43

2.8K 174 2
                                    



Xiao Zhan dengan gerakan perlahan menidurkan kedua bayinya, dia beranjak dari tempat tidurnya untuk mandi dan menyiapkan sarapan pagi.

Zhan mandi sekitar dua puluh menit, dia keluar kamar dengan langkah pelan takut membangunkan kedua bayinya yg sedang tertidur pulas.

"ZHAN GE!!!!" Lusi berteriak menghampiri xiao Zhan dan langsung memeluknya.

"Dimana keponakanku? Apa dia sudah bangun?" Tanya Lusi menatap xiao Zhan penuh harap, Lusi ingin menggendong bayi mungil itu rasanya Lusi ingin menggigit pipinya dengan gemas.

Kulitnya yg halus, nan putih, bibirnya yg kecil mata tajam seperti ayahnya, hidung mancung.

"Xiao wei sedang tidur, dimana ibu?" Zhan mencari keberadaan ibu mertuanya

"Belum bangun memang? Tumben sekali, ibu tidak ikut dia di rumah bersama ayah sedang mengerjakan sesuatu" Lusi memasang wajah cemberutnya kala bayi mungil itu belum bangun.

"Kau sudah makan?" Tanya xiao Zhan menggelengkan kepalanya melihat tingkah adik iparnya.

"Sudah aku akan ke kampus saja, nanti aku akan kesini ingin bertemu dengan keponakanku."

"Byee Zhan ge!!" Lusi melambaikan tangannya dia berlari hingga keningnya terjedot pintu, xiao Zhan tertawa kecil melihat tingkah lusi.

"Ada-ada saja." Zhan mengambil beberapa daging, dia ingin membuat sup daging sapi untuk suaminya.

"Zhan"

Si empunya menoleh kearah sumber suara itu, dia melihat bibi an yg membawa belanjaan.

"Biar bibi saja yg masak Zhan" bibi an menyiapkan beberapa menu makanan. Dia mencuci cumi dan daging yg akan xiao Zhan masak.

"Tidak, biarkan aku membantumu bi" bantah xiao Zhan.

Namun beberapa saat kemudian suara tangisan bayi menggema di seluruh ruangan, xiao Zhan menghampiri suaminya yg sedang menggendong tubuh mungil itu di dekapannya, ia melihat Yibo kewalahan menghadapi anaknya yg menangis.

"Cup cup cup jangan menangis, kau menginginkan susu?" Yibo berucap menenangkan anaknya yg sadari tadi tidak mau berhenti menangis.

"Kenapa dengannya wangyi" xiao Zhan datang menghampiri mereka, ia dengan cepat mengambil alih sang anak, menggendongnya dan menepuk-nepuk pantat bayi itu lembut.

Seketika tangisan xiao wei mereda saat ia sudah di pelukan ibunya, mungkin xiao wei mempunyai dendam abadi terhadap ayahnya itu.

"kenapa denganmu dia terdiam tapi denganku tidak" ujarnya merengek, ia memeluk tubuh xiao Zhan menatap anaknya yg sedang tertidur di pelukan istrinya.

"Itu karena kau belum bisa menenangkannya" Zhan mengusap kepala kedua bayinya itu.

"Benarkah?" Tanyanya polos, Yibo berbaring di samping anaknya, dia memainkan pipi anaknya gemas.

"Yup, aku akan memasak makanan untukmu, kau jaga baby jangan mengganggunya!." Zhan menatap garang pada Yibo, si empunya hanya terkekeh kecil dan menyengir menampilkan deretan giginya.

"Hehehe tidak janji" ujarnya dengan tampang tidak berdosa.

"Jangan mengganggunya ge!! Dia sedang tidur atau jat-"

"Aku tidak akan mengganggunya, janji" potongnya cepat saat istrinya itu akan mengancamnya.

Yibo mengangkat dua jarinya berjanji, ia menatap wajah istrinya tersenyum untuk mengalihkan percakapan xiao Zhan, Zhan hanya tersenyum paksa melihat bapak anaknya itu bertingkah seperti bocah.

my husband is perfect (yizhan) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang