Sepuluh

27 3 0
                                    

Taeyong pun mulai berjalan di lorong-lorong mansion itu hingga akhirnya dia berhenti tepat di depan kamar Ian yang paling pojok, Taeyong pun mulai mengetuk pintu itu tapi tidak ada jawaban, ia kembali mengetuk pintu cokelat itu tapi tetap hasilnya sama, tidak ada jawaban.

Taeyong pun memutuskan untuk membuka pintunya itu. Pelan-pelan ia buka pintunya tapi yang ia lihat didalam kamar itu gelap seperti tidak ada penghuninya. Taeyong pun berjalan masuk mencari saklar lampu lalu menekannya, kamar yang semuanya gelap kini terang tapi Taeyong tidak melihat ada Ian didalamnya.

Taeyong pun memutuskan untuk keluar dari kamar itu lalu mulai berjalan kearah kamar yang tadi Joy keluar dari dalamnya, karena Taeyong terakhir kali melihat Ian disana sebelum pergi makan bersama Nyonya Yu.

Kaki itu terus melangkah, dan tanpa butuh waktu lama akhirnya Taeyong sudah berada didepan kamar itu, ia pun mulai membuka pintu itu pelan-pelan hingga pintu itu pun sudah terbuka sempurna.

Taeyong yang melihat pemandangan didepannya itu langsung panas entah kenapa alasannya, tapi yang pastinya saat ini ia melihat Joy dan Ian sudah tertidur dengan posisi Ian memeluk Joy dari depan.

Tak ingin lama-lama disana karena pemandangan itu sungguh membuat hatinya panas, ya begitulah gengsi bisa menjadi awal kekalahan dalam hal percintaan.

Taeyong pun mulai menuruni tangga, lalu mengambil tas kerjanya di meja ruang tamu. Nyonya Yu yang melihat raut wajah Taeyong yang seperti menahan sesuatu itupun langsung mendekat dan bertanya pada ponakannya itu.

"Dimana Ian? Kenapa dia tidak bersama mu Taeyong?"

"Dia di kamar tamu bersama Joy" jawab Taeyong dengan datar serta wajah yang merah menahan api cemburu dalam hatinya.

"Owh, sekarang kau akan langsung pergi kerja?" Tanya Nyonya Yu lagi.

"Iya mami, aku pergi dulu" setelah mengucapkan itu Taeyong pun langsung pergi.

"Baik, hati-hati Taeyong" ujar Nyonya Yu sebelum Taeyong menghilang dari jangkauan nya.

*****

"Ada jawaban ga dari Joy?" Tanya Lisa

"Belum" jawab Hyunjin.

"Udah hampir 50 kali ditelpon masa ga diangkat" ujar Lisa yang terlihat khawatir.

"Yaudah kalau udah kek gitu lebih baik kita lapor polisi aja kan?" Usul Jake.

"Ssshhhttt lu bisa diam ga!!" Ujar Lisa dan Hyunjin bersamaan dengan tegas.

"O-okey sory" balas Jake yang tiba-tiba ciut Dengan suara kedua sejoli itu.

Ya saat ini Lisa, Hyunjin dan Jake tengah ada di apartemen Joy karena disaat tadi pagi Lisa ke apartemen Joy, ia tidak melihat ada sosok anak itu, ia pun memutuskan untuk masuk dan melihat memang Joy tidak ada didalamnya.

Lisa terus menunggu tapi sampai sekarang tidak ada kemunculan sosok Joy, awalnya ia pikir bahwa Joy ke minimarket sebentar tapi mana mungkin akan selama ini, saat kekamar juga Lisa tidak melihat adanya Joy, bahkan kasurnya masih rapi.

Terus menunggu dan menunggu tapi tidak ada tanda-tanda kalau Joy akan datang, Lisa pun mulai khawatir dengan anak itu yang masih harus dibimbing. Karena panik mulai menyerang dirinya, Lisa pun memutuskan menelfon Hyunjin untuk datang ke apartemennya Joy.

"Lu si seharusnya lu mastiin Joy pulang duluan, malah lu tinggalin" ujar Lisa marah karena biasanya Hyunjin yang mengantar Joy pulang sehabis kerja, tapi semalam ia malah pulang duluan meninggalkan Joy yang harus pulang sendiri.

Hyunjin pun menunduk entah mengapa rasa bersalah mulai memenuhi hatinya, ia merasa tak becus menjaga Joy sebagaimana yang sudah Lisa percayakan padanya.

Stay Or Go || Christian Yu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang