Sekarang Ayana sudah berada di meja makan. Awalnya Ayana yang sedang melamun tiba tiba dipanggil bibi untuk makan. Dan jadilah dia berada disini sekarang.
'Tanya sekarang ga ya? Sekarang aja deh'
"Emh, bi?"
Bibi yang sedang menata makanan di atas meja refleks menoleh kearah Ayana. "ada apa non?" tanyanya.
"Bibi duduk dulu deh, saya mau tanya sesuatu" ujar Ayana sambil menarik kursi di sebelahnya menyuruh bibi duduk disana.
Bibi dengan wajah bingungnya kembali bertanya pada sang majikan.
"Maaf non tapi bibi emang boleh duduk disini?"
Mendapatkan anggukan dari Ayana, bibi langsung saja duduk di kursi sebelah Ayana."Bi, sebenarnya kemarin saya kenapa?" tanya Ayana memulai pembicaraan.
"Non lupa? kemarin teh ada cowo ganteng bawa non kesini, katanya non abis kena bola basket disekolah." jawab bibi.
Cowo ganteng? Siapa?"Terus saya baru sadar tadi bi?"
"Iya non"
Ayana jelas terkejut, hanya terkena bola basket bisa bisanya 1 hari kemudian baru sadar? Ga make sense!!
"Terus cowo ganteng yang bibi maksud siapa?"
"Aduh gatau saya non, kemarin saya tanya ke dia ga dijawab. Malah langsung pergi pas abis bawa non ke kamar"
Aneh, siapa dia?
"Non kenapa, dari pas bangun non kayak itu di pelem pelem Indosiar. Apa sih namanya? Ohh insomnia"
Mendengar perkataan bibi, Ayana langsung saja mendatarkan wajahnya."Amnesia bi bukan insomnia" balas Ayana dengan senyum terpaksa.
"Oh iya non itu, amnesia"
"Tapi jujur ya bi, kayaknya saya emang sedikit lupa. Saya gatau nama saya, gatau orang tua saya siapa dan saya juga gatau kehidupan lama saya" tutur Ayana membuat bibi memegang dadanya terkejut.
"NON BENER INSOMNIA?? TAPI KOK DOKTER FARAS GABILANG KEMARIN? ADUHH KAYAKNYA SAYA HARUS KASI TAU TUAN DAN NYONYA. SAYA PERMISI DULU YA NON"
Setelah mengatakan itu, bibi langsung berlari terbirit-birit menuju dapur meninggalkan Ayana yang melongo ditempat. Tolong deh dia belum menanyakan banyak hal. Ayana menghela nafas, sepertinya bertanya di bibi tidak berarti banyak.
Ayana mengambil piring yang sudah di siapkan bibi, menyendokkan makanan ke piringnya dan memulai acara makannya. Bodoamat dengan ingatannya, sekarang dia harus mengisi perutnya dulu.
'''
Sekarang Ayana berada di ruang utama rumahnya. Tv didepannya menyala menunjukkan sebuah animasi Chibi Maruko Chan. Bukannya fokus ke tontonannya, Ayana malah asik dengan pikirannya sendiri. Kembali memikirkan kehidupan barunya. Sedang asik melamun tiba tiba suara dari pintu utama membuyarkan lamunannya.
"BIBII ANAK SAYA MANA HAHH??!! APA MAKSUD BIBI TADI DI TELPONNN!!" Suara tersebut mengagetkan Ayana. Tiba tiba bibi datang dari arah dapur menyambut kedatangan kedua orang tersebut yang mungkin orang tua Ayana. Bibi membungkuk kan badannya memberi hormat kepada mereka.
"Honey jangan teriak" ujar pria disamping wanita tadi. Namun wanita tersebut tidak memperdulikan perkataan pria itu, matanya tiba tiba menangkap seorang gadis di ruang utama yang melihat kedatangan mereka dengan raut bingung dan langsung menghampirinya.
"Sayang anak mommy, kamu ingat mommy kan? Ucapan bibi ga bener kan?" tanya wanita tersebut. Ia mengusap pipi Ayana dengan tatapan teduh membuat Ayana mematung. Baru kali ini ia merasakan hal seperti ini.
"Ana?" ucapan tersebut membuat ana kembali tersadar refleks menjauhkan tubuhnya dari wanita yang mengaku mommy Ayana. Mommy yang melihat Ayana menjauhkan diri merasa kecewa. Dia merasakan rangkulan di bahunya yang ternyata suaminya sendiri.
"Anda siapa?" Tanya Ayana.
Pertanyaan Ayana membuat kedua pasangan tersebut mematung, tatapan sendu kentara jelas di wajah mereka tetapi sang pria langsung mengganti raut wajahnya dengan raut datar dan menghampiri sang anak.
Merentangkan tangannya seolah menyuruh Ayana agar masuk kedalam pelukan sang pria. "Darling, ini Daddy" ucap pria tersebut alias Daddy Ayana. Ayana dengan ragu maju kearah sang Daddy lantas masuk ke dalam dekapan Daddy baru nya tersebut.
Daddy mendekap erat sang putri, mendengar kabar bahwa putrinya melupakan dirinya membuat hatinya serasa diremas kuat oleh benda tak kasat mata. Jika dilihat lebih jelas, mata Daddy kini berkaca kaca. Mengingat interaksinya dan sang putri sebelumnya terbilang sangat minim. Ayana memang jarang berbicara jika dirumah, tetapi jika melihat kedua orangtuanya pulang pandangan Ayana selalu menunjukkan rasa rindu yang begitu dalam. Tetapi tak jarang Daddy hanya melihatnya sekilas. Kini dilihatnya sang putri sudah tidak menunjukkan pandangan rindu, melainkan pandangan asing membuat sang Daddy merasa kehilangan atas putri kecilnya.
Melepas pelukan tersebut, Daddy kini beralih menangkup kedua pipi Ayana, menatap mata yang masih terlihat kebingungan. "Darling, you Miss me hm?" tanya Daddy yang spontan mendapat gelengan dari Ayana. Melihat gelengan sang putri membuat Daddy tidak bisa menahan rasa sedihnya, kembali mendekap sang putri dan menumpahkan tangisannya. "I'm so sorry darling" ujar sang Daddy dengan suara serak yang kentara jelas menunjukkan dia tengah menangis.
Ayana hanya terdiam mematung, tapi tak urung dia juga membalas dekapan sang Daddy. Ternyata begini rasanya. Mommy yang melihat Daddy menangis kini menghampirinya keduanya, mengelus punggung tegap suami yang kini nampak bergetar.
Setelah merasa puas menangis di dekapan putrinya, Daddy kini melepaskan pelukannya dan menarik lembut Ayana serta mommy untuk duduk di sofa yang memang tersedia disana. Setelah mereka bertiga duduk, kini Daddy menghadap kearah Ayana. "Darling kenalin saya Daddy kamu, nama Daddy Fabiano Beltrame dan ini mommy mu, Kaylee Davina. Kamu biasa manggil kita mommy dan daddy. Paham darling?" Ayana mengangguk menjawab pertanyaan daddy-nya.
Kini giliran mommy yang melepaskan rindunya. Mendekati putrinya dan langsung memeluk Ayana yang dibalas oleh Ayana. "Maafin mommy ya sayang, belum bisa jadi mommy yang baik buat kamu. Sampe sampe kamu lupa sama mommy. Mulai sekarang mommy bakal jaga terus putri kesayangan mommy ini" ujar mommy dalam pelukannya.
Daddy yang melihat pemandangan tersebut tersenyum tipis. Tapi di dalam hatinya dia merasa marah. Apa yang terjadi kepada putrinya? Mengapa putrinya sampai mengalami amnesia? Dan kenapa dokter sialan itu tidak memberitahunya?
Baiklah setelah ini dia harus mencari tau."M-mom dad, kalian baru pulang dari perjalanan kerja kan? Kalian tidak ingin istirahat?" tanya Ayana yang kini sudah terlepas dari pelukan sang mommy.
Pertanyaan Ayana membuat hati pasangan tersebut menghangat. Ah putrinya begitu perhatian. Mommy tersenyum dan mengusap kepala Ayana "iya sayang, abis ini mommy sama Daddy istirahat. Kamu juga ya?" ucap mommy dibalas anggukan oleh Ayana.
"Yaudah, Ayana ke atas dulu mom dad" ujar Ayana. Mommy dan daddy lantas mengangguk dan memberikan kecupan manis di kedua pipi Ayana membuat perasaan bahagia membuncah dihati Ayana.
"Selamat istirahat sayang" ucap sang mommy. Ayana hanya tersenyum "Selamat istirahat juga mom dad" balas Ayana.
Setelah mengatakan hal tersebut, Ayana langsung melenggang menuju kamarnya dilantai atas.~~~
Finally, selesai chapter ini. Thanks udah baca. Semoga kalian paham. Jangan lupa VOTE juga ya. See you in next chapter Chomill ku (っ.❛ ᴗ ❛.)っ
KAMU SEDANG MEMBACA
About Figuran
FantasyNayana Agrelyna Axifa. Gadis introvert yang hidup di sebuah panti asuhan. Dari kecil jarang ada yang mau berteman dengannya, hanya ibu panti yang sering berinteraksi dengan Nayana. Nayana tidak peduli mengapa ia bisa di panti asuhan sejak bayi. Menu...