Tentang Keluarga

988 102 0
                                    

Sudah 10 tahun,mama rani mempertahankan rumah tangganya dengan lian,dan kini ia memutuskan mengugat cerai suaminya itu.
Karena....
" mah,kenapa papa ngak datang di acara di sekolah,padahal hari ini semua teman bima sama orang tuanya"
" syg,papa lagi sibuk nak,banyak kerjaan jadi"
" mah,bima bukan anak kecil lagi yang bisa mamah bohongi,bima tau kalau papa tuh ngak sayang sama kita"
" bima,kmu ngak boleh ngomong kayak gitu,papa itu sayang sama bima"
" terus buktinya apa,mah papa ngak ada waktu buat kita,bima ngerasa kayak ngak punya papa" bima lari ke kamar

Mama rani berusaha menghubungi papa lian tapi sama sekali ngak diangkat,sekalinya diangkat malah suara wanita.
" mana suami saya"
" lagi sibuk" mematikan panggilan
" ya allah,aku harus apa sekarang,aku capek dengan semua ini,aku capek harus selalu menutupi kebenarannya ke bima,apalagi bima udah mulai memahami semuanya"

Mama rani memutuskan untuk menemui mala.
" mah " mala memeluk mama rani
" syg,apa kabar"
" baik mah,gimana kabar mama dan bima"
" alhamdulilah baik syg,nak mama mau ngomong suatu hal yang penting"
" ngomong apa mah"
" mamah mau mengugat cerai papa kmu"
Bagai ditusuk pisau,hati mala sakit,tapi apa daya pasti ada sesuatu di balik ini semua
" kenapa mah"
" mamah udah ngak kuat,apalagi terus berbohong dengan bima,mamah takut bima akan seperti andrian,yang sekaranv entah dimana,mamah ngak mau kehilangan anak mama lagi"
" pasti papa ngelakuin hal yang buruk ya mah"
" bukan hal buruk,tapi sikap bapak kmu membuat bima kecewa,dan mempertanyakan ke mama,dan mama sulit untuk memberikan jawabannya"
" ahh,mah sebenarnya mala ngak mau mamah dan papa pisah,tapi apa boleh buat,mala yakin mama udah memikirkan semuanya,jadi sekarang mala hanya akan mendukung mama"
" oh ya,mama udah ke pengadilan"
" sudah,mama yakin sebentar lagi surat pengadilan akan tiba di papa kmu"
" terus,bagaimana hak asuh bima"
" mama yakin,akan jatuh ke tangan mama,bima kan masih dibawah umur"
" syukurlah kalau begitu,kan mama tau nenek kayak apa"

~ Haura~

Kini haura akan mulai bekerja tambahan,ia sepulang kampus,haura memutuskan pergi ke alamat yang diberikan olek kak enzy.
" ini bukannya,....ahh ngak mungkin" haura lalu memencet tombol di pagar
" iya cari siapa" satpam menghampiri haura
" maaf pak,saya haura ingin melamar kerja disini sebagai pembantu"
" ooh,neng yang mau ngelamar ya,ya udah masuk"
" makasih pak" mengikuti pak satpam
" non,tunggu disini dulu saya panggilkan nyonya"
" nggih pak" haura meliat rumah besar ini

" kmu yang mau melamar jadi pembantu disini"
" iya bu,saya haura"
" haura,saya kayak pernah liat kmu deh,tapi dimana ya"
" buk,ini surat lamaran saya" memberikan dan diperiksa
"Kmu masih kuliah,dan tempat kuliah kmu sama dengan anak dan menantu saya"
" iyq bu"
" hebat ya kmh,bisa masuk kuliah di tempat terbaik"
" jalur beasiswa"
" ya udab,saya terima kmu kerja disini,dan untul kerjaan kmu bisa sesuaikan dengan pelayan lainnya disini,oh ya gaji kmu 2 juta sebulan untuk awal ini,nanti akan ada kenaikan kalau kmu udah lama kerja disini"
"Nggih buk,makasih banyak"

Haura lalu mulai akrab dengan pelayan di rumah itu,dan juga mpok nieng ,pembantu senior disini.
" neng haura,eeh bersihin halaman depan ya"
" ooh iya bik"

Haura lalu bersih bersih di halaman depan,dan saat itu ada mobil yang masuk,dan keliatan itu anggota keluarga
Saat orang itu keluar,haura langsung kaget dan sapu tangannya jatuh
" mala "
" haura,lo ngapain"
" non,dia pembantu baru " pak satpam menjelaskan
Mala syok dong,ia lalu menarik tangan haura  ke taman belakang.
" lo  seriusan kerja sebagai pembantu,knp"
" mala,jadi ini rumah mertua kmu"
" iya,jangan alihkan pembiacaran,gue tanya knp lo kerja jadi pembantu"
" mala,aku butuh uang,dan jadi pembantu juga ngak dosa kan"
" iya sih,tapi kan lo udah punya kerja ya kan ,di kafe kak enzy"
" iya,tapi gaji aku ngak cukup"
" emangnya lo butuh uang berapa,gue pinjamin deh"
" mala,ngak please kamu tau kan,aku ngak akan mungkin pinjam uang ke kamu"
" haura,gue ngak tega ngeliat lo kerja di depan mata gue"
" mala,aku di kafe kak enzy juga seoarang pelayan,dan lagian aku ngak apa apa yang penting aku bisa bantu orangtua aku"
" lo ya emang anak berbakti,gue salut sama lo" mala memeluk haura.

~ Cantika ~

Kepergian cantika beberapa hari ini,membuat dadynya sangat merindukannya
" dad,udahlah ngak usah lebay gitu,kmu murung aja kerjaannya"
" aku heran sama kmu,bisa bisanya santai,emangnya kmu ngak rindu sama cantika"
" rindu lah,tapi kan putri kita itu lagi berjuang,dan kita sebagai orangtua harus tetap semangat supaya anak kita juga semangat"
" tapi 3 bulan salahnya,mana ngak boleh nengok,apalagi nelpon"
" dad,kelak juga cantika akan punya kehidupan sendiri,ngak mungkin kan kmu terus nyuruh dia tinggal dirumah
" hah,tapi itu kan masih lama"
" sekarang kmu minum vitamin,dan istirahat ,kmu ngak boleh sampai sakit"
" iya"
" aku sekarang cuma berharap bahwa cantika lolos malam ini,dan kalau penampilannya bagus,kan dikasih nelpon 30 menit sama kita"
" moga aja"

~ Devi ~

Sendiri,sepi,dan hening itu yang dirasakan eby semenjak devi ngak ada.
" hah,biasanya rumah ini akan ramai dengan kehadiran devi,sekarang " eby mengoles roti dengan saos.

Bel rumah tiba tiba berbunyi.eby segera membukanya.
" hai kak eby" vio berusaha ngak salting di depan eby
" vio"
" kak,aku bawain sarapan"
" ooh,makasih vio"
" cuma makasih aja,ngak diizinin masuk nih"
" ooh,ayo masuk vio"
" kak,hari ini kita tengok devi,aku kangen banget sama dia"
" tengok devi "senyuman kembali dari wajah eby
" iya,kakak ngk sibuk kan"
" ngak,ya udh habis sarapan kita kesana"
" yeh,aku juga udah siapin banyak camilan buat devi,pasti dia senang banget"
" vio,makasih ya "
" ngak perlu kak,devi itu sahabat aku,jadi aku akan selalu ada untuk devi,lagian cuma devi,cantika,mala,dan kak eby aku bisa ngerasain punya keluarga " vio berusaha menahan tangis nya

Tiba sudah mereka di asrama devi,tentu sebelum dizinkan masuk akan diperiksa dulu,dan dikasih waktu 1 jam untuk menengok.

" dev,kata satpam lo didatangin kakak lo"
"Ahh,benaran" devi segera memakai liptint dan berlari keluar.
" abang,vio ahh devi kangen " memeluk kedua orang yang disayangi itu
" dev,aku juga kangen kmu"
" ooh ya kalian kesini ngak bawa apa apa gitu" devi berpura pura bete
" sorry ya dev....ngak dong aku bawain kmu cokelat kesukaan kmu" vio mengeluarkan camilan yang dia bawa
" vio,lo tau banget sih gue kepingin banget makan coklat ini"
" iya dong,oh ya dev kapan kmu tampil,aku udah ngak sabar nih"
" hmm,kita duduk disana,capek berdiri" devi segera duduk sambil membuka coklatnya
" dev,jangam banyak banyak nanti suara kmu serak " eby
" hehe,iya abangku"
" dev,gue tanya jawab dong,malah sibuk ngemil,tau gini ngak aku bawain"
" hehe,besok gue tampil,nonton ya"
"Terus,boleh nonton langsunf ngak"
"Boleh dong,lo mau nonton"
" iya"
"Yes,ajak mala dan haura sekalian dong"
" oke,aku ajak nanti"
" dev " panggil seseorang
" nayla,sini" mengajak nayla bergabung
Tatapan nayla jatuh ke eby.
" nay,ini kakak gue kak eby,dan sahabat gue vio"
" nayla" salam nya ke eby dan tatapannya begitu dalam ke eby sebaliknya eby
"Hmm"  batuk devi
" nayla" ke vio
" vio" berusaha tenang
" nayla ini teman sekamar,anaknya baik banget,di kamar aku ada 7 orang dan mereka semuanya baik"
" bagus kalau gitu,ya kan vio " menatap vio tapi vio terpaku meliat nayla yang keliatan salting
" vio,lo kok bengong" devi berusaha meliat  arah mata vio
" vio,kmu kenapa " eby menyadarkan vio
" ngak apa apa kak,iya kan devi butuh teman juga"
" vio,pasti cemburu nih " batin devi sambil tersenyum

Sekian asyik gobrol,dan tampaknya nayla ifu asik juga ,tapi vio keliatan tidak menyukai nayla,buktinya vio berusaha membuat eby membalas obrolannya,dan devi cuma cengesan meliat tingkah vio
Akhirnya mereka memutuskan pulang.
" dev,abang dan vio pulang dulu,kmu jaga kesehatan,ini coklat jangan dimakan terus"
"Sip abangku"
" dev,aku pulang ya" memeluk devi
" lo lain kali jangan sampai keliatan cemburunyq " bisik devi dan membuat vio salting.

Mereka akhirnya pergi
" dev,kak eby masih jomblo atau udah punya pacar"
" kalau soal itu gue ngk tau,tapi ada seseorang yang mencintai abang gue"
" vio ya"
" lo tau"
" dari sikapnya udh keliatan,tapi ngk apa apa lagian aku cumq sekedar suka,dan kalau jodoh ngak akan ada yang tau " nayla meninggalkan devi
" lo benar "lirih devi.

Impian sahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang