19

24.6K 1.2K 15
                                    

Pagi ini begitu cerah, begitupun dengan gadis yang saat ini sudah siap untuk sekolah. Ayana sedang menyiapkan bekal untuk Xaniel dengan senyuman yang sangat cerah. Hal tersebut membuat Daddy Fabiano kesal. "Ngapain sih kamu bawain bekal buat bajingan kencur itu?" kesal Daddy Fabiano. Ayana mengabaikan daddy-nya dan tidak menjawabnya.

Mommy Kaylee terkekeh melihat tingkah suaminya. Ia tau, suaminya kesal karena cemburu anak gadisnya sangat perhatian pada lelaki lain selain dirinya.

"Biarin aja sih, itu berarti Ana kita udah besar. Tinggal tunggu waktu aja dia dilamar Niel" ucap mommy Kaylee memanas manasi suaminya itu.

Daddy Fabiano refleks membanting sendok dan garpu yang digunakannya. "NGGAK! Ana masih kecil. Gaboleh cinta cintaan dulu. Apalagi sampe mikirin nikah! Awas aja bajingan kencur itu, daddy bakal kasih pelajaran" Ayana yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas.

"Udah ah mom dad, Ana berangkat dulu" pamit Ayana langsung menyalimi tangan mommy serta memberikan kecupan manis di pipi sang mommy.

Ayana melewati daddy-nya tanpa salim dan tanpa kecupan manis. Daddy Fabiano semakin kesal. "ANA COME BACK!" teriak Daddy Fabiano.

Ayana tertawa keras karena berhasil menggoda daddy-nya itu. Ia akhirnya berbalik dan memeluk Daddy Fabiano.

"Ana bercanda dad, Daddy sih marah marah mulu. Daddy jangan marah, Ana bakal tetep sayang Daddy lebih besar dari sayang Ana ke El" bujuk Ayana kepada Daddy Fabiano.

Daddy Fabiano membalas pelukan Ayana dan memberikan kecupan di pucuk kepala putrinya. "Bener ya, Ana gaboleh lebih sayang ke bajingan kencur itu" ucapnya memastikan.

Ayana mengangguk. "Iya Daddy ku sayang." Ia kemudian melepaskan pelukannya lalu menyalimi tangan daddy-nya. Dan terakhir memberikan kecupan di kedua pipi Daddy Fabiano yang dibalas kecupan di dahinya.

<<<

Di belakang sekolah, terdapat dua orang berbeda jenis yang sedang terlihat berbicara serius.

"Ngapain lo manggil gue? Sejak kapan kita deket?" tanya seorang pemuda kepada gadis didepannya.

"Lo suka Ayana?" tanya gadis tersebut. Pemuda tersebut mengangkat alis bertanya.

"Urusannya sama Lo apa?"

Gadis tersebut hanya tersenyum. "Gue liat Lo kemarin ngeliat Xaniel sama Ayana mesra mesraan. Lo keliatannya marah banget. Kenapa? Suka Lo sama Ayana?"

Pemuda tersebut memalingkan wajahnya. "Bukan urusan Lo Gladis!" ucap pemuda tersebut.

Gladis menggeleng "Of course itu urusan gue. Dari awal Xaniel ditakdirkan buat suka sama gue bukan suka sama si Ayana itu. Jadi gue mau ngajak Lo kerjasama. Nanti imbalannya Lo sama Ayana bisa jadian dan Xaniel bakal balik suka gue lagi " jelasnya.

Pemuda tersebut kembali menatap Gladis yang kini menyeringai "Gimana sama cowo Lo?"

"Ya tetep jadi cowo gue, gue cuman pengen Xaniel suka sama gue dan lepasin Ayana jalang itu" ungkap Gladis santai.

Mendengar ucapan Gladis, pemuda tersebut mengepalkan tangannya. Tak lama sebuah ide muncul di kepalanya. "Oke gue terima tawaran Lo" dan langsung dibalas senyuman licik Gladis. Sedangkan pemuda tersebut menyeringai 'Lo bakal jadi alat gue buat misahin mereka Gladis '

>>>

"Woi Josh!"

Joshua yang baru saja turun dari motornya mengalihkan pandangan menatap seseorang yang baru saja memanggilnya. "Hoi Farhat Abbas, tumben Lo datang cepet. Biasanya jam segini masih di suapin mami Lo" ejek Joshua pada Farhat.

About FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang