DANA
"Project Car Ride"○●○
"Semua lineart sketsa animasi sudah ditangani, hanya ada beberapa perubahan kecil di sini dan sana. Untuk sekarang aku ingin kalian fokus menyelaraskan semua animasi berdasarkan skrip anotasinya. Kita akan putar lagi filmnya dari awal." Aku menekan-nekan bolpoin di pipiku sebelum menyuruh Kye memutarbalikkan frame animasi mentahannya dari awal.
Aku berada di ruang screening, menghabiskan seharian penuh bekerja sama bersama beberapa anggota senior produksi kreatif untuk menyempurnakan animasi awal kami yang belum matang ini.
"Tinta merah merupakan tinta revisi yang aku minta untuk digunakan. Apa menurut anda terlalu berlebihan jika desainnya mengikuti arahanku?" Kye menyetop videonya sebentar sebelum menyuruhku memperhatikan animasi lineart yang penuh dengan coretan pena semua animator di timku.
Aku tersenyum lebar sebelum menggeleng. "Tentu tidak, tapi aku ingin memastikan kepada semua orang bahwa aku ingin lebih banyak detail kepribadian setiap karakter saat animasi jadinya dibuat."
"Seperti karakter Deck yang terus menyapu rambutnya setiap dia tidak nyaman—atau As yang selalu menggenggam kedua tangannya saat dia berbicara," tambah Kye yang dengan cepat catatannya ditulis oleh beberapa anggota animatorku.
"Putar lagi filmnya." Aku menyuruh Kye memutar kembali filmnya sampai aku bosan. Kami menghabiskan dua hari berada di ruang gelap ini untuk memutar filmnya. Ditambah lagi dengan efek suara dan pengisi suara yang belum ditambahkan, kami hanya benar-benar menyaksikan gambar bergerak yang diulang-ulang.
"Aku akan menggunakan laporan ini untuk membantu kita minggu ini. Setelah ini kita akan tambah jadwal ekstra untuk mempercepat animasinya. Aku akan mengirimkan kalian semua detailnya di email nanti." Aku berdiri dari kursi, memasukkan semua bolpoin warna-warniku ke dalam wadah pensil sebelum mengancing kemejaku lagi. "Terima kasih, kalian bisa kembali ke kantor."
Lima animator senior tersebut langsung mengangguk ke arahku sebelum mereka keluar dari ruang screening. Aku mengambil tablet gambarku dan juga kertas-kertas animasiku dari meja sebelum membawanya keluar menuju kantorku. Kye mengikutiku dari belakang, masih membuka laptopnya yang menyala sebelum aku membantunya untuk menutup pintu kantorku.
"Semuanya selesai. Sekarang jam setengah lima, aku harus segera menyiapkan laporan ke direktur segera." Aku menepis keringat yang menumpuk di kening sebelum mengusapnya ke rok yang aku pakai.
"Setelah ini kita mulai render ke animasi CGI-nya, 'kan? Juga puppet rigging-nya juga. Jika kita berfokus ke tiga dimensi, menurut anda berapa kira-kira target yang harus dicapai setiap minggunya sebelum deadline Penghargaan Film Animasinya?" Kye bertanya, memasukkan laptopnya ke dalam tas sebelum ia menarik tablet gambarnya.
"Kita harus menargetkannya berdasarkan setiap scene. Yang aku tahu kita punya sekitar dua ratus scene mentahan; kita masih perlu memangkas hingga hanya tersisa beberapa scene yang kita butuhkan. Karena kita menggunakan komputer, aku rasa AI-nya dapat membantu mempercepat waktu kita. Tapi untuk tiga puluh lima orang? Aku rasa kita dapat menuntaskan sekitar lima scene dalam satu minggu, dengan enam puluh frame untuk setiap detiknya—kita perlu matematika untuk ini." Aku mendengkus kasar, masih belum mengkalkulasi target mingguan kami karena untuk bulan ini kami masih harus fokus menelaah animasi mentahannya.
"Apa Pak Hawke perlu melihat ini?"
"Ya, presentasi Direktur Sanchez minggu ini bersama dengan Pak Hawke dan dewan di gedung eksklusif. Juga dengan presentasi ini semoga tim pascaproduksi dapat lelang lebih banyak anggota tim efek suara." Aku mendengar bahwa Finn sedang membutuhkan lelangnya untuk mempekerjakan lebih banyak tim pascaproduksi dari studio lain atau tim editing independen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reverie's Project [END]
Romance🏅"Dangerous Love" July 2023 Reading list by WattpadRomanceID Set in a office workplace, in which there will be a new project assigned with title: Reverie's Project. Dana Hunt--manajer divisi produksi kreatif sekaligus seorang ibu--kembali dibuat pu...