[USAHAKAN FOLLOW SEBELUM BACA]
Ngajak anggotanya hijrah?
Hanya kisah tentang pemuda yang terpaksa memasuki pesantren untuk menghafal 30 JUZ sebagai syarat untuk menikahi seorang gadis.
"Kalo aja gue mau, gue bisa aja nolak syaratnya dan cari cewek l...
“Jangan terlalu memaksa menyebut seseorang dalam doa, mungkin hanya menurut kita dia terlihat baik, tapi belum tentu menurut Allah. Karna Allah bisa melihat apa yang tidak di lihat oleh penonton.”
—Hanindia Fara
****
Malam hari setelah mengaji, Fara menerima panggilan dari orang tua Zay. Mereka menanyakan kabar Zay kepadanya, karna kata Bunda, Zay tidak bisa di hubungi.
“Katanya Zay sakit, Bunda.” ucap Fara memberitahu. Di sebrang sana Bunda terkejut mendengar hal itu, astaga Zay ini kenapa tidak memberi tahu Bundanya?
“Loh? Kok gak ngasih tau Bunda yah, pesan Bunda juga gak di bales bales sama si Abang. Jangan jangan si Abang kenapa napa lagi Ra, gimana dong?” panik Bunda. Memang ibu mana yang tidak khawatir saat mendengar anaknya kenapa napa? “Ra, Bunda minta tolong, kamu tanyain keadaan Zay ke temen temennya, nanti kalo emang parah banget, Bunda ke sana.”
Gadis itu terdiam mendengar ucapan Bunda. Berarti dia harus menanyakan keadaan Zay? Lagi pula kenapa Zay tidak mau membalas pesan Bundanya? Jadi kan sekarang Fara yang harus turun tangan.
“Boleh gak Ra? Atau coba kamu hubungin Zay, siapa tau pesan kamu mah di bales sama si Abang,”
Oke, sepertinya tidak ada pilihan lain selain mengangguk pasrah. Lagi pula Fara tidak enak jika menolak permintaan Bunda. “Sebentar, Bunda. Nanti kalo udah, Fara kabarin Bunda lagi.”
“Makasih ya Fara, Bunda tutup dulu. Assalamualaikum.”
“Wa'alaikumussalam.”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
