39 M.H

11.9K 309 31
                                    

Saat hari mulai menjelang petang, Glara masih saja terjebak di antara Amanda dan Agha bahkan ironisnya dia kini hanya bisa berjongkok di pinggir pantai sembari bermain kembang api sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat hari mulai menjelang petang, Glara masih saja terjebak di antara Amanda dan Agha bahkan ironisnya dia kini hanya bisa berjongkok di pinggir pantai sembari bermain kembang api sendirian

"Glara, coba potoin"

Glara lalu mendongak tak kala Amanda memberikannya ponsel dan malah menyuruhnya untuk jadi juru poto, karena tak bisa menolak Glara lantas terpaksa bangkit dari duduknya dan mulai mengambil gambar Amanda serta Agha dengan tampang lesu “sweet banget, boleh Join di hubungan kalian nggak sih” renungnya di dalam hati

"Bang Rama!"

Ketika Amanda mendadak berseru cukup keras, Glara tentu merasa tertarik ingin melihat juga siapa yang baru saja di panggil oleh wanita itu, namun matanya sontak terbelalak saat mendapati wajah pria yang telah mengerjainya tadi siang

Bahkan pria bernama Rama itupun juga terlihat sama terkejutnya seperti Glara

"habis dari mana bang?" Tanya Agha memecah lamuanan Rama

"beli rokok" jawab pria tersebut singkat seraya beralih memandang Glara tampa ekspresi "Dia siapa?" tanyanya kepada Amanda, pasalnya hampir kebanyakan pengunjung berkumpul di jarak 15 meter dari tempatnya berdiri. jadi akan terkesan aneh jika ada perempuan asing yang bergabung dengan adiknya serta Agha

"Rokok mulu bang" Cibir Amanda tak senang "dia Glara, adiknya Agha" tambahnya memperkenalkan sosok Glara ke kakaknya

Kedua Alis Rama lantas terangkat “adiknya Agha?" Tanyanya memastikan

"Iya. Ara, coba liat hasil potonya" sahut Amanda lalu mengambil alih ponsel miliknya yang masi di pegang oleh Glara, wanita itu Lalu memeriksa poto satu persatu " Ra, kamu pinter deh motoinnya. Liat deh sayang" pujinya Tampa memandang Glara sendikitpun

Sehingga Glara sendiri hanya membalas lontaran Amanda dengan senyuman tipis lalu beralih melirik Rama sinis "Apa Lo?" Tantangnya dengan suara yang lebih terdengar seperti bisikan

Sebelah Alis Rama lagi-lagi tarangkat saat mengamati perilaku bengis dari perempuan yang sedang berdiri tak jauh darinya, karena merasa kalau Amanda sedang sangat pokus bercengkrama dengan Agha dia jadi berfikir kalau adiknya itu tak akan perduli jika dia menanggapi perempuan yang terlihat kebelet ingin menghinanya “kenapa?" Tanyanya kemudian

Glara yang mendapat respon masa bodo Rama tersebut sontak saja terbelalak lalu segera menoleh cepat ke arah Amanda dan Agha yang justru malah memilih menjauh darinya, tapi ada bagusnya juga pikirnya kalau kedua orang itu menjauh sebab dia tak ingin kalau Agha sampai ikut campur dengan urusannya “seru banget ya ngerjain orang?" Sindirnya

Rama terdiam, dia teringat alasannya mengerjai Glara karena gadis itu juga telah menganggu aktivitasnya lalu lagipula tindakannya juga tak kelewatan jadi menurutnya tak perlu terlalu membesar-besarkan masalah sepele “dari pada marah-marah, mending jadiin pembelajaran aja. Lain kali setiap ambil tindakan itu di pikir-pikir dulu, jangan langsung percaya sama orang asing. Iya kalau saya orang baik kalau saya jahat gi mana?, selagi kamu jauh bisa aja saya bawa lari ponsel kamu" ucapnya

OM ILYAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang