[TWG] : 7. Pengakuan

13K 1.2K 137
                                    

"Seandainya, Claire nggak punya pilihan lain selain nurutin keluarga gue buat menikah. Apa yang bakal lo lakuin?"

Pertanyaan itu Baskara yakini dilontarkan Barra asal saja. Malam itu Barra yang sedang galau bertandang ke apartemennya hanya untuk meminta dua kaleng bir serta seseorang yang bisa mendengarkan curahan hatinya. Tidak punya pilihan lain. Baskara terpaksa menemani Barra. Duduk di sebelah cowok itu sembari memainkan iPadnya guna mengecek laporan bulanan yang masuk.

"Nothing." Jawabnya. "Nggak ada yang bisa gue lakuin."

"Jadi, lo bakal nyerah?"

Baskara diam sejenak. Walaupun ia sudah menyimpan jawaban jauh sebelum Barra bertanya. Sejujurnya dia tidak terlalu suka pembahasan ini. Sebut saja Baskara terlalu pengecut untuk menerima kenyataan bahwa dia dan Claire memang tidak mungkin bersama.

"Sejak awal, Claire nggak pernah menjanjikan apapun pada gue. Kalau memang pada akhirnya dia menyerah dan terpaksa nurutin keluarganya. What can I do?" Baskara menunduk lesu, lalu menatap Barra yang mendengarkan jawabannya dengan serius. "Dia mungkin peduli sama gue. Dia mungkin menyayangi gue. But she doesn't love me, Bar. Gue bisa dengan percaya diri mengatakan gue akan berusaha membuat dia bahagia bersama gue. Tapi masalahnya, apa Claire mau?"

Apa Claire mau diperjuangkan olehnya?

Barra membisu. Seketika suasana langsung sunyi. Baskara tak mengharapkan kalimat bantahan yang diselepi dengan optimisme seperti yang selalu Barra gembor-gemborkan. Cowok itu boleh saja berkata jika dia akan terus memperjuangkan Naura meskipun cewek itu tak memiliki perasaan yang sama sepertinya. Tapi Baskara berbeda. Situasi mereka pun berbeda.

Walaupun suatu saat nanti Claire luluh dan menerima perasaannya. Belum tentu mereka bisa bersama. Kasta mereka terlalu jauh. Baskara memang memiliki karir yang baik. Namun apakah itu cukup untuk membuatnya diterima oleh keluarga Salim?

Baskara tersenyum masam. Bahkan si percaya diri Barra pun tak bisa berkata apa-apa.

"So complicated," Barra bersuara akhirnya. Tanpa menoleh cowok itu menambahkan. "Walaupun dia egois. Dia nggak akan mau menyeret lo ke keluarga kami. Gue mengatakan ini bukan karena nggak mau mendukung lo. Tapi keluarga gue lebih bobrok dari yang lo kira. Jika pun mereka menerima elo, jiwa lo bakal dijadikan jaminan."

"I know," angguk Baskara lemah. Tentu saja Baskara tahu bagaimana karakter orang-orang dari keluarga Salim. Jika tak menguntungkan mereka akan membuangnya jauh-jauh.

Baskara sudah tahu cepat atau lambat dia memang harus melepaskan Claire. Hanya saja Baskara tak menyangka akan secepat ini. Terlebih pada Saka yang Baskara ketahui tidak berhubungan lagi dengan Claire.

Sudah lama Baskara mengetahui ada sesuatu antara Saka dan Claire. Baskara memilih diam karena tidak ingin merusak hubungannya dengan Claire yang pada saat itu masih baru dekat. Padahal diam-diam, Baskara cukup sering melihat Claire dan Saka bersama di tempat-tempat sepi yang jarang dikunjungi oleh penghuni sekolah.

Mulanya Baskara berpikir mereka pacaran karena tidak mungkin dua orang yang tidak memiliki hubungan apa-apa berciuman. Namun ketika dia sengaja memancing Claire soal pacar—Claire hanya tertawa. "I don't do dating, Bas. Itu buang-buang waktu. I just have fun with them." Dari sana Baskara menyadari jika hubungan Claire dan Saka bukan sesuatu yang serius. Terlebih mereka tidak pernah menunjukkan interaksi walaupun berada di ruangan yang sama.

Dan sejak saat itu, Baskara mulai menunjukkan ketertarikannya pada Saka. Dia menjadi kompetitif begitu tahu jika cewek yang ia sukai memiliki hubungan rahasia dengan Saka.

Baskara yakin Saka menyadarinya. Tapi responnya yang nampak tidak terganggu dan malah memperlakukan Baskara seperti invisible person—sempat membuat Baskara tersinggung. Menganggap Saka anak orang kaya sombong yang tidak bisa menghargai orang lain. Sampai Baskara tahu perasaan marah itu tak akan menghasil apa-apa. Bagi Saka dirinya memang tidak penting. Untuk apa seorang pewaris utama keluarga Winata mempedulikan anak panti asuhan sepertinya?

The Wedding GamesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang