Zahra baru pulang dari sekolah bersama Mbak Jijah.
"Mbak nggak usah masak, aku udah beli lauk tadi" tuturku
Ku buka laptop dokter Yuda sambil menunggu beliau pulang Jumat'an.
"Mbak Fira udah keramas berapa kali hari ini?" ledek Mbak Jijah
Mbak Jijah datang membawakanku melon potong.
"Makasih ya Mbak. Jangan ngeledek gitu ih"
Ku buka akun sosmed milik dokter Yuda. Meskipun aku sudah pernah stalker berulang kali tapi aku belum puas kalau belum masuk ke akunnya.
"Assalamualaikum" Dokter Yuda langsung mencium pipiku
"Wa'alikumsalam Mas"
"Ngapain buka Instagram saya? Ada yang mencurigakan?" tanya dokter Yuda yang sudah duduk di sampingku
"Bio Mas kok tulisannya service lampu" dumelku
"Ya nggak apa-apa daripada kosongan yang penting ada bionya"
"Mas aku ngomong serius"
"Saya nggak mau privasi saya terupdate di publik. Kalau saya tulis yang sebenarnya bisa dibuat konsul online nantinya. Bukannya nggak mau, tapi alangkah lebih baiknya ketemu langsung biar saya bisa menegakkan diagnosis secara jelas. Kalau online yang saya buat patokan apa? Nggak ada pemeriksaan fisik nggak ada anamnesis, malah salah kaprah" jelas dokter Yuda
"Kalau privasi ngapain Mas upload foto? Instagram di gembok pula mana aku belum di ACC"
Dokter Yuda mengambil alih laptopnya dari pangkuanku.
"Benarkah? Mana sih Instagram istri saya yang cantik biar saya ACC detik ini juga"
"Saya juga manusia Ra, ingin upload kenangan juga. Apalagi kebanyakan yang saya upload kenangan saya bersama Zahra. Yang saya upload itu yang saya perkenankan untuk dikonsumsi publik" sambung dokter Yuda
Zahra datang menghampiri kami.
"Pa, Omnya temen Zahra tadi di handphonenya ada fotonya Mama" adu Zahra
Dokter Yuda menutup laptopnya.
"Zahra tahu darimana? Memangnya Zahra lihat sendiri?" tanya dokter Yuda
"Zahra nggak sengaja lihat Pa, Zahra coba mastikan itu Mama atau bukan ternyata bener foto Mama. Zahra tanya ke om itu jam berapa, waktu Om itu buka handphonenya beneran ada foto Mama" jelas Zahra
"Zahra makan dulu sama Mbak Jijah ya, nanti kami nyusul" pinta dokter Yuda
"Aku nggak selingkuh Mas, sumpah aku nggak pernah macem macem" ungkapku
Dokter Yuda tersenyum padaku.
"Saya percaya sama kamu Ra. Dijodohkan sama Mas Tama aja milihnya tetap saya. Banyaknya DM yang masuk ke Instagram kamu yang ditunggu tetap notif dari saya. Setiap hari bolak balik pantengin sosmed saya"
"Mas Yuda terlalu percaya diri deh"
"Mas Tama yang cerita ia tahu dari istrinya. Hampir tiap hari kamu cerita soal saya ke istrinya, belum lagi cerita dari Tia. Apa yang kamu keluhkan ke Tia sampai ke saya. Bersyukur juga saya, cinta saya ke kamu tidak bertepuk sebelah tangan"
Dokter Yuda mengajakku untuk makan siang. Dua hari kedepan Sabtu dan Minggu adalah waktunya dokter Yuda bersama keluarga. Tidak ada praktek di rumah sakit dan tidak buka praktek di rumah. Full buat keluarga.
Hari Minggu, kami main ke rumah Mamanya dokter Yuda. Beliau kangen dengan Zahra. Apalagi Mama sedang ada acara pengajian di rumah. Maka dari itu kami datang untuk membantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memilih Menikahi Duda
Short StoryDimata orang lain mungkin keputusan ku salah, namun buatku ini adalah keputusan yang terbaik bagiku. Karena hidupku tentang apa kata ku, bukan tentang apa kata mereka. Hidupku aku sendiri yang menentukan, bukan mereka yang menentukannya. Buatku, kam...