Sepulang dari Rumah Sakit, aku telah disambut oleh Mbak Rima yang tidak lain adalah kakak iparku. Istri dari seorang Lettu Aditama Pradikhta.
"Dek, besok anterin Mbak periksa ya" ujarnya
"Besok ya Mbak? Tapi aku perdana shif malam. Gimana Mbak?" tanyaku
"Satu Rumah Sakit sama kamu kok, Mbak dapat rekomendasi dari temen. Katanya lebih enak kalau sama Dokter Yuda, pasiennya juga udah banyak kok. Jadi udah terbukti kualitasnya. Katanya lagi, orangnya itu ramah dan sabar. Enak jelasinnya" jelas Mbak Rima
"Yauda iya Fira temenin besok"
"Makasih ya cantik. Mas Tama udah ngomel mulu soalnya" keluh Mbak Rima
"Bentukan kayak Mas Tama gitu Mbak Rima takut?" ledekku
"Mas Tama kalau udah marah serem tahu"
"Sereman juga kalau Ibu ngomel ke Ayah. Satu rumah kena semua"
Kami tertawa bersama.
"Fira!!!" panggil Ibu dari dalam
"Panjang umur Mbak" ujarku
Sesampainya di rumah aku tidak langsung merebahkan diri di kasur, terlebih dahulu aku harus membantu Ibu menyiapkan makan malam.
"Ra, nanti kamu kalau dapat suami jangan jauh - jauh dari ibu. Ibuk nggak mau ditinggal sendiri" ujar Ibu sambil memotong kentang menjadi dadu
"Fira belum kepikiran sejauh itu Bu"
"Ibu kan cuma bilang aja. Yang dekat bukan berarti Pandu ya! Ibu sama Ayah nggak sreg sama dia. Kalau kamu sama Pandu yang ada Ibu malah khawatirkan masa depan kamu sama cucu ibu nantinya" jelas Ibu
"Bu, Fira kan udah bilang kalau Fira nggak suka sama Pandu. Tipikalnya Fira nggak ada semuanya di Pandu" sanggahku
"Syukurlah kalau gitu" timpal Ibu
Jam menunjukkan pukul setengah sembilan malam. Akupun bersiap - siap untuk shif malam perdanaku.
"Dek, kamu dianterin Pandu?" Tanya Mbak Rima
"Ada Pandu?" Tanya Ayah yang kemudian beranjak dari depan televisi
"Aku nggak janjian sama Pandu. Ayah temuin ya, bilang kalau Fira udah berangkat" pintaku
"Berangkat dari mananya?! Motor kamu lo ada di halaman" sanggah Ibu
Akupun segera membuka pintu begitu mendengar ketukan pintu dari Pandu.
"Malam Om, Tante, Mbak Rima" sapa Pandu
Mereka bertiga hanya melempar senyum pada Pandu.
"Aku berangkat sendiri kok, lagipula aku nggak minta dijemput" ujarku
"Aku kesini mau ngasih Om Firman martabak. Tadi nggak sengaja aja, aku lihat Om berhenti di depan lapaknya tapi masih tutup" tutur Pandu
Aku terdiam.
"Pandu nggak ada shift malam ini?" tanya Mbak Rima
"Ada Mbak. Satu shif lagi sama Fira"
"Aku buntutin dari belakang ya" sambungnya
Akupun berpamitan pada orang rumah.
Karena ucapan kotor Pandu. Alhasil malam ini kami tidak tidur. Ada 3 pasien CITO karena kecelakaan di perempatan. Alhasil IGD heboh semalam. Mataku masih mengantuk hingga pergantian shif.
"Capek nggak?" tanya Pandu
"Kalau kamu mau pulang duluan aja. Aku ada janji nemenin Mbak Rima cek kandungan jadi nggak langsung pulang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Memilih Menikahi Duda
Historia CortaDimata orang lain mungkin keputusan ku salah, namun buatku ini adalah keputusan yang terbaik bagiku. Karena hidupku tentang apa kata ku, bukan tentang apa kata mereka. Hidupku aku sendiri yang menentukan, bukan mereka yang menentukannya. Buatku, kam...