40. Pelukan Untuk Bocil

58.4K 7.1K 2.8K
                                    

[ga mau ketinggalan sama ceritanya? FOLLOW DULU MASBROW]

kerugian yang besar adalah engkau tidak bersholwat kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam

Sedangkan engkau mengetahui dialah yg memberimu syafaat di hari kiamat nanti.

[Habib Umar Bin hafidz]

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ   
 
****
Follow Instagram biar ga ketinggalan ingfo

@vyeojunf.rm
@_zay.yan
@afaldo.0
@astra_891
@bevan.evan

****

Acara malam ini ternyata di luar dugaan. Mereka mengira jika acaranya hanya sebatas tasyakuran dan sebagainya, tetapi ternyata pesta itu benar benar ‘pesta’ yang di selenggarakan secara outdoor. Ya ya, ini seperti acara pernikahan.

Namun ketika Zay dan teman temannya datang, semua orang yang berada di sana kompak mengalihkan perhatian. Mereka memperhatikan rombongan yang baru saja masuk ke tempat di mana acara di gelar.

“Lo semua duduk aja. Gue mau nyusulin Fara.” perintah Zay sebelum mengejar Fara yang meninggalkannya.

“Ra, tungguin dong. Masa suami di tinggal gitu aja,” Zay hendak menggapai tangan Fara, namun perempuan itu berhasil menghindar.

“Kalo mau ikut, ayo. Aku mau ketemu sama El,” jawab Fara sebelum melanjutkan perjalanannya.

“Gandeng dong, Ra. Tangannya nganggur nih,”

“Gak usah banyak tingkah. Ini tempat umum.”

Zay berdecak kasar sebelum dia membuntuti Fara dengan kepala menunduk. Tadinya dia ingin seperti pasangan yang lainnya, dimana mereka saling bergandengan tangan.

“Assalamualaikum.”

“Wa'alaikumussalam.”

El dan Alunara. Yah, sudah lama sekali Fara tidak bertemu dengan pasangan ini. “Izannya kemana?” tanya Fara menanyakan anak pertama dari El dan istrinya.

“Tuh,” tunjuk El pada Zay yang sekarang sudah menggendong Hamizan yang terlihat menggemaskan. “Bayi gendong bayi.” sindir El. Astaga adiknya ini kalo ngomong suka bener.

Setelah itu Zay menghampiri Fara dengan Hamizan yang masih berada di gendongannya. “Kata Umi, lo ngisi lagi Lun?” tanya Zay pada Alunara.

“Ngisi apa maksud kamu?” bukannya Alunara yang menjawab, tetapi Fara yang ternyata tidak bisa menangkap apa yang Zay tanyakan.

“Hamil, Ra. Hamil. Luna hamil lagi,” jelas Zay yang membuat Fara langsung menatap Alunara.

“Kamu hamil lagi?”

“Iya kak.” jawab Alunara.

“El,” Fara beralih menatap adiknya, lalu tertawa. “Izan masih kecil loh?”

“Ya gimana lagi kak. Masa harus di gugurin?” jawab El yang langsung mendapat geplakan dari istrinya.

Zay sedikit berdehem lalu mendekat ke arah telinga Fara. “Tuh, Ra. Keduluan sama Luna.”

30 JUZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang