"Kau baik-baik saja?" Ujar pria yang menahan tubuh Joy yang nyaris jatuh tadi.
Joy yang sedang memenjamkan mata dalam dekapan seseorang yang menolongnya, sungguh jika bukan karena dia, pasti dirinya sudah malu kepalang dilantai.
Joy pun karena penasaran dengan pria yang menolongnya ingin melihat wajahnya karena sepertinya dari suara dia saja Joy sudah kenal dan.....
Damn!!
Mata Joy langsung terbuka lebar melihat siapa pria itu, ternyata pemilik bar itu Christian Yu. Joy pun langsung berdiri tegak kembali sambil menatap ke arah lantai.
"Maaf T-tuan atas kelancangan saya, tapi saya juga berterimakasih karena tuan s-sudah menolong saya tadi" ujar Joy tak ingin melihat kearah Ian.
Ian pun tersenyum manis, merasa lucu dengan tingkah laku Joy yang sangat seperti anak kecil.
"Tidak apa-apa lain kali hati-hati Joy" Hati Joy langsung berdebar 2 kali lipat mendengar Ian menyebut namanya. Sepertinya kali ini Ian membalas pada Joy karena kemarin ia berhasil membuatnya Salah tingkah didepan Doyoung.
"Sudah tidak malu wajah mu mulai memerah" ujar Ian lagi yang langsung membuat Joy panas-dingin, bagaimana tidak? Ia sangat malu.
"P-permisi tuan" ujar Joy.
Namun disaat Joy benar-benar hilang dari pandangannya, Ian teringat kembali janjinya pada mommynya, hingga akhirnya Ian memutuskan siapa yang bisa membantunya.
"Joy" panggil Ian.
Joy pun berbalik mendekati Ian "setelah kerja nanti kamu pergi ke ruangan manager" Ujar Ian.
Tidak ingin memikirkan hal-hal yang tidak-tidak Joy pun menganggukkan kepalanya lalu kembali bekerja, ia juga sempat berpikir, apakah nanti juga manager menyuruhnya menjadi asistennya seperti yang Taeyong lakukan?
*****
Terus-menerus bekerja sampai Joy tak sadar bahwa sebentar lagi bar akan segera tutup bukan karena sudah tidak ada pelanggan tapi memang sudah waktunya dikarenakan mereka juga mengingat bahwa yang bekerja disini tidak hanya yang sudah lulus sekolah, tapi juga ada yang masih sekolah.
Joy pun mengganti pakaiannya lalu berjalan ke ruangan manager, hingga saat sampai disana Joy langsung mengetuk pintu kayu itu hingga ada suara dari dalam yang menyuruhnya masuk.
Joy pun tanpa ragu langsung memasuki ruangan itu yang bernuansa dengan warna gelap.
"Duduklah" ujar Ian.
Joy pun langsung duduk sambil melipat mengunci tangannya "a-ada apa tuan?" Tanya Joy sedikit gugup.
Ian pun memejamkan mata lalu menghela nafas panjang dan menghembuskannya.
"Jadi saya mau minta tolong sama kamu" itulah kalimat awal yang menjadi pembicaraan mereka, bahkan sampai dijelaskan.
Joy langsung menegang di tempat, ia merasa seperti di film-film romansa ketika seorang gadis yang akan membantu temannya atau orang yang lebih tua jauh dari dirinya hingga berujung menikah. Huh Joy apa yang kau pikirkan, jangan aneh-aneh.
"Tapi Tuan..."
"Saya tahu kita belum lama kenal, tapi hanya kamu yang bisa bantu saya" bujuk Ian.
Joy pun memejamkan matanya lalu mengangguk, terpaksa ia harus melakukan ini karena ia takut kalau di tolak terus Ian marah lalu memecatnya apa yang akan terjadi nantinya dengan nasib Joy?.
Mendengar jawaban dari Joy membuat Ian sedikit lega "terimakasih Joy sudah mau membantu saya" ujar Ian.
"Iya tuan sama-sama, baik saya permisi tuan" saat hendak berdiri Ian pun kembali bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Or Go || Christian Yu
General FictionSemua berawal dari kecelakaan maut yang menimpa kedua orangtuanya, sehingga mengubah nasib seorang gadis yang polos juga lugu. Hidup sebatang kara di tengah-tengah ibu kota Korea Selatan. Hidup sebatang kara membuat gadis itu belajar bahwa hidup itu...