25. Dana: Project Bittersweet

457 34 5
                                    

DANA
"Project Bittersweet"

○●○

Pemakaman Kate Rhodes dihadiri banyak orang mulai dari keluarga, teman, maupun kerabatnya. Mereka mengenakan pakaian dengan warna sepadan. Tidak hanya orang-orang yang datang yang mengenakan pakaian hitam, langit juga tampak lebih gelap sejak kemarin.

Aku tidak tahu apakah efek kegelapan ini ada akibat suasana pemakaman yang hening dan penuh memori dan luka, atau karena Los Angeles juga ikut berduka akibat kehilangan wanita menakjubkan yang pernah aku kenal.

Seorang ibu ... meskipun aku tidak mengenalnya lama, Kate membantuku kembali menyembuhkan inner child yang terlalu lama terkurung di dalam diriku. Aku bersyukur aku punya kesempatan untuk menghabiskan waktu bersamanya, ia lebih baik dari keluarga yang aku punya.

Kate juga punya keluarga yang menakjubkan, tidak hanya keluarga old money, mereka juga sangat ramah dan lebih baik dari pikiran banyak orang. Meskipun aku sempat mendengar ibu dan ayah menjelekkan nama Rhodes setelah pengadilannya selesai di internet, aku tahu mereka berdua tidak tahu apa yang mereka katakan.

Ibu dan ayah tidak mengenal keluarga Rhodes seperti aku mengenal mereka.

Dibalut dengan pelindung hitam yang tidak terlihat, Finn menyampaikan pidato tentang ibunya di depan altar, berharap kepada semua orang bahwa Kate merupakan ibu terbaik yang pria tersebut tidak akan pernah dapat sandingkan.

Aku melihat wajah Finn yang selalu penuh air mata semenjak Kate meninggal. Ia tetap memberitahuku bahwa ia baik-baik saja, tapi aku tidak percaya tentang orang yang mengatakan hal tersebut dengan suara tercekat. Finn tidak pandai berbohong ketika ia sedang berduka.

Ditambah lagi pengurusan surat kematian dan juga rencana-rencana yang harus ia susun sebelum ibunya dapat dimakamkan, Finn bermandikan duka dan gelap setiap ia menuliskan nama ibunya ke dalam dokumen negara di laptopnya.

Aku berusaha sekuat mungkin untuk tetap tegar di sebelahnya. Lagipula satu hal yang bisa aku lakukan dalam masa sekarang hanyalah untuk menjadi tiang pondasi sampai Finn kembali kuat.

Saat berada di pemakaman, Finn jadi orang pertama yang menutup peti mati ibunya dengan tanah. Ia bahkan berusaha keras untuk menumpuk kembali semua tanahnya meskipun energinya berada pada batas rendah.

Setelah semua orang mulai berhamburan keluar dari makam menuju ke rumah Kate untuk bertamu bersama, aku masih ada di depan batu nisan Kate bersama dengan Finn yang tidak mengucap satu hal sama sekali. Ia hanya mengelus batu nisannya, duduk bersila di sebelahnya dan membiarkan jas dan kemeja yang digunakannya terkena noda tanah.

Saat matahari mulai terbenam, pria tersebut akhirnya mengajakku untuk pulang kembali ke rumahnya. Ia masih tidak berkata satu hal, hanya menggenggam tanganku dengan erat sampai kami sampai di kediaman Rhodes.

Aku tidak pernah melihat halaman depan yang penuh dengan mobil dan semua lampu yang menyala sebelumnya. Banyak orang masih memilih untuk menghabiskan waktu di ruang tamu, saling berbicara kepada semua orang sambil sesekali menyampaikan salam simpati dan berduka untuk Finn.

Aku harus bolak-balik ke dapur bersama dengan paman dan bibi Finn untuk menyetok kembali suguhan kepada semua orang. Rasanya tubuhku remuk setiap langkah aku berjalan. Aku tidak beristirahat sekalipun karena aku masih harus mengurus kerja di kantor untuk menuntaskan laporanku lebih awal tadi malam.

Aku rasa Finn sudah mulai muak dengan semua ucapan belasungkawa yang ia diterima. Ia hanya mengangguk sekali sebelum meneguk anggur merah dengan satu tuangan. Ia meringis, memijat kening dengan jari yang bergetar sebelum dengan sembunyi-sembunyi menyeka air di matanya.

Reverie's Project [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang