Enam

34 3 0
                                    

"jadi kenapa mommy datang kemari tanpa memberi tahuku dulu" tanya Ian.

Mendengar pertanyaannya dari anaknya, wajah Nyonya Yu langsung berubah drastis menjadi serius, Nyonya Yu pun menarik nafas dalam-dalam sambil memejamkan matanya.

"Mommy hanya ingin bertanya..."

"Tanya apa?..."

"Ian, kau sudah dewasa, kau sudah mengerti tentang banyak hal, mommy hanya mau bertanya, kapan kau akan menikah nak?" Ujar Nyonya Yu.

Ian langsung terdiam mendengar perkataan Nyonya Yu "Mom, aku belum ingin menikah" jawab Ian.

"Sampai kapan kau terus begini nak? Kau tahu mommy semakin tua, mommy ingin melihat kau bahagia bersama keluarga mu sebelum mommy mati" Curahan hati Nyonya Yu, sudah cukup ia terus menahan diri untuk tidak membicarakan masalah kapan anaknya menikah.

"Mom kumohon beri aku waktu" ujar Ian yang tampak frustasi.

"Sampai kapan ian? Sampai mommy mati baru kau akan menikah?" Kata-kata itu bagai pedang yang langsung diri Ian, bagaimana tidak? Karena Tidak biasanya Nyonya Yu akan bercerita lalu membawa-bawa dirinya pada kematian.

"Mom jangan bicara seperti itu, aku janji akan segera menikah, tapi ku mohon beri aku waktu satu bulan" ujar Ian berusaha meyakinkan mommynya.

Nyonya Yu menghembuskan nafasnya kasar "baiklah mommy akan tunggu, tapi jika sampai satu bulan mommy belum mendengar tentang pernikahan mu, maka kau akan mommy jodohkan dengan seorang gadis, dan kau tidak boleh menolaknya Christian Yu" ujar Nyonya Yu panjang lebar.

"Iya mom" satu kata yang mengartikan ia mengerti.

"Ingat Christian Yu, mommy tidak pernah bermain-main dengan kata mommy sendiri" Peringat  Nyonya Yu lagi.

"Iya mom aku paham"

"Baiklah, itu saja, mommy mau pulang dulu" ujar Nyonya Yu sambil berdiri.

"Akan aku antar ibu sampai depan".

                                   *****

Beberapa menit berlalu tapi kedua sejoli yang ada dijok motor itu belum sampai ke tempat tujuannya. Terus melajukan motor ninja itu yang melaju kencang membela jalan ibu kota negara itu.

Dalam perjalanan keduanya tak henti berbincang karena rasanya kurang kalau tidak ada perbincangan random di tengah-tengah keduanya, meski ada sedikit gombalan maut Hyunjin, tapi itu tak membuat Joy juga akan berhenti untuk berbicara.

Tak berselang lama tiba-tiba Joy sudah tak bersuara lagi juga Hyunjin mulai  merasa kalau punggungnya terasa berat dan setelah Hyunjin melihat kearah kaca spion, ya Joy tertidur.

Hyunjin pun langsung memelankan kecepatan nya lalu meminggirkan motornya ke trotoar, Hyunjin pun dengan pelan-pelan mulai melepaskan jaketnya agar tak membangunkan Joy. Setelah jaketnya terlepas, Hyunjin pun mengikatkan jaketnya itu di pinggang Joy dan juga pinggang nya.

Setelah kegiatan Hyunjin itu selesai, ia pun mulai menjalankan motornya dengan pelan karena takut jika nantinya Joy jatuh.

Motor itu terus melaju dengan kecepatan sedang, semua pengendara lain yang melihat Hyunjin dan Joy merasa iri akan kelakuan mereka di jalan, padahal jika dicari tahu lebih dalam, kedua sejoli itu tak memiliki hubungan spesial apapun.

Beberapa menit mulai berlalu dan apartemen nya Joy mulai terlihat dari jauh, Hyunjin tetap melajukan motornya dengan kecepatan sedang hingga sampai di halaman apartemennya Joy.

"Joy bangun" ujar Hyunjin dengan lembut.

Bukannya bangun tapi Joy malah menggeliat sebentar lalu kembali tidur, Hyunjin pun hanya menghela nafas melihat Joy yang betah tidur dalam keadaan yang seperti ini.

Stay Or Go || Christian Yu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang