tidak mengecap apapun untuk di hisap.

Ia menatap xiao Zhan dengan tampang memelas, Zhan dengan cepat membuka bra-nya dan memperlihatkan kedua buah dadanya yg besar, dia menyuruh Yibo untuk menghisap dadanya yg sebelah kiri dada kanannya bengkak karena Yibo yg terus-menerus menghisapnya.

Mata Yibo berbinar terang melihat dua gundukan istrinya itu terlihat didepan matanya, dia mendekatkan diri pada xiao Zhan mengecup dada itu seolah-olah baru melihatnya, memasukkannya dengan tergesa-gesa memilin puting susu itu dan menghisapnya.

"Pelan pelan ge." Zhan menggelengkan kepalanya melihat suaminya itu, tangannya terangkat menyentuh pipi Yibo mengusapnya perlahan dan mengecup kening itu.

Yibo mengerjapkan matanya berkali-kali dan sialnya itu sangat menggemaskan dimata xiao Zhan, Zhan terkekeh geli melihatnya.

"Sebenarnya kau umur berapa, kenapa suka sekali menyusu hm." Tanya xiao Zhan gemas.

Mencubit pipi suaminya dengan gemas, dia menatap Yibo yg melepaskan putingnya sambil berucap.

"Dua puluh empat, aku bayimu!! Tidak ada yg boleh menyusu selain aku." Ucapnya mutlak, dia kembali menghisap puting susu Zhan.

"Benarkah? Jika anakmu sudah lahir nanti berarti kau tidak akan mendapatkan jatah susumu lagi" godanya berucap untuk mengerjai suaminya.

Mungkin hobi ke dua xiao Zhan adalah mengerjai suaminya itu.

Yibo melebarkan matanya tidak terima."tidak. Aku tidak mau berbagi sayangg" Yibo merengek menatap melas kearah istrinya.

"Kau menyusu pakai botol dot saja, lagian ini juga untuk baby bukan untukmu." Ucapan xiao Zhan mampu membuat mata Yibo berkaca-kaca.

"TIDAKKKK!! TIDAK MAU HIKS" Yibo menangis sambil menyusu dia menduselkan wajahnya didada xiao Zhan, memeluknya dengan erat.

Itu hanya miliknya. Tidak boleh untuk siapapun kecuali dirinya.

"Eh-" xiao Zhan kaget dengan tindakan suaminya yg seperti anak kecil.

"Dadaku sesak ge lepaskan pelukanmu terlalu erat."

Yibo menggelengkan kepalanya tanda tidak mau. Zhan menghela nafasnya pelan, dia mengusap Surai hitam Yibo.

"Baiklah tapi jangan terlalu erat kau bisa menyakiti baby jika memelukku dengan erat seperti ini."

Yibo menganggukkan kepalanya lucu, dia membiarkan xiao Zhan mengusap wajahnya matanya menatap istrinya tanpa berniat mengalihkan pandangannya, mulutnya masih menghisap puting itu dengan tenang.



Kandungan xiao Zhan sudah memasuki bulan ke sembilan dimana Yibo menjaganya dengan ketat. Dia tidak ingin anaknya itu kenapa-kenapa.

Xiao Zhan sangat menyukai keposesifan suaminya ini tapi tidak seperti ini juga!! Bahkan Zhan ingin ke kamar mandi saja harus di gendong dengannya.

Itu membuat xiao Zhan jengah dengan suaminya itu lihatlah sekarang Yibo sedang bersandar didadanya dengan nyaman tanpa dosa sedikitpun di wajah tampannya itu.

"Kau sudah makan?" Tanyanya lembut.

"Belum"

"Ayo makan, aku akan memasakkan makanan, aku juga menginginkan spaghetti pedas."

"Tidak!! Kau tidak boleh memakan pedas." Bantah Yibo.

Zhan memanyunkan bibirnya kesal"sedikit saja, aku tidak akan memakan pedas lagi hanya kali ini" pintanya dengan wajah memelas.

"Tidak." Ucapnya tetap tidak terbantahkan.

"Wangyiii~~" rengek xiao Zhan, dia mengecup bibir Yibo lembut.

"Yayaya hanya kali ini" bujuknya, dia menatap wajah Yibo memelas memasang puppy eyes nya untuk membujuk suaminya.

"tidak berarti tidak."

"Baiklah, aku tidak akan membiarkanmu menyusu atau menyentuhku sedikitpun." Ancamnya yg membuat mata tajam Yibo membulat sempurna.

Apa-apaan itu. Ancamab istrinya itu tidak pernah main-main euyy.

"Sayangg, aku hanya tidak ingin kau sakit perut karena kebanyakan memakan pedas tapi kenapa kau malah mengancamku seperti itu" ujarnya dengan wajah cemberut, dia menatap istrinya itu sebal.

Zhan hanya menatap Yibo dengan datar tanpa niat menjawabnya, Yibo menghela nafasnya dia mengangguk mengiyakan permintaan istrinya daripada harus merelakan jatah kesehariannya itu.

Mata xiao Zhan berbinar, dia dengan antusias memeluk Yibo erat"yeyyy terimakasih daddyy~~"

Cupp

Xiao Zhan mengecup bibir Yibo saking senangnya, dia menarik tangan Yibo menuju dapur, Yibo hanya pasrah kala tangannya ditarik oleh istrinya itu.

— TBC —












my husband is perfect (yizhan) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang