32. Rumah Yang Rusak

47.9K 7.2K 4.3K
                                    

[USAHAKAN FOLLOW SEBELUM BACA BIAR GAK KETINGGALAN]

#JADIKAN AL QUR'AN SEBAIK BAIKNYA BACAAN#

kerugian yang besar adalah engkau tidak bersholwat kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam

Sedangkan engkau mengetahui dialah yg memberimu syafaat di hari kiamat nanti.

[Habib Umar Bin hafidz]

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 

***

Yuhuu absen dulu sinii

Biar gak ketinggalan follow Instagram sini

@vyeojunf.rm
@_zay.yan
@astra_891
@afaldo.0
@bevan.evan.

****

“Memang sangat sulit untuk bersabar, tetapi menyia nyiakan pahala dari kesabaran itulah yang lebih buruk.”

****

Orang orang di dalam satu ruangan itu sama sekali tidak berani bersuara. Mereka memilih diam, saking terkejutnya mereka sampai tidak bisa berkata apapun lagi. Mereka semua menunduk dalam setelah mendengar penjelasan gadis yang duduk di hadapan mereka.

“Dimana Zay?”

Bunda dan Ayah.

Mereka sudah datang saat mendapat kabar yang tidak menyenangkan.

Alana hamil

Gadis itu berkata, Zay yang melakukannya.

Satu buah testpack masih setia berada di atas meja yang mereka kelilingi.

Hasilnya memang positif. Alana juga sedari tadi terus menangis seolah menyesali apa yang dia perbuat.

Tetapi Kyai belum segera menyimpulkan sebelum dia mendengar dari kedua belah pihak, jika apa yang putrinya katakan memang benar.

Terkejut? Tentu saja. Ternyata Kyai kecolongan.

Jika ini benar, lantas apa yang sekarang harus mereka lakukan? Bukankah Alana dan Zay mau tidak mau harus di nikahkan? Lalu bagaimana dengan Fara? Baru saja kemarin mereka fitting baju pengantin bersama Bunda.

Tetapi berbeda dengan Ayah. Dalam hati pria itu terus saja memberontak jika Zay tidak benar benar melakukannya. Tetapi saat melihat Alana, pertahanan Ayah semakin goyah.

“Assalamualaikum, Bunda? Ayah?” sapa Zay terkejut. Sebelumnya Zay memang sudah di panggil untuk ke rumah Kyai, dan laki laki itu memenuhinya. Tetapi dia sedikit terkejut saat melihat kedatangan orang tuanya.

“Duduk Zay.”

Plak!

Tamparan keras melayang begitu saja, Bunda yang sedari tadi sudah menahan air matanya kini cairan bening itu lolos. Tangan yang tadi menampar putranya mendadak bergetar hebat.

Zay terkejut. Laki laki itu memegangi pipi yang sempat Bundanya tampar.

Hal yang terjadi sekali seumur hidup.

30 JUZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang