[TWG] : 25. Kejadian Janggal

10.2K 949 55
                                    

"Mbak Claire,"

Claire terkesiap. Matanya mengerjap saat Welly tiba-tiba memanggilnya di saat Claire melamunkan sikap Saka yang mengabaikannya belakangan ini.

Memang, hubungan mereka sudah merenggang. Walaupun begitu, jika berpapasan, mereka tetap saling menyapa dan bicara.

Namun semuanya berubah setelah pagi itu.

Saka bahkan enggan bicara ketika mereka bertemu di meja makan. Saka yang biasanya akan bertanya kemana Claire pergi, hanya melemparkan tatapan judging so hard ketika mata mereka bertemu. Seolah-olah menuduhnya ingin berselingkuh. Lebih parahnya, suaminya itu juga membiarkan Claire pergi sendiri ke acara pernikahan Barra dan Naura dengan alasan sibuk.

Saka juga tidak pernah lagi berusaha menyelinap ke kamarnya. Atau merayunya dengan tujuan mengajaknya tidur bersama. Oh, bukannya Claire mengharapkannya. Cuma ... silent treatment yang Saka lakukan terasa menyebalkan karena dia juga menunjukkan dengan jelas ia tengah merajuk.

Really? Berapa sih umur cowok itu? Five?

"Mbak Claire?" suara Welly kembali terdengar. Menyentakkan Claire untuk yang kedua kalinya.

Dia berdeham. Menatap Welly yang merupakan manager marketing Cleir. "Event, ya? That's a good idea. Kita bisa mengundang para influencer buat sekalian promosi." Wajah Claire tertunduk ke bawah, mengecek iPad-nya guna memaparkan beberapa ide yang muncul di dalam kepalanya semalam.

Memulai bisnis dan terjun langsung ke prosesnya ternyata tidak semudah yang ia pikirkan. Terlebih budget yang Claire miliki terbatas. Meskipun suaminya super kaya, dia enggan menggunakan uang Saka untuk bisnisnya. Claire tidak ingin hal itu malah menjadi masalah di kemudian hari.

Claire tidak tahu sampai kapan pernikahannya akan bertahan. Namun Claire ingin mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan terburuk.

"Kalau gitu lengkapnya nanti kamu e-mail saya aja, Wil," ucap Claire menyudahi meeting lalu mengeluarkan ponsel ketika benda itu bergetar di sakunya.

Christian is calling ...

Kedua alis Claire menyatu. Kenapa asisten suaminya tiba-tiba menghubunginya?

Menunggu para manager tiap divisi keluar dari ruang meeting, Claire baru mengangkat panggilan Christian setelahnya. "Kenapa, Yan?"

"Claire, sudah selesai meeting-nya?"

"Darimana lo tahu gue lagi meeting?" mata Claire menyipit. Kemudian berdecak begitu kecurigaanya selama ini terbukti benar. "Lo masih nyuruh orang buat ngikutin gue?"

Christian berdeham canggung. "Saya hanya menjalankan perintah, Claire."

Tentu saja. Christian hanya menjalani perintah dari suaminya yang curigaan dan ternyata posesifnya minta ampun. "Kenapa nanya gue udah selesai meeting apa belum?"

"Saya sudah mengirim Pak Bimo ke kantor Cleir. Mungkin sepuluh menit lagi tiba. Pak Saka mau kamu menemaninya menjemput Mr. Hansson dan Mrs. Hansson di bandara."

"Harus banget gue ikut?" Claire mendesah malas.

"Kamu tahu jawabannya, Claire," balas Christian retorik.

Right, Claire. Selain memuaskan suami lo di ranjang. Bukannya lo juga harus berakting sebagai istri yang manis?

Claire pikir tugasnya hanya akan menemani Saka menjemput klien pentingnya. Nyatanya setelah dari bandara, mobil mereka tidak mengarah menuju jalan pulang atau salah satu hotel milik keluarga Winata untuk dinner bersama Mr. Hansson dan Mrs. Hansson. Tapi malah melimpir ke daerah Ancol hingga sampai dermaga.

The Wedding GamesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang