Chapter 11 || Sikap aneh jeje

78 12 0
                                    


***

Haikal tidak tau penyebab pastinya kenapa Jeje akhir-akhir ini menjauh darinya. Pemuda itu selalu saja pulang malam agar menghindari Haikal, saat dirinya mulai diajak bicara oleh Haikal pemuda itu akan mencoba menghindar dan mencari topik lain agar tidak berbicara dengan Haikal. Kalau ada hal yang Jeje tidak suka pasti akan diberitahu kepada Haikal namun kali ini sedikit berbeda pemuda itu bahkan tidak ingin bertatapan dengan Haikal.

Sekali lagi hari ini Haikal mencoba bertegur sapa dengan pemuda itu namun tetap saja mendapat respon yang sama, Jeje tanpa mengatakan apapun langsung keluar dari kamar kos-kosan tanpa mengajak Haikal pergi kekampus bersama. Itu cukup membuat Haikal kembali heran, sebab temannya itu akan selalu mengajak Haikal kekampus bersama-sama tapi pagi ini dia bahkan tidak mendapat tatapan sedikit pun oleh Jeje.

Haikal menghela nafas pelan dan mengeluarkan motornya. Dia sebenarnya malas naik motor sendiri apalagi motornya selalu saja mogok dan mengakibatkan Haikal harus jalan kaki. Tapi tidak ada pilihan lain untuk Haikal sebab kantongnya juga sedang kering, mau makan saja sudah kesusahan untuk mencari makanan yang sesuai kantong.

Dia sempat berfikir untuk meminta jemput kepada Lucnut sirkel tapi dia urungkan niatnya sebab tau pasti mereka juga punya urusan masing-masing jadi Haikal memilih untuk berkendara sendiri saja pagi ini.
Pemuda itu menghirup udara segar atau bisa dibilang sudah berpolusi pagi-pagi begini, dia menatap lurus jalanan dengan bersenandung kecil mengisi perjalanannya. Pagi ini sebenarnya sedikit menyebalkan bagi Haikal, dari mulai Jeje yang tidak memperdulikannya lalu penyakitnya yang malah kambuh pagi-pagi membuat dirinya harus membatalkan puasanya lagi hanya untuk obat-obat.

Ditengah perjalanan netra pemuda itu tidak sengaja menangkap sesosok gadis yang berdiri dipinggir jalan.
Senyum mereka diwajah Haikal saat melihat gadis tersebut,”Itu Ajeng bukan?”
Setelah mengamati seksama Haikal yakin itu benar-benar Ajeng. Tanpa basa-basi lagi dirinya dengan cepat menghampiri Ajeng yang berada diseberang jalan sambil memegang laptop.

“Pagi Ajeng!” sapa Haikal dengan ceria.

Ajeng tersenyum manis saat melihat Haikal,”Pagi Haikal!”

Sumpah demi apapun Haikal rasanya ingin terbang saat mendapat senyuman manis dari gadis itu, entah kenapa Haikal baru kali ini melihat senyum semanis itu. Pemuda itu sangat bersyukur kepada Tuhan sebab paginya yang sedikit meyebalkan setidaknya ada senyum Ajeng yang mengobati rasa menyebalkan itu.

“Mau kemana, Jeng?” Tanya Haikal

“Mau kekampus,Kal. Ini hari pertama aku bakal pindah dikampus Jeje.”

Haikal mengangguk,”Yaudah bareng ajah sama aku, kan kita satu kampus jadi bareng ajah.”

“Maaf, Kal. Aku lagi nungguin Jeje, aku udah janji bakal bareng sama dia.”

“Udah nanti biar aku ajah yang kasih tau Jeje kalau kamu sama aku kekampus dia nggak bakal keberatan kok.”

Ajeng Nampak berfikir mencoba untuk mempertimbangkan tawaran dari Haikal. Ajeng memang harus berangkat pagi hari ini, apalagi karena hari ini adalah hari pertama gadis itu masuk namun disisi lain dia juga harus menunggu Jeje karena sudah berjanji akan kekampus bersama.
Dengan pertimbangan yang sudah dipikirkan matang-matang akhirnya Ajeng memilih untuk menerima tawaran Haikal, lagian Ajeng sudah lama menunggu Jeje tapi pemuda itu tidak kunjung juga datang, daripada harus terlambat dihari pertama dia lebih baik pergi bersama Haikal. Ajeng juga berfikir pasti Jeje tidak akan keberatan kalau dirinya bersama Haikal, toh Haikal ini juga teman baik Jeje.

“Yaudah deh kal, lagian aku juga takut terlambat.”

Haikal tersenyum lebar mendengar tawarannya diterima gadis itu,”Yaudah ayo naik, aku pastiin kamu akan nyaman naik motor sama aku.” Ujar Haikal penuh percaya diri.

Lucknut sirkel [Nct Dream] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang