38

2.8K 187 4
                                    

Happy reading~~



Liying pulang dari kantor suaminya dia mendekati pasutri yg sedang bermesraan di ruang tv, liying mendudukkan pantatnya di sofa dia menatap Yibo dengan nyalang seakan-akan ingin mengulitinya sekarang juga.

"Ada apa dengan wajah ibu? Kenapa menatap wangyii seperti itu" bingungnya, dia berucap memperhatikan mertuanya itu yg sedang melihat kearah suaminya menatapnya dengan tajam, dan ingin memakannya sekarang.

Xiao Zhan bergidik ngeri melihat tatapan mertuanya, Yibo yg sudah tau gelagatnya mencengangkan pun langsung bersembunyi dibelakang tubuh istrinya, dia merengek meminta perlindungan dari istrinya itu.

"Sayanggg lihat ibu seperti ingin memakanku" adunya, dia menyembulkan kepalanya menatap ibunya itu dengan wajah kesal sembari memekik takut dalam hati karena tatapan ibunya.

"Memangnya apa yg kau lakukan sampai membuat ibu marah wangyi" ujar xiao Zhan dengan sabar.

"Aku ti...-"

"Biarkan saja Zhan, jangan membelanya ibu ingin mengulitinya sekarang juga. Akhir-akhir ini ibu kesal dengan anak itu" liying menatap Yibo dengan tatapan tajamnya, dia mendekatkan dirinya kepada anaknya itu ingin menjiwir telinga anaknya sampai memerah.

Yibo langsung berlindung dibalik tubuh xiao Zhan dia memeluk xiao Zhan erat, meminta pertolongan istrinya.

"Sayanggg hiks ibu ingin mengulitiku~"rengeknya dibarengi dengan isakan suaminya.

Xiao Zhan dan liying terbengong melihat wajah Yibo yg menangis, liying menahan tawanya kala anaknya itu menangis manja dipelukan xiao Zhan.

Liying mengode xiao Zhan dengan gerakan matanya, Zhan yg paham apa yg di maksud dengan ibu mertuanya pun mengikuti sarannya.

"Sayangg~"Yibo merengek seperti anak kecil.

"Mn"

"Kenapa kau menangis? Istrimu bahkan tidak membelamu untuk apa kau menangis" liying berucap menatap sinis kearah Yibo.

Yibo dengan cepat menatap istrinya, dia melihat istrinya yg memasang wajah datar seperti Yibo memang membuat sesuatu kesalahan besar.

Mata Yibo berkaca-kaca melihatnya, dia melepaskan pelukannya dari tubuh sang istri, menatap kearah xiao Zhan sambil menahan tangisannya, liying jadi tidak tega melihat wajah anaknya itu.

Xiao Zhan dengan cepat memasang wajah lembutnya, dia mendekatkan dirinya pada Yibo namun Yibo segera menghindari xiao Zhan.

"Wangyii" panggilnya.

Yibo diam menangis sesenggukan dia seperti anak ilang sekarang, matanya sembab hidungnya memerah akibat menangis.

Liying menenangkan Yibo namun belum juga dia menyentuhnya tangannya langsung di tepis dengan kasar.

"Heyy jangan menangis maaf" xiao Zhan berucap dengan nada lembut dia meminta maaf pada suaminya karena telah mengerjai Yibo sampai menangis sesenggukan.

Yibo diam tidak mengucapkan sepatah kata pun, tenggorokannya tercekat karena menangis terlalu lama.

Xiao Zhan jadi tidak tega melihat suaminya itu, dia dengan cepat menarik Yibo kedalam dekapannya mengusap punggung suaminya yg bergetar hebat.

Yibo memeluk tubuh xiao Zhan erat, dia menangis didada istrinya, badannya panas seketika xiao Zhan merasakan suhu tubuh suaminya naik.

Zhan dengan cepat menangkup wajah Yibo, dia mengecek kening suaminya itu dengan telapak tangannya, matanya membulat terkejut saat merasakan betapa panasnya badan Yibo dan suhu tubuhnya yg meningkat.

"Kenapa dengannya zhan" liying bertanya karena xiao Zhan yg terlihat terkejut.

"Wangyii demam ibu, tolong panggilkan dokter kesini" pinta xiao Zhan pada mertuanya itu.

Liying segera memanggil dokter Elina untuk kerumahnya.

Xiao Zhan menuntun tubuh kekar Yibo masuk kedalam kamar, dia membaringkan tubuh suaminya.

"Jangan tinggalkan aku hiks"

"Aku tidak meninggalkanmu jangan menangis"xiao Zhan mengusap air mata suaminya itu mengecup kelopak mata Yibo dengan lembut.

"Kau demam, ibu sedang memanggil dokter Elina untuk kesini."

Xiao Zhan mengusap rambut Yibo lembut, dia membiarkan Yibo menduselkan wajahnya didada xiao Zhan.

Yibo menggigil kedinginan, dia memeluk tubuh istrinya erat, matanya terpejam merasakan hangatnya tubuh xiao Zhan.

Beberapa menit menunggu akhirnya dokter Elina dan ibunya itu datang, Yibo dengan cepat memeluk xiao Zhan dia tidak ingin di suntik. Rasanya sakit jika di suntik.

Dokter Elina segera memeriksa tubuh yibo, dia menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Yibo yg memeluk istrinya itu sampai xiao Zhan menghela nafasnya lelah.

"Aku akan menyuntiknya agar demamnya menurun"ucap dr.elina yg sedang mengeluarkan alat suntik untuk yibo.

Si empunya melototkan matanya"tidakk!! Aku tidak papa sayang, tidak mawuu hiks" Yibo menangis saat dirinya ingin di suntik, dia dengan cepat menyembunyikan lengannya.

"Hiks tidak mawuu, aku tidak mau!!" Ujarnya sambil menangis, xiao Zhan gelagapan dengan tingkah manja suaminya.

"Kau ingin sakit terus-terusan?" Tanya xiao Zhan, Yibo menggelengkan kepalanya pelan dia terisak didada istrinya.

"Suntik ya? Hanya sebentar sakitnya tidak seperti di makan harimau ge"

"Tidak! Tidak mawuu hiks tidak" Yibo menangis memeluk xiao Zhan erat, dia menatap wajah istrinya dengan mata yg sembab.

Liying yg melihat kelakuan anaknya itu menepuk jidatnya pelan, astaga anaknya itu menuruni sifat ayahnya sekali.

"Ge aku akan membiarkanmu menyusu nanti" bujuk xiao Zhan.

Yibo dengan cepat mendongakkan kepalanya menatap istrinya" b—benar yahh" ujarnya sesenggukan.

Xiao Zhan dengan cepat mengangguk, liying dan Elina hanya tertawa kecil melihat tingkah Yibo, Elina segera menyuntik Yibo, Yibo memeluk istrinya itu menahan sakit di lengannya.

Tidak apa asalkan ada imbalannya toh.

Setalah menyuntik, Elina memberikan vitamin pada xiao Zhan dia pamit keluar.

"Ibu akan kesini lagi nanti ibu ada urusan mendadak kau jaga bayi besarmu yg manja ini" liying mengusap Surai Yibo lembut, dia melangkahkan kakinya keluar kamar meninggalkan dua orang itu yg sedang berpelukan.

Yibo tertidur pulas setelah di suntik, dengan gerakan pelan xiao Zhan mengambil kain dan juga air dingin.

Dia menyelupkan kain itu kedalam air, memerasnya meletakkan kain itu di kening suaminya, xiao Zhan menatap Yibo dengan lirih dia tidak ingin suaminya itu sakit.

"Hiks jangan tinggalkan aku" Yibo mengingau dia mendekatkan dirinya pada xiao Zhan, memeluk tubuh xiao Zhan dengan erat.

"Husstt aku tidak meninggalkanmu tidurlah" xiao Zhan membalas pelukan Yibo tak kalah erat, dia mengusap punggung suaminya yg membuat Yibo semakin nyaman dipelukan istrinya.

— TBC —










my husband is perfect (yizhan) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang