Keesokan harinya, setelah mencoba makanan serta semua fasilitas yang ada di dalam penginapan, Siang ini walaupun cuacanya sangat cerah Glara tetap memutuskan untuk keluar jalan-jalan menggunakan motor yang telah dia sewa, kalau sepeda dia tidak berniat menyewa tranportasi manual tersebut sebab takut jikalau sampai mati sekarat di jalan karena lelah mengayuh.Ketika berkendara sendirian menyusuri jalan raya yang bersebelahan langsung dengan tepi pantai, Glara juga menyempatkan diri untuk merekam sedikit perjalanannya yang nantinya akan mengisi highlight Instagramnya. Namun tak perlu khawatir kalau Ilyas akan melihatnya sebab hal seperti itu tidak akan pernah terjadi karena Glara tau betul kalau pria semacam Ilyas sama sekali tak aktif dalam bersosial media terkhususnya instagram. Kalaupun Ilyas memiliki insta paling isinya hanya Poto pemandangan serta Poto hewan saja.
Setelah merasa sudah cukup merekam, akhirnya Glara menghentikan kegiatannya lalu kembali menyimpan ponselnya di dalam dasbord motor, karena jalanan yang dia lalui terbilang cukup sepi hal tersebut jadi membuatnya lebih santai saat berkendara. Namun pada saat seperti ini, Glara jadi berfikir kalau liburan sendiri sebenarnya menyenangkan hanya saja tidak ada yang akan membantunya untuk mengambil poto. Benar-benar hanya itu masalahnya sekarang
Hingga 20 menit berlalu pada akhirnya Glarapun sampai juga di tempat tujuannya, kemudian sehabis dia memarkirkan motornya di antara jejeran kendaraan milik pengunjung yang lain Glarapun melangkah menuju ke pantai yang juga di jadikan sebagai tempat wisata. Ya walaupun sebenarnya tempatnya lumayan kurang ramai pengunjung
“wah" ketika masuk dan melihat hamparan pasir putih di hadapannya hanya satu kata itu yang mampu terlintas di benaknya, apalagi cuaca saat ini memang sedang sangat mendukung jadi Glara pikir dia hanya membutuhkan es kelapa muda saja untuk menemani harinya di tempat ini
Namun saat Glara melihat seorang pria berperawakan bule sedang memotret tebing menggunakan kamera, gadis itupun segera berlari kecil menghampiri pria tersebut
"Sir, you can help me?" Pintanya mencoba menggunakan bahasa yang tak begitu Glara pahami namun setidaknya kata-katanya tersebut masih sedikit bisa di pahami oleh pria tersebut
"Can you take a picture for me?" Lanjutnya sambil menggulurkan ponselnyaSedang pria itu tampak hanya memperhatikan Glara dalam diam “udah sana cepet ambil gaya" balasnya cukup singkat sembari menerima ponsel milik Glara
Glara lantas melongo, sedikit kaget awalnya tapi Glara segera menetralkan ekspresinya "tolong ya mas" ujarnya sambil tersenyum semuringah dan buru-buru berjalan mundur lalu mulai berpose
“coba pindah ke sana" ujar pria tersebut memberi arahan, karena merasa hasil jepretan dari tempat Glara berdiri saat ini hasilnya kurang memuaskan
Glara sendiri membalas dengan anggukan mengerti dan segera berpindah tempat mengikuti arahan pria tersebut lalu lanjut berpose tanpa berkomentar sedikitpun, sehingga membuat pria itu mendadak menyeringai tipis “coba di sana, hasil gambarnya agak gelap" ujarnya lagi
Walaupun terus diminta untuk berpindah kesana kemari, Glarapun langsung menuruti dan berlari lagi menghampiri tempat yang di tunjuk oleh pria asing itu lalu kembali lanjut berpose. “haduh kok hasilnya gini ya, kurang bagus coba agak mundur sedikit. " Ucap pria tersebut sembari menahan senyumannya
Glarapun lagi-lagi menyanggupi dan melangkah mundur “segini?" Tanyanya
“Lagi”
“udah?"
“mundur lagi”
“MASIH HARUS MUNDUR LAGI?"
“ IYA LAGI!”
KAMU SEDANG MEMBACA
OM ILYAS [END]
Romance⚠️FOLLOW 🔞 Adult content Pada dasarnya pernikahan itu terjadi atas dasar kemauan sendiri, tapi bagaimana jika seorang Glara yang baru mengijak usia 18 tahun justru di desak oleh keluarga neneknya untuk menerima pinangan dari om-om yang tinggal tep...