"Wah, Saka si paling nggak mau masuk berita gosip murahan, justru sekarang berhasil nenggalamin skandal dating gue." Keelan tersenyum miring, melanjutkan sarkasmenya. "Thanks lho, Bro. Gue ngerasa terharu lo sepeduli ini sama gue."
Saka tidak menanggapi Keelan. Cowok itu melambatkan laju treadmill-nya. Meraih botol air minum lalu turun tanpa mempedulikan Keelan yang belum puas mengejeknya.
"Arsaka Alexander Winata pengusaha sukses sekaligus pewaris dari Winata Group. Dikabarkan akan menikah dengan Claire Davina Salim, aktris nomor satu di Indonesia sekaligus cucu dari Rudi Salim. What a surprise. Pantas lo dan Claire masih jadi hot topic sampai sekarang." Keelan meng-scroll ponselnya, melihat foto-foto Saka dan Claire yang tersebar bebas di internet. "Kalian kelihatan mesra di sini. Kayak couple beneran."
Saka menghela napas. Menatap Keelan lelah. "What do you want, Kee? Lo nggak datang ke sini cuma buat ngomong hal-hal nggak penting itu, kan?"
Keelan malah menganggukkan kepalanya. Tersenyum manis. "Gue ke sini memang mau ngomong hal-hal nggak penting itu."
Saka memutar bola matanya. Menenggak lagi air di dalam botol air lalu melemparkan pandangan pada pemandangan gedung pencakar langit di pagi hari ini. Mood Saka akan sangat baik jika saja Keelan tidak tiba-tiba bertandang ke apartemennya tanpa diundang dengan alasan ingin memberikan selamat padanya.
"Come on, bro. Seharusnya sekarang gue ngambek lo nggak pernah cerita apa-apa sama gue." Keelan menunduk, memasang muka melas yang dibuat-buat. "Gue pikir selama ini kita dekat."
"Tanpa gue cerita gue yakin lo udah tahu," sahut Saka. Melirik sinis Keelan yang duduk di static bicyle tanpa menggunakannya. Tentu saja, Keelan tidak mungkin datang ke apartemennya untuk menumpang nge-gym.
Keelan terkekeh. "Berarti sekarang lo udah ngaku kalau apa yang gue lihat sejak dulu emang benar. Lo ... sama Claire ... punya hubungan?"
Saka tidak menjawab. Malah memutar badannya keluar dari ruang gym. Keelan sigap menyusul di belakang. "By the way, gue harus ucapin selamat dong sama lo. Katanya kalian mau tunangan ya. Kapan?"
"Dua bulan lagi."
"Terus nikahnya?"
Pertanyaan Keelan membikin Saka membuang napas berat. Saka maunya secepatnya. Tapi Claire mengatakan tahun ini schedule-nya sangat padat. Mereka masih berdebat soal ini karena baik Saka maupun Claire bersikeras dengan keinginan masing-masing.
Sudah satu bulan berlalu sejak Claire dan Saka go public. Meskipun begitu, berita soal mereka yang sedang menjalani hubungan serius dan sebentar lagi aku bertunangan masih hangat dibicarakan. Apalagi sudah dua kali Saka dan Claire tampil bersama. Pertama di pernikahan Rama dan Tatiana. Kedua saat Claire menemani Saka datang ke salah satu pesta kolega bisnisnya. Itupun mereka kesulitan mencari waktu yang cocok. Kesibukan masing-masing membuat keduanya sulit bertemu. Dan sedikit menyebalkan sebab Saka jadi tidak memiliki kesempatan untuk menyelesaikan masalah mereka.
"Masih dirahasiain nih?" tak mendapat jawaban dari Saka bukan masalah besar buat Keelan. Kunci dari awet berteman dengan Saka hanya satu. Jangan baper. "Yaudah, nggak apa-apa. Ntar gue tanya Claire aja. Besok kan gue ada syuting bareng dia."
Keelan menarik stool, duduk di sana lalu meraih kopi kalengan ketika Saka menatapnya.
Pasalnya sudah dua minggu mereka tidak bertemu karena Claire sedang syuting di Yogyakarta. Dan setahu Saka, Claire baru pulang dua hari lagi. "Syuting apa?"
Keelan menyipit. "Masa lo nggak tahu schedule calon tunangan lo sendiri sih? Wah, parah, kalah lo sama Baskara. Doi aja nyamperin Claire ke Jogja kemarin."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding Games
Romance[COMPLETED] Claire Davina Salim definisi dari keegoisan itu sendiri. Ia tidak ingin dimiliki oleh siapapun. Menikah tidak pernah menjadi tujuah hidupnya, Sampai pria bernama Arsaka Alexander Winata melamarnya.