kepergian orang tersayang

805 98 1
                                    

Tak pernah terbayangkan di hidup haura ia harus kehilangan sosok wanita yang telah melahirkan dan memberinya kehidupan.
Ibu nya telah meninggalkan selamanya tadi pagi,saat haura hendak berngakt ke kampus,diliatnya bapak nya menangis di samping ibunya

" pak,bapak,knp pak " binggung haura
" hau,ibumu,ibumu,telah pergi nak,untuk selamanya " haura lalu memeriksa ibunya,ternyata apa yg dikatakan bapak itu nyata,ibu nya telah pergi untuk selamanya
" ibu,ibu bangun,ibu haura mau ke kampus,ibu ayo bangun "
" sudah,sudah haura,iklaskan ibumu"
" bapak ,ibu " haura lalu menangis di pelukan bapaknya

Dan saat itu juga ibu haura akan segera dimakamkan,haura berusaha tegar di hadapan kedua adiknya putri dan juga khansa
" kakak,ibu " tangis khansa,sungguh haura tak tega dengan adik bungsunya,ia harus kehilangan kasih sayang ibunya di tengah usia masih sgt kecil.
" khansa,liat kakak,ada kakak syg "

Di tengah suasana sedih,putri berdiri lalu membuat keributan
" kakak tau,kalau ibu meninggal itu semua gara gara kakak " marah putri
" putri "
" knp,itu kenyataan kak,coba aja kakak ngak kuliah,maka kita ngk perlu ngeluarin uang banyak,dan ibu pasti sekarang masih bersama kita,kakak itu egois "
" kak,udh ini bukan salahnya kak haura " bela khansa
" dek,kmu diam aja deh,kmu ngk tau apa apa" marah putri

Jika saja bapak tidak datang dan menengahi pertengkaran itu...
" putri,kmu yg diam,apa yg dikatakan khansa itu benar,ini semua ngak ada sangkut pautnya dgn kakakmu,kmi sebagai orang tua,berkewajiban untuk memberikan pendidikan yg layak untuk kalian "
" knp sih pak,bapak selalu bela kak haura,kalian syg banget sama kak haura " kesal putri lalu meninggalkan tempat itu

Bapak mendekati haura
" haura kmu ngk usah dengar adik kmu,nak kepergian ibumu,itu sudah takdir ,jadi ngk ada sangkut pautnya dgn kuliah kmu,lagian selama ini haura sudah berusaha yg terbaik "
" bapak,maafin haura " memeluk bapak,begitu juga khansa.

Usai pemakaman ibunya haura,mala,vio,dan eby datang untuk mengunjungi haura

" haura " panggil mala
" mala,vio " memeluk kedua sahabatnya itu,tangis haura pun pecah
" haura,kita ikut berduka ya atas kepergian ibu kmu " ucap vio
" haura,lo harus kuat,ada gue dan yg lainnya disini "
" makasih guys,ayo duduk "
" khansa " peluk vio
" mal,vi,hal yg aku paling sedih adalah khansa,dia kehilangan ibu di usianya yg masih perlu kasih syg ibu"
" haura,lo tau ,tuhan ngk akan menguji hambanya ,lebih dari kemampuannya,lo tau tuhan itu yakin bahwa lo bisa kuat di masa kayak gini"
" aku tau,tapi knp harus ibu"
" hau,aku yakin kmu bisa lewati semua ini"
" ooh ya,kak eby sorry ,duduk kak " mempersilahkan eby duduk
" haura,devi titip salam buat kmu,dia juga turut berduka cita "
" kak,makasih,jadi devi udh tau"
" iya "
" siapa yg kasih tau,aduh pasti devi kepikiran nanti "
" lo tenang,udh gue tenangin tuh anak"
" untunglah "
" oh ya hau,bunda bilang lo boleh cuti 1 minggu "
" hah,ngk usah deh,aku bisa kok kerja"
" hau,udh deh lo istirahat dulu,lo butuj istirahat,tenang aja gaji lo ngk akan dipotong kok "
" serius,aduh aku ngk enak sama bunda"
" tenang aja,orang bunda sendiri yg ngomong kayak gitu"
" mal,bilangin makasih ya buat bunda"

Untungnya ada vio dan mala yg menghibur haura.

...........

Pulang dari rumah haura,mala langsung ke kamar ...
Saat mala lagi benggong...rakha datang lalu menganggunya
" lo knp,lo kok benggong "
" apaan sih  "
" gue lihat lihat,lo kok makin kurang ajar sama gue,padahal gue tuh ngk suka sama keberadaan lo"
" iya itu terserah lo " mala berdiri tapi ditahan rakha
" jawab dulu pertanyaan gue"
" pertanyaan yg mana"
" lo knp bengong,apa yg lo fikirin"
" gue ..." bimbang mala  apa dia perlu menceritakannya ke rakha
" gue berhak tau,cerita lo "
" iih apaan sih lo,maksa"
" ya udh,gue ngk akan maksa lo,tapi lo harus cerita "
" hah,kata ngk maksa,tapi lo nyuruh gue cerita "
" cepatan,gue kepo nih"
" what,lo bisa kepo juga "
" lo cerita,atau gue " mendekati mala
" jauh jauh lo dari gue " mala berusaha mendorong rakha,tapi tenaganya kalah jauh dari rakha
" oke,gue cerita,tapi lo jauh dikit apa"
" hmm " rakha melepaskan mala,lalu menuruti kemauan mala jaga jarak dikit
" gue lagi fikiran keluarga gue,bokap dan nyokap gue udh cerai,dan bokap ngk tau kalau nyokap gue lagi hamil,di lain sisi bokap gue hampir bangkrut kalau ngk lo yg nolongin,tapi gue tau bokap gue kesepian ditambah nenek gue yg terus maksa bokap untuk nikah lagi "
" ooh soal itu,kalau soal bisnis bokap lo,ngk usah lo fikirin,udh gue yg hendel,tapi kalau soal itu gue ngk bisa bantu"
" emangnya siapa yg mau minta bantuan sama lo,lagian lo juga udh nolongin gue dengan mengambil alih bisnis bokap ,itu udh cukup"
" terus,mau lo apa "
" gue lagi fikirin gimana caranya biar bokap sadar kalau dia itu butuh nyokap gue,dan bisa terbebas dari nenek gue"
" jadi permasalahan ini,ada di bokap lo dong"
" iya,kalau bokap sadar,lalu bisa kembali ke nyokap walau nenek ngk suka berarti semua permasalahan keluarga gue akan berakhir"
" terus nenek lo gimana "
" kalau soal nenek,kalau bokap berani ngelawan,nenek ngk akan berani,soalnya nenek tuh takut banget kehilangan bokap gue"
" terus,rencana lo apa"
" nah ini yg gue binggungin" mala lalu berusaha berpikir lagi

.......

Impian sahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang