21

15.6K 827 22
                                    

Di pintu kantin sudah terlihat tiga gadis dengan ekspresi yang berbeda beda. Satu cewek yang sangat antusias sambil melambaikan tangannya, satunya lagi seperti menahan kekesalan yang mendalam, dan satunya lagi hanya terlihat santai.

"Siapa tuh Na? Bocah amat gayanya. Tapi lucu bjir rambutnya dibikin pita gitu." celetuk Arjuna.

(Model Rambut Yoselin)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Model Rambut Yoselin)

Sedangkan yang ditanya hanya memijat keningnya. Bagaimana ia tak sadar jika saat ini sudah memasuki jam istirahat. Astaga, ini gara gara kedua lelaki disampingnya ini. Xaniel melihat Ayana bingung.

Ketiga gadis tersebut berjalan menuju kearah mereka. Namun berbeda dengan satu gadis berambut pita tersebut. Ia terlihat berlari kecil sambil terus melambaikan tangannya.

Tanpa Ayana sadari kini ketiga gadis tersebut sudah ikut duduk di meja tempat Ayana. Posisi mereka kini berhadapan. Arjuna berhadapan dengan Gisel. Yoselin berhadapan dengan Xaniel. Dan Aura berhadapan dengan Ayana.

"Ana Lo mungut nih bocah darimana sih? Istirahat dateng dateng ke gue ribut nyariin Lo. Lo juga kenapa sih? bukannya masuk kelas malah nangkring disini" Omelan tersebut berasal dari gadis yang sedari tadi berwajah masam, Gisel.

Gisel sangat kesal dengan Yoselin. Bagaimana tidak, saat masih belajar gadis tersebut terlihat mengintip di jendela kelasnya sambil menunjuk meja sebelah Gisel, meja Ayana. Gisel menjadi tidak fokus belajar. Lalu saat keluar ia sudah dibuat terkejut dengan gadis berambut pita tersebut. Sepanjang jalan menuju kantin, Yoselin tidak henti hentinya menanyakan keberadaan Ayana. Mengapa Ayana tidak masuk kelas. Apa yang Ayana lakukan. Bagaimana caranya Ayana berak, dll. Sedangkan Aura hanya bersifat biasa saja, sangat berbanding terbalik dengan Gisel.

Ayana menghela nafas. "Gatau gue juga bingung mungut darimana". Ia kemudian menumpukan kedua sikunya diatas meja sambil menangkup kedua pipinya.

"Udalah gue udah laper. Ra pesenin gue dong. Gado gado sama es teh ya." perintah Gisel pada Aura. Aura mendengus namun tak urung ia tetap berdiri.

Aura menoleh menatap Yoselin yang sedang sibuk mengajak Ayana ngobrol random yang membuat Ayana jengah tetapi tetap membalasnya. "Cah, Lo mau pesen apa?" tanyanya pada Yoselin.

Yoselin tidak menjawab. Namun Aura mencolek lengannya membuatnya menatap Aura. "Hah cewek kalem manggil Lin? Tapi nama Lin bukan Cah, nama Lin itu Yoselin dipanggilnya Lin" ujarnya membenarkan. Ia memanggil Aura cewek kalem dikarenakan mereka belum berkenalan. Dan melihat sifat pendiam Aura makanya ia memanggil Aura sebagai cewek kalem.

"Soalnya Lo bocah. Cepetan mau pesen apa?"

Yoselin terlihat berpikir. "Umm Lin pesen Indomie kaldu pake telur setengah matang dua tambah cabenya 5 biji sama airnya pake es teh manis tiga" jawab Yoselin. Aura tidak membalas ia langsung berlalu begitu saja.

About FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang