"Berangkat bareng saya aja Ra"
Langkahku seketika berhenti.
"Jadwal kita beda Mas. Nanti Mas Yuda nunggu lama, apalagi pulangnya. Aku bisa kok bawa motor sendiri seperti biasanya. Aku udah sehat kok" tolakku
"Kamu yakin?" tanya dokter Yuda
"Iya Mas, aku bisa sendiri"
Akupun berpamitan dengan dokter Yuda. Aku berkendara dengan kecepatan rendah. Sesampainya di rumah sakit aku mendapat pesan WhatsApp dari dokter Yuda.
Jangan angkat beban berat dan jangan kecapean pintanya. Padahal beliau sudah mengulanginya sebanyak empat kali untuk hari ini. Mana mungkin aku lupa.
"Ra tunggu dulu" teriak Mbak Nana di sebrang
Mbak Nana menghampiriku. Ia meminta nomor ponselku. Tak lama kemudian Mbak Nana mengirimkan ku banyak foto, sekitar lima puluhan.
Begitu hasil download ku selesai, aku sedikit terkejut saat membukanya.
"Aku udah kirim semua ke kamu. Galeri ku udah bersih dari foto fotonya dokter Yuda. Maaf ya kalau jepretnya diam diam" ungkap Mbak Nana
Sekagum kagumnya aku dengan dokter Yuda aku nggak pernah mengambil foto dokter Yuda secara diam diam. Bahkan saat sudah menjadi istrinyapun aku jarang fotbar berdua dengan dokter Yuda. Mungkin hanya sekedar stalker.
Ternyata ada yang lebih cegil dariku.
"Duluan ya Ra" pamit Mbak Nana
Akupun mempercepat jalanku ke IGD. Seperti biasa, aku menjalankan tugasku sebagaimana mestinya.
"Ra jaga poli yuk" ajak Mba Meti
"Sama aku mbak?" tanyaku
"Iya Fira! Yang namanya Fira cuma kamu doang disini"
"Jangan mau Ra, Mbak Meti cuma mau snack dari dokter Yuda" sahut Mas Roni
"Kalau Mbak mau nanti aku mintain ke dokter Yuda"
Mbak Meti mendekat ke arahku.
"Serius manggilnya dokter Yuda? Nggak sayang atau kang mas atau apalah yang sweet gitu" dumelnya
"Kalau aku manggilnya sayang yang ada ditegur berhari - hari sama beliau."
Satu shift terlewati dengan topik dokter Yuda. Jujur perasaanku campur aduk. Takut, khawatir, senang, bangga, dan cemas.
"Wahh panjang umur" teriak Mas Roni "orangnya kesini" lirihnya
"Tumben dokter Yuda main kesini? Dalam rangka apanih dok?" goda dokter Lia
"Tumben sepi" ujar dokter Yuda
"Jangan gitu dong dok, mau pulang nih mumpung aman" ungkap dokter Lia
"Dok saya tadi jaga poli kok nggak dikasih snack? Snacknya khusus Fira aja ya?" goda Mbak Meti
Aku tidak jadi ikut Mbak Meti untuk jaga poli. Sebab saat pagi tadi aku melewati poli pasien hari ini sangat banyak, aku takut terlalu capek. Yang ada dokter Yuda akan menasehati ku dengan nasehat yang panjang dan akan terus diulang selama berhari - hari hingga aku bosan mendengarnya.
"Snacknya saya makan sendiri, kebetulan juga pasiennya banyak makanya saya lapar"
"Tranferan lancar kalau gitu" timpal Mas Roni
"Permisi ada yang pesan goputt"
Pak Rahman, Satpam rumah sakit datang ke IGD dengan membawa dua kantong paperbag dari resto ternama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memilih Menikahi Duda
Cerita PendekDimata orang lain mungkin keputusan ku salah, namun buatku ini adalah keputusan yang terbaik bagiku. Karena hidupku tentang apa kata ku, bukan tentang apa kata mereka. Hidupku aku sendiri yang menentukan, bukan mereka yang menentukannya. Buatku, kam...