Bab 5. 🪔🔞

2K 111 9
                                    

Minho terengah-engah saat pria itu mulai menggenjot lubangnya. Suara gesekan kulit itu terdengar dengan sangat jelas. Apalagi tubuh keduanya kini dibasahi air shower itu membuat Chan sangat bergairah.

"Tuan ahhh cukup" kata si manis yang sudah lelah di posisi itu. Dia saat ini kedua tangannya sudah lelah bertumpu di lantai kamar mandi.

"Aku belum sampai, kau jangan manja" katanya sambil memegang pinggang si manis. Pria itu semakin masuk lebih dalam membuat perut Minho seperti penuh oleh penisnya.

"Ahhh ahhh ahhh" Minho tidak bisa menahan lagi, dia jatuh ke lantai. Tubuhnya benar-benar bergetar hebat karena kedinginan.

"Aku sudah katakan! Kau ini" katanya sambil menarik rambut Minho. Minho pun tiba-tiba tak sadarkan diri dan pingsan di sana.










***





"Kenapa dengan mu?" Tanya pria itu saat melihat Chan yang tiba-tiba murung.

"Hai! Apa kau tahu, aku benar-benar kesal" katanya. Pria itu pun menaikan salah satu alisnya. Bosnya ini benar-benar sangat random.

"Aku mengeluarkan banyak uang tapi sama saja seperti sebelumnya" kata Chan.

"Ayo jangan setengah-setengah ceritakan apa yang terjadi" kata Changbin berusaha menangkannya.

"Hmmmm aku pernah cerita tantang pria yang waktu itu kan?" Kata Chan yang mulai cerita.

"Dokter teledor itu?" Tanya Changbin.

"Iya, sebenarnya aku mau membalas dendam padanya. Tapi dia menolak tawaran ku mentah-mentah waktu itu. Dan  entah kenapa Tuhan membantu ku hingga membuat pria itu berhutang pada ku" jelasnya.

"Terus?" Tanyanya.

"Aku menjadikan dia peliharaan ku" katanya. Changbin pun mengangguk, ini bukan hal yang aneh dari Chan. sebelum ini dia juga sering punya partner seksnya.

"Terus kenapa?" Tanyanya.

"Hai! Dia itu sangat lemah, belum sampai beberapa ronde dia sudah pingsan. Dia juga sering memberontak" kata Chan. Changbin terkekeh mendengarnya.

"Ini pertama kalinya kau mengeluh tentang itu. Kenapa?" Tanya Changbin.

"Changbin walaupun begitu, saat aku seks dengannya aku benar-benar jadi bergairah dan merasa puas. Tapi tak seperti parter ku sebelum-sebelumnya dia terus memberontak" katanya.

"Hmmm sepertinya kau harus bermain dengan sedikit lembut, mungkin pemanasan dulu" katanya. Chan langsung mengusap wajahnya. Kenapa dia sangat peduli.

"Seperti ciuman atau lainnya" kata Changbin. Chan pun menutup mulut pria itu.

"Sangat menjijikan, aku lebih suka saat langsung menusuk dan membobol lubangnya" kata Chan lalu dia pergi dari sana.







***





"Tolong!!! Keluarkan aku!!" Teriak Minho. Hampir sebulanan dia di kurung di tampat itu. Rasanya dia mungkin akan segera menggila.

"Hiks tolong" katanya sambil menangis. Tiba-tiba pintu itu terbuka dari luar, seorang pria dengan kaos hitam dan celana pendek itu masuk.

"Tuan Chan, tolong lepaskan aku. Aku akan mengembalikan uang mu. Tolong Tuan Chan" kata Minho dengan nada memelas. Pria itu dengan tatapan dingin mendekat le arahnya.

"Tidak bisa, kau sudah menandatangani surat perjanjian kita" katanya.

"Sampai kapan aku akan menjadi seperti ini?" Tanya Minho lagi.

"Sampai aku bosan dengan mu" katanya. Chan pun melepaskan semua pakaiannya dan mulai mendekati pria itu.

"Tuan tidak, aku kesakitan tolong jangan lagi" katanya. Pria itu menarik tubuh Minho dan membuka kedua kakinya.

"Tuan sakit" kata pria itu. Chan menindih tubuh kurus itu. Tubuh keduanya kini menempel satu sama lain. Minho sangat bisa merasakan penis milik Chan yang sudah keras di perutnya.

"Sudah ku katakan, rileks maka tidak akan sakit" katanya sambil mengusap rambut pria manis itu. Minho sama sekali tidak mau menatap wajah di atasnya.

"Ayo lihat mata ku" katanya. Minho pun dengan ragu menatap kata itu. Entah ini mimpi atau tidak pria itu pun mendekatkan wajahnya dan menyatukan bibir mereka. Minho seketika syok merasakan bibir tebal itu menyesap bibir bawahnya.

Awalnya hanya isapan biasa, tapi entah kenapa isapan itu semakin lama semakin intens. Tangan Chan juga nampak meraba tubuh pria itu yang berhasil membuat bulu kuduk Minho berdiri.

"Buka mulut mu" bisik Chan terdengar dengan jelas di telinganya. Minho merasakan lidah pria itu masuk ke mulutnya dan mengabsen semua yang ada di dalamnya.

"Nghhh tuan" Minho tersentak saat pria itu meremas puting miliknya.

"Kenapa? Apa kau terangsang?" Tanya Chan. Dia kemudian kembali menautkan bibir mereka. Sungguh aneh menurut Minho. Semakin lama Minho semakin jatuh dalam permainannya.

"Nghh Tuan ahh lepas" Minho langsung tersentak hebat saat tiba-tiba penis milik Chan masuk. Tubuhnya langsung berusaha mendorong Chan agar melepaskannya.

"Lepaskan aku ahhh sakit" kata si manis. Chan pun memeluk tubuh pria itu dan semakin menghentakannya. Minho menjerit dan menangis keras. Sungguh menyakitkan.

"Padahal aku sudah pemanasan tadi, tapi kau masih saja seperti ini" katanya. Minho nampak mencengkram punggung pria itu dengan erat.

"Lepaskan ahh aku" katanya. Saat itu tiba-tiba Minho menutup mulutnya. Rasa mual yang aneh itu dia rasakan tiba-tiba.

"Tuan tolong lepaskan, aku ingin muntah" katanya. Chan pun refleks melepaskannya dan Minho langsung muntah.

"Huekk..... huekk....."

"Aiss sialan aku, saat seperti ini masih sempat-sempatnya muntah" kata pria itu.

Wajah pria manis itu pun mendadak pucat dan dia pun pingsan.









TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

Kira-kira Minho kenapa ya? 🤔

PELIHARAAN [BANGINHO] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang