Malam Panjang

963 16 0
                                    

Mama mengupaskan buah untukku.

"Nak jangan sedih terus, belum rezekinya. Insyaallah pasti Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik" ucap Mama

Ibu memijat kedua kakiku.

"Benar kata mertua kamu Ra. Udah jangan sedih, kasian Zahra kalau kesini lihat kamu nangis" tegur Ibu



Dokter Yuda visit ke ruangan ku bersama Mbak Nana. Aku tahu bagaimana perasaan Mbak Nana pada dokter Yuda terlebih sekarang ia sudah tahu bahwa dokter Yuda sudah menikah lagi dan orang yang dinikahinya tidak lain adalah aku.


"Selamat Sore, Fira. Saya periksa dulu ya" ijinnya


"Kalau kondisi kamu semakin membaik besok bisa pulang" ujarnya



"Mas, surat ijinku sudah Mas buat?" tanyaku


"Sudah. Saya kerja dulu ya. Makan yang banyak biar tenaga kamu kembali kuat"


Dokter Yuda dan Mbak Nana keluar dari ruangan ku.


Hal yang diluar nalar ku dapati. Kalau para rekan sejawat ku di IGD datang menjenguk ku itu hal yang lumrah. Tapi kalau hampir setiap stase datang menjengukku itu hal yang mengejutkan buatku. Perawat ranap Anak, dewasa, bidan VK bahkan stase gizi menjengukku walaupun di waktu yang berbeda.

Semua makanan yang kebanyakan aneka kue menumpuk di sofa.

Terakhir sebelum jam besuk habis ada dokter Nata selaku dokter umum dan dokter Melda spesialis kandungan juga ikut menjengukku.

Aku dibuat mati kutu oleh kedua dokter tersebut. Aku nggak tahu harus ngomongin apa. Mama dan Ibu sedang keluar untuk mencari makan.

Beruntung dokter Yuda datang tepat waktu saat aku sudah diam terpaku.

Barulah mereka bertiga ngobrol banyak hal.


"Kalau begitu kami pamit dulu ya dok, lekas sembuh Fira" pamit dokter Nata


"Terimakasih ya dok"


Dokter Yuda menutup pintu kamarku begitu mengantar Dokter Nata dan dokter Melda keluar.


Beliau terkekeh melihatku sebelum mengukir senyumnya.

"Bingung ya tadi? Saya udah pantau kamu dari awal dokter Nata dan dokter Melda masuk. Maafin saya ya" ungkap dokter Yuda


"Bukan bingung lagi Mas sudah mati kutu nggak tahu harus ngobrolin apa" keluhku


"Mas, satu rumah sakit sudah tahu soal pernikahan kita" sambungku


"Iya saya juga ngerti. Saya udah ngomong sama Ayah Ibu juga Mama buat menggelar acara resepsi pernikahan kita setelah selesai kamu magang" ungkap dokter Yuda


"Mas Yuda serius?" tanyaku

Dokter Yuda mengambil baju ganti dari dalam ranselnya.

"Iya saya serius. Biar kamu nggak dikira masih gadis lagi. Biar kamu bisa upload wajah saya di sosmed kamu"

Aku tertawa mendengar penuturan dokter Yuda.


"Saya mandi dulu ya" dokter Yuda bergegas mandi


Seharusnya setelah selesai praktek beliau pulang dan istirahat di rumah. Namun apa yang beliau lakukan sekarang? Beliau tidak pulang, beliau menginap di rumah sakit untuk menemaniku.

Mama dan Ibu baru kembali. Aku minta tolong pada mereka untuk membawa semua makanan yang ada di sofa. Entah itu mau dikasihkan ke tunawisma atau dimakan sendiri terserah yang jelas nggak mubazir. Lagipula aku tidak sanggup untuk menghabiskannya sendiri.


Memilih Menikahi DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang