[TWG] : 44. Balasan

11.4K 857 30
                                    

Sungguh tak mengherankan jika yang pertama kali Saka lakukan begitu keluar rumah sakit adalah ... bekerja.

Claire tidak dapat melarang sebab ia sudah berjanji akan membiarkan Saka bekerja bila dokter sudah mengizinkannya pulang. Tapi bukan berarti Saka akan lepas dari pengawasannya. Dia mengikuti sang suami kemanapun pria itu pergi. Baik itu ke kantor, maupun ke markas yang baru pertama kali Claire datangi.

Saka mengenalkan tim rahasianya pada Claire. Claire sudah mendengar nama-nama mereka sebelumnya. Tapi dia hanya mengenal Harum sebab perempuan itulah yang ditugaskan menjadi pengawalnya.

Dan Claire langsung menyukai dua pria yang Saka perkenalkan sebagai Astra dan Gastra. Mulanya Claire pikir mereka adik-kakak karena namanya yang hampir sama. Tapi mereka ternyata tidak memiliki hubungan darah sama sekali. Wajah mereka pun jauh berbeda. Astra memancarkan pesona tampan dan tenang dengan wajah orientalnya. Walaupun begitu dia memiliki selero humor yang menarik perhatian kaum hawa.

Sedangkan Gastra kelihatan lebih kekanakan. Didukung oleh wajah baby face-nya. Dia juga lebih stylist meskipun pekerjaannya lebih sering di dalam ruangan. Claire mengenali semua merk pakaian yang dikenakan Gastra. Very trendy. Dan pastinya sangat mahal.

"Akhirnya, ketemu juga sama istri bos," Gastra menyapa Claire dengan senyuman super lebar. Matanya berbinar sambil mendekap sebuah buku. "Aku udah nonton semua film, Kakak. Dan aku suka banget sama So Into You. Aku udah gabung komunitas shipper Adila sama Dirga. Oh, ya, aku boleh minta tanda tangan kak Claire, kan?"

Claire mengerjap. Sama sekali tak menduga salah satu tim Saka adalah penggemarnya. Dia mengangguk sembari tersenyum geli. "Sure," katanya yang kemudian malabuhkan tanda tangannya ke buku kosong tersebut.

Sedangkan yang lain hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan anggota termuda mereka.

"So, gimana perkembangannya?" tanya Saka yang tidak ingin Gastra berlama-lama bertingkah konyol di depan istrinya.

Claire yang berniat mengikuti Saka masuk ke dalam ruangan ditahan. "Sayang, kamu ditemenin—"

"Nggak. Aku ikut." Claire memotong cepat. Menatap Saka tepat di mata.

Saka menghela napas. Melirik para anggota timnya yang memandangi mereka. Jika dia tak menuruti keinginan Claire, istrinya pasti akan terus memaksa. Namun jika dia menuruti, kewibawaannya akan diragukan. Sayangnya, ketegasan dari ekspresi Claire membuat Saka tak bisa menolak.

Mau tak mau dia menganggukkan kepala. "Fine. Aku nggak tanggungjawab kalau kamu bosan."

Senyum Claire terkembang senang. "Never!"

Astra yang baru pertama kali melihat kebucinan Saka secara nyata tersedak menahan tawa. Saka melirik sengit. Membuat pria itu mengedihkan bahu dan berkata. "Sorry, cuma ini baru pertama kali gue ngeliat lo ngebucin."

Mereka kemudian masuk ke dalam ruangan yang berisi meja panjang dengan banyak kursi. Claire duduk di sebelah Saka sembari mereka mendengarkan Harum yang sedang mempresentasikan bukti-bukti yang ia dapat. Kemudian digantikan oleh Gastra yang juga melakukan hal sama.

Sesaat Claire cukup terpana akan kecerdasan dari tim rahasia Saka. Pantas saja Harum langsung pandai menggunakan kamera hanya dengan satu kali penjelasan. Claire rasa Harum memiliki IQ cukup tinggi. Begitu pun dengan anggota yang lainnya yang punya keahlian masing-masing. Mereka juga tampak bugar dan sehat. Menunjukkan secara fisik, mereka pun kuat.

"Bukti-bukti penyuapan Hasa dan money laundering yang ia lakukan sudah berhasil kita dapatkan. Tapi Hasa bisa saja berkilah dan meminta bantuan ayahnya. Karena itu, Pak Abimanyu minta kita untuk menahan bukti ini sampai beliau bisa memastikan tak ada satupun orang yang akan membantunya nanti." Terang Christian.

The Wedding GamesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang