44

2.4K 171 4
                                    



Yibo sayup-sayup mendengar tangisan anaknya, dia merangkak mengambil alih sang anak, ia menenangkan xiao wei menepuk-nepuk pantatnya pelan, Zhan sebenarnya sudah terbangun saat mendengar tangisan putranya, ia melihat bagaimana Wang Yibo menenangkan putranya itu yg sedikit rewel.

"Sstttt jangan menangis, kau menginginkan susu? Sebentar ya jangan menangis mommy akan bangun jika a'xiao terus-terusan menangis" Yibo berucap menenangkan xiao wei, dia mengambil botol susu yg sudah diisi dengan air susu istrinya.

Zhan sudah menyiapkan susu cadangan untuk putranya itu, Yibo mendekatkan ujung botol susu itu ke mulut xiao wei, xiao wei diam seketika dia mengedot botol itu sembari menatap sang ayah yg membuat Yibo tersenyum melihatnya.

Anaknya ini gemas sekali, Yibo mencium kening putranya lembut, membuat xiao wei tertawa kecil karena kelakuan daddynya, tanpa mereka sadari xiao Zhan melihat tingkah keduanya ia tersenyum melihat Yibo yg menenangkan anaknya.

Xiao wei tertidur di gendongan sang ayah, Yibo dengan perlahan meletakkan tubuh mungil xiao wei didekat istrinya, ia mengambil botol susu dari mulut xiao wei perlahan tidak ingin membangunkan anaknya itu.

Ia mengecup kening xiao wei dan beralih mengecup kening istrinya lembut lalu ke bibir ranum milik sang istri, dia melihat jam menunjukkan pukul 02.00 dini hari, Yibo merebahkan badannya di samping xiao Zhan.

Tangannya memeluk pinggang ramping istrinya posesif, dia meletakkan wajahnya didada xiao Zhan, tangan xiao Zhan terangkat menyentuh Surai hitam Yibo.

"Kau terbangun?" Tanyanya lembut.

"Mn aku mendengar suara tangisan a'xiao tadi" Zhan terus mengusap rambut Yibo membuat pria itu nyaman berada didekat istrinya,

Merasakan hangatnya pelukan istrinya dan usapan-usapan lembut.

"Tidurlah kau pasti lelah" Yibo mengusap punggung xiao Zhan, memeluk tubuh itu dengan erat, dia tertidur pulas dipelukan xiao Zhan.



Tiga tahun kemudian.

Usia xiao wei sudah memasuki tiga tahun lima bulan, anak itu menjadi anak yg pandai, cerdas, dan ceria seperti ibunya, xiao wei tidak bisa menggunakan kata r dia masih menggunakan l, ia bilang huruf r itu sangat susah.

Xiao wei memiliki wajah yg tampan seperti ayahnya, matanya yg tajam dan hidungnya yg mancung, ia akan berebutan jika ayahnya itu mengganggu acaranya dengan sang mommy.

Terkadang xiao wei menangis saat Yibo ingin mengambil mommynya itu, sifat xiao wei 11 12 dengan ayahnya itu.

Tidak mau mengalah sama sekali, jika yg satu menyusu yg satunya harus menyusu, kadang puting xiao Zhan menjadi bengkak akibat ulah kedua bayinya.

Mereka berdua akan menangis jika ia membentaknya sedikit pun sangat sensitif jika di bentak, namun xiao Zhan sangat menyukai sifat kedua bayinya itu.

Terkadang akur dan terkadang juga tidak, mereka sering berebutan, bahkan mereka berdua sama sekali tidak ingin mengalah.

Zhan kadang memijat pelipisnya melihat tingkah laku kedua bayinya yg membuatnya darah tinggi.

Xiao Zhan dan xiao wei sedang berada di perjalanan menuju kantor suaminya, betapa antusiasnya putranya itu.

Sesampainya di sana, xiao wei langsung berlari kearah daddynya berteriak keras meneriaki Yibo.

"DADDYYYY!!!" yibo yg mendengar suara putranya itupun langsung merentangkan tangannya, mengangkat tubuh mungil itu sampai si empunya tertawa.

"Hahaha daddyy!!" Tawanya, xiao wei tertawa lepas ia mengecup pipi sang daddy.

"Ommyyy t,tanen Daddy!!" Ujarnya, ia melirik mommynya yg berada dibelakangnya,

"Benarkah?"

"Ungg ommyyy bilang, ommyyy tanen Daddy, mangkanna ommyyy ke cini" ucapnya dengan nada yg menggemaskan, ia turun dari pangkuan sang ayah menghampiri mommynya itu,

Dia mendudukkan tubuhnya ke sofa dengan susah payah, xiao Zhan dan Yibo terkekeh melihat tingkah anaknya.

"Gege belum makan?,  Aku membawakan makanan untukmu" Zhan membuka makanan yg ia bawa, dia meletakkan xiao wei di sampingnya di sampingnya lagi Yibo.

"Ommyyy a'xiao uga mawu!"

"Baiklah mommy akan menyuapi kalian berdua" Zhan mengambil sesendok makan menyuapkannya pada putranya dan juga suaminya dengan telaten.

Xiao wei menikmati masakan xiao Zhan, dia memainkan mainannya yg berada di tangannya itu, memutar mutarkan badannya kesana kemari.

"Cium sayang" pintanya, dia memonyongkan bibirnya meminta istrinya untuk mencium bibirnya itu.

Zhan mencubit pinggang suaminya gemas"xiao wei akan melihat kita ge".

"Tidak akan hanya mencium sedikit melumat, dia tidak akan melihatnya sayang ayo cium aku" rengeknya, ia menatap xiao Zhan memelas.

Zhan menangkup pipi Yibo, dia mendaratkan ciuman tepat dibibir pria tampan itu, melumatnya sekilas.

Cupp.

"Sudah, sekarang habiskan makananmu" Zhan menyuapkan makanan untuk yibo, Yibo dengan senang hati menerima suapan dari istrinya.

Ia memeluk xiao Zhan erat."pintar, sekarang giliran putra mommy aaaa" xiao wei membuka mulutnya dia memakan suapan xiao Zhan.

Ia tersenyum merangkak memeluk tubuh mommynya, menduselkan wajahnya didada empuk xiao Zhan, Yibo mengusap punggung kecil sang anak, dia terkekeh gemas melihat anaknya yg sedang menatapnya dengan kesal.

Seolah-olah Yibo telah merebut sesuatu darinya, xiao wei dengan cepat menyingkirkan tangan Yibo dari pinggang mommynya.

"Anan sentuh mommyy Daddy!!" Ujarnya galak, dua berusaha menyingkirkan tangan yibo.

"Daddyyyy!~" Rengeknya, Zhan menghela nafasnya melihat kelakuan anaknya itu, dia menahan tangan xiao wei.

"Tidak mau wlee" Yibo memasang wajah menyebalkan menatap sang putra dengan nada mengejek.

"Mommyy~." Mata xiao wei berkaca-kaca, dia sebal dengan daddynya itu.

"Wangyii" Zhan menatap Yibo dengan tajam, huftt mulai sudah drama rumah tangganya.

"Aku hanya memelukmu sayang apa tidak boleh"

"No!! Mommy anya punya a'xiao no daddyy!!" Bantahnya, dia menduselkan wajahnya didada xiao Zhan.

"Sayangg~"

"Sudah-sudah mommy punya kalian berdua oke jangan ribut!!"

Mereka berdua kicep diam, memeluk tubuh xiao Zhan erat, matanya terpejam menikmati setiap usapan dari xiao Zhan,

Zhan menatap kedua bayinya yg terlelap dalam dekapannya, dia mengusap Surai Yibo dan xiao wei,

Rasa kantuk mulai menyerang dirinya, ia memejamkan matanya tertidur pulas bersama kedua bayinya.

— TBC —











my husband is perfect (yizhan) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang