Fakta Baru

869 92 0
                                    

~ Rumah Devi~

Waktu telah menunjukkan pukul 8 malam,eby baru saja pulang dari kerja kelompok pembuatan makalah di rumah temannya.

Saat tiba dirumah,eby dikejutkan karena pintu rumah tidak terkunci,ia langsung memanggil satpam kompleks berjaga jaga jika itu maling.

" pak,maaf tapi masuk nya barengan aja,saya takut kalau ada maling"

Tapi saat meliat maminya sedang makan di meja makan,eby lalu menyuruh pak satpam itu pergi
" maaf ya pak,mami saya ternyata"
" oh iya ngk apa apa dek eby,kalau begitu saya lanjut ronde dulu"
" iya pak sekali lagi makasih banyak"

Eby lalu menghampiri maminya
" mami,kapan pulang kok ngabarin eby"
" tadi,lagian ngapain ngabarin kmu,ini kan rumah saya " ketus maminya
" papi juga pulang mi "
" iya"
" ooh,terus papi dimana mi"
" kmu ya banyak nanya banget sih,cari aja sendiri "
" maaf mi,udh buat mami marah,eby siapin makan malam ya buat mami"
" ngk perlu,saya diet jadi ngk boleh makan berlebihan"

Eby lalu pergi ke dapur,iya rasanya sangat lapar jadi dia akan masak,sedangkan maminya sama sekali tidak memperdulikan eby,maminya beranjak ke atas.

Setelah makan malam telah siap,eby rasa ia harus memangil papinya untuk makan bareng
" panggil papi deh,biar makan bareng"

Tapi ketika eby ingin mengetuk pintu,eby mendengar mami dan papinya sedang bertengkar,eby hendak pergi karena tidak baik menggangu apalagi menguping,hingga satu lontaran menyakitkan keluar dari ucapan maminya
" Raf,aku udah ngak bisa kayak gini terus,berpura pura bahwa kita bahagia,kmu dengan hidup kmu dan aku degan hidup aku,jadi lebih baik kita akhiri aja semua ini"
" apa maksud kmu "
" lagian bukannya kmu yang diluan hancurin rumah tangga kita,jadi buat apa kita masih bertahan"
" Rel,untuk itu aku udh minta maaf kan sama kmu,aku khilaf,dan aku rasa kita bisa mulai dari awal lagi,lagian aku udh ngk ada hubungan lagi"
" khilaf,sampai kmu punya anak dari wanita itu,itu bukan khilaf lagi tapi itu namanya penghianatan,dan lagian selama ini kita itu udh ngak kayak suami istri,kmu sibuk dengan rumah sakit,dan aku sibuk dengan modeling aku"
" udh,cukup sampai disini aku ngk mau bahas ini lagi,aku capek,aku mau tidur ,aku udh lama banget ngk tidur di rumah"
" ngk,ini harus dibahas sekarang,kmu jangan egois dong,selama ini aku selalu sabar dan aku nerima semua kebusukam kmu,sekarang aku udh ngk bisa lagi"
" eeh aku rasa tau sekarang,knp kmu bahas ini,kmu udh ada pengganti aku,kmu mau kita cerai,lalu kmu mau nikah lagi,dan mau hidup bahagia ya kan"
" mungkin yang kmu bilang itu benar,lagian kali ini aku berhak untuk egois,selama ini aku udh bertahan dan kmu sama sekali ngk nunjukin effot kmu sedikitpun,jadi ngapain ini semua dipertahanin"
" ngak,aku ngak akan menggugat kmu,kita ngk akan cerai,ingat kita ada devi "
" kmu tenang aja ,anak aku devi itu kuat,lagian dia juga udh terbiasa dengan semua ini,jadi ngk apa apa"
" apa harus dengan cerai" lirih rafa lalu pergi ke lobi kamar
" iya" irel lalu keluar tapi saat keluar irel mendapati eby yang sedari tadi berdiri di pintu

" kmu ngapaim disini,nguping"
" eby mau panggil papi untuk makan" eby menunduk,irel mengacuhkan eby,tapi eby menghentikan irel
" mi,apa mami mau pisah sama papi"
" ini bukan urusan kmu"
" mi,apa eby bukan anak mami,knp dadi papi bilang kalau kalian punya devi,dan mami bilang papi punya anak dari wanita lain,kasih tau eby mi"
" kmu bisa tanyakan itu ke papi kmu,jangan tanya ke saya"
" ngk,eby mau mami yg jawab semua ini"
" kmu mau tau,oke saya ngasih tau kmu,tapi sebelumnya saya berharap kmu ngk hancur setelah mengetahui semua ini"
" iya eby janji mi,lebih baik eby tau kebenarannya "
" kmu bukan anak saya,tapi kmu anak rafa dan juga wanita itu,kmu lahir setelah saya telah resmi menjadi istri rafa,rafa menghianati sebelum pernikahan kmi,dan saat saya tengah mengandung devi,rafa membawa kmu yang baru saja lahir,dan meminta saya untuk menerima kmu,saya hendak menolak dan meminta pisah saat itu,tapi saya tidak bisa karena devi butuh papinya,dan saya rasa sekarang semua ini harus berakhir"
" ja...di..e...by..buk...an..an..ak..ma....mi"
" iya"
" pantas aja mami selama ini selalu kasar sama eby,selalu galak sama eby"
" coba kmu fikirkan bagiamana hancurnya saya ,saat suami saya membawa pulang anak dari wanita lain,hancur,saya hancur,saya tau kmu ngk bersalah,kmu ngk berdosa,tapi itu sulit bagi saya" irel meninggalkan eby,dan rafa syok mengetahui bahwa eby telah tau semuanya

" eby " panggil rafa
" siapa ibu eby pi "
" dia udh ngk ada"
" maksud papi"
" ibu kmu pergi saat kmu lahir,dan menitipkan kmu ke papi"
" hmm " tawa hancur eby lalu pergi

Eby menyetir dengan begitu pelan,tanpa perasaan,rasa semua kosong,apalagi semua memori itu kembali muncul.hingga eby tak sadar ia menabrak pohom,dan syukurlah eby baik baik saja,ia memutuskan keluar dan duduk di luar mobil.
Saat meratapi semua yang ia rasakm,deringan ponsel eby,eby lalu meliat panggilan dari devi,eby lalu mengangkat
" halo abang,udh makan"
" udh " eby berusaha menahan tangis
" bang,suara lo kok kayak serat,lo habia nangis ya " curiga devi dari sana
" ngk,abang baru pulang buat tugas,jadi kecapean ,ini mau mandi lalu tidur"
" bang,ngk lagi bohong kan"
" betulan kok"
" ya udh,kalau gitu sekarang abang minum vitamin dan banyakin minum air ,suara abang serat lo tuh"
" iya ini abang minum vitamim"
" bang,devi rindu banget sama abang,gimana kalau  VC"
" aduh,abang capek dek,mau tidur besok aja ya"
" ya udh deh,bang nanti kalau mandi pakai air hangat,biar ngk sakit"
" iya makasih adek abang"
" sama sama abangnya devi,ya udh devi juga mau bobok,good night abang"

" ahhhh,hhhhh " tangis pecah eby,ia tidak bisa berbohong ke devi rasanya sangat sesak
" maafin abang dek,tapi abang ngk mau devi terbenani,apalagi devi lagi wujudin cita cita devi" eby bersandar di pohon

Vio baru saja pulang dari syuting,ia pulang dengan ojek,di pertengahan jalan,vio meliat mobil eby,vio lalu menyuruh pak ojek untuk berhenti
" pak,berhenti dulu" vio mengamati mobil itu,dan benar dugaanya ini mobil eby
" kayaknya ada yang kecelakaan ni neng"
Vio lalu mengecek ke depan,eby sama sekali ngk ada
" waduh ngk ada orang neng,mungkin udh dibawa ke dokter ya"
Vio lalu mutusin menelpon eby,dan dering ponsel eby terdengar,eby ada di balik pohon itu
" bang,saya turun disini aja,ini uangnya"
" yakin neng,sepi lo nih"
" yakin bang,itu teman saya"
" ooh jadi yang kecelakaan ini temannya neng"
" iya"
" ya udh makasih neng" menghilang pak ojek,vio lalu menyusul eby

" kak eby" panggil vio memastikan itu eby
" vio " menghapus air mata
" kak eby ngk apa apa kan" cemas vio
" ngk,cuma pusing dikit aja"
" kak kok bisa sih,mobil kayak nabrak pohon"
" ooh,salah ngerem tadi"
" kakak lagi ada masalah ya,sini cerita sama vio"
" ngk ada apa apa kok,cuma lagi capek aja"
" ya udh kalau gitu,kak eby vio pesanin taksi ya ,biar kak eby bisa pulang"
" pulang kemana"
" pulang kerumah lah kak"
" rumah yang mana"
" kak eby lagi ada masalah ya sama orangtua kakak"
" entahlah"
" hmm,kak aku ngk maksa kakak untuk cerita,tapi kakak sekarang perlu istirahat,ngk mungkin kan kakak tidur disini"
" hmm,ya udh kalau gitu bisa tolongin kakak untuk cari kos sementara"
" kos,yakin kak"
" iya"
" knp"
" vi,kadang kita perlu tempat untuk menenangkan diri,kalau udh rasanya baik baru kakak pulang"
" ya deh,kalau itu baik buat kakak,tapi saran aku nih kak,kakak ngk boleh terus lari dari masalah"

Setelah itu vio mencarikan kos yang dekat dengan kos nya,agar mereka bisa pulang dengan satu mobil taksi,dan untuk mobil eby syukur eby dapat asuransi jadi itu biar di urus perbaikannya.

Impian sahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang