[FOLLOW SEBELUM DI PRIVAT]
kerugian yang besar adalah engkau tidak bersholwat kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalamSedangkan engkau mengetahui dialah yg memberimu syafaat di hari kiamat nanti.
[Habib Umar Bin hafidz]
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
****
follow Instagram@vyeojunf.rm
@_zay.yan
@astra_891
@afaldo.0
@bevan.evan****
Bugh!
Pukulan demi pukulan sudah Zay layangkan pada laki laki di hadapannya. Keadaan jalanan saat ini sangat sepi, bahkan hanya lampu jalan saja yang sedikit buram untuk membantu penglihatan mereka.
“Gak tau malu, atau gak punya malu?” Zay berjongkok di hadapan Jaden yang terpakar akibat ulahnya. “Jawab!” sentaknya lalu melayangkan tatapan tajam.
Jaden, ya. Laki laki itu sudah tidak berdaya. Dan anehnya lagi, ketika Zay menghajarnya habis habisan, Jaden tidak melawan sama sekali. Zay berpikir jika laki laki itu tidak bisa berkelahi. Jadi rencana dia untuk menghabisi Jaden lumayan mudah.
“Fara itu istri gue. Kenapa lo pake ngirim dia bunga segala?!”
Yap. Zay tau kejadian itu. Karna saat Jaden meninggalkan satu buah buket bunga di teras rumahnya, Zay keadaan sedang menuju rumahnya. Akan tetapi saat melihat kejadian itu Zay menjadi urung untuk pulang ke rumah. Dan sampai saat ini laki laki itu belum pulang juga.
Untung saja Zay membeli nomor baru untuk mengirimkan pesan pada Fara agar tidak menerima bunga itu.
“Kenapa lo diem aja?” tanya Zay lalu bangkit. Kepalanya sedikit pusing karna dia memakan durian terlalu banyak.
“Karna gue pantes dapetin ini. Lo bener. Gue gak waras, gue mau sama cewek yang jelas jelas udah jadi milik lo.” jawab Jaden yang masih berbaring di atas aspal. Dia memegang rahangnya yang sedikit ngilu akibat pukulan demi pukulan Zay layangkan untuknya.
Napas Zay masih memburu. Mati Matian dia menahan rasa pusing di kepalanya. Bahkan beberapa kali laki laki itu sempat oleng.
“Mending lo pulang. Fara nyariin lo.” lanjut Jaden yang sekarang sudah bisa terduduk. Meskipun belum sempat untuk berdiri.
Tiba tiba kedua tangan Zay mengepal. Arrgghh bagaimana laki laki ini bisa tau tentang keadaan Fara?!
“Stop sebut nama istri gue.” Zay tiba tiba memegang kepalanya. Penglihatannya tiba tiba mulai mengabur.
Melihat Zay yang lengah, Jaden berdiri dan membalas pukulan Zay dengan tenaga yang sudah dia kumpulkan sejak tadi. “Salah kalo lo ngira gue gak bisa berantem.” tegas Jaden. Padahal Zay sama babak belurnya, tetapi tidak separah Jaden.
Sekarang keadaannya terbalik. Kini Zay yang terbaring di atas aspal. Laki laki itu mencoba menyadarkan dirinya dan berusaha untuk bangun. Dasar durian kampret! Bisa bisanya ada yang memabukkannya selain Fara.
Alasan Zay menemui Jaden tak lain hanya untuk memberikan sebuah peringatan. Dengan adanya Jaden, Zay jadi tidak tenang masalah Fara. Dia takut perempuan itu akan berpindah haluan dan meninggalkannya.
Bahkan sekarang keadaan kedua pemuda itu sama sama lemah. Tapi mereka masih saja enggan untuk menyerah. Jika saja Zay sedang tidak di mabuk durian, mungkin sudah dari tadi Jaden habis di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 JUZ
Подростковая литература[USAHAKAN FOLLOW SEBELUM BACA] Ngajak anggotanya hijrah? Hanya kisah tentang pemuda yang terpaksa memasuki pesantren untuk menghafal 30 JUZ sebagai syarat untuk menikahi seorang gadis. "Kalo aja gue mau, gue bisa aja nolak syaratnya dan cari cewek l...