[FOLLOW SEBELUM....]
kerugian yang besar adalah engkau tidak bersholwat kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam
Sedangkan engkau mengetahui dialah yg memberimu syafaat di hari kiamat nanti.
[Habib Umar Bin hafidz]
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
****Follow Instagram
@vyeojunf.rm
@_zay.yan
@astra_891
@bevan.evan
@afaldo.0Jangan sampe ketinggalan info!
hallo dengan istri om gojo di sini
****
“Om denger hafalan kamu udah selesai, lumayan cepet yah,”
Pria yang memakai seragam polisi itu menatap pemuda yang tidak sengaja dia temui di depan supermarket. Mereka mengobrol sebentar dan menunda jadwal mereka masing masing.
Astra hanya bisa tertawa kecil seraya menunduk.
“Om pernah denger dari Hana, kalo hafalan kamu selesai mau ngelamar Hana ya? Tapi kok masih belum dateng ke rumah?”
Deg
“.. atau mungkin kamu butuh waktu? Ya Om ngerti kalo itu gak gampang. Tapi akhir akhir ini Om liat Hana agak aneh,” lanjutnya yang langsung membuat Astra menautkan alis.
“Aneh gimana om?”
“Hana sering ngelamun. Kamu tau kenapa?”
Napas yang tadinya normal, kini mendadak memburu tidak karuan. Astra mengepalkan tangannya dan berusaha membuka mulut untuk memberitahu fakta yang sesungguhnya kepada pria yang berada di hadapannya.
Pahit memang pahit. Tapi Astra kira Hana akan cepat lupa dengan ini. Tapi ternyata gadis itu sampai membatin. Namun yang Astra tidak mengerti adalah, ketika Hana di ajak berbicara, gadis itu seolah baik baik saja dan terlihat acuh, maka dari itu Astra menyimpulkan jika Hana sudah cukup baik baik saja sejauh ini.
“Ternyata kamu juga yang udah buat Hana mau masuk pesantren, kalo gak keberatan, Om minta kamu cepet ngelamar Hana. Biar kita bisa ngopi bareng, nanti Hana yang buatin.” ucap Ayah Hana. Sekarang mereka sedang duduk di kursi depan supermarket menunggu Hana yang masih berada di dalam.
“Hana gak bilang apa apa sama Om?” tanya Astra bingung.
“Tentang kamu? Enggak ada. Terakhir Hana bilang, kamu mau ke rumah kalo hafalannya udah selesai.”
Tidak sadar lamanya mereka mengobrol, ternyata Hana sudah mendekat ke arah mereka. Untuk saat ini, Hana memutuskan untuk pulang rumah sebentar.
“Pas. Hana, sini.” panggil Ayah Hana dan menyuruh putrinya untuk duduk di sebelahnya.
Astra sedikit melirik ke arah Hana. Wajah perempuan itu sangat datar dan tidak berekspresi. Argghhh kenapa Hana belum memberitahu fakta tentang hubungan mereka?
“Coba kamu tanya, Astra kapan ke rumah—”
“Astra udah lamar perempuan, Om. Tapi bukan Hana.” potong Astra cepat sebelum Ayah Hana semakin jauh membicarakan tentang hubungan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 JUZ
Teen Fiction[USAHAKAN FOLLOW SEBELUM BACA] Ngajak anggotanya hijrah? Hanya kisah tentang pemuda yang terpaksa memasuki pesantren untuk menghafal 30 JUZ sebagai syarat untuk menikahi seorang gadis. "Kalo aja gue mau, gue bisa aja nolak syaratnya dan cari cewek l...