Dua puluh satu

13 0 0
                                    

Biasakan untuk vote and komen
Happy reading~


05.00 am

Tiba-tiba Joy terbangun dari tidurnya dan melihat sekeliling, sepertinya ini bukan kamarnya dan seketika ia menyadari bahwa ia masih di kamar Taeyong.

Joy langsung melihat ke kiri dimana Taeyong masih betah tidur sambil memeluknya dan Ian yang berada di kanannya tidur dengan kepala ia letakkan di ceruk leher Joy.

Dan Mark? Dia tidur di kamarnya. Jam 10 malam ia dibangunkan Ian karena sudah tertidur dengan memeluk Joy layaknya bantal.

"Yahhkk bangun Mark" geram Ian

"Apa maksud mu memeluk Joy seperti ini hah?!" Tak sampai situ, Ian bahkan mengambil bantal lalu memukul kan pada Mark.

Mark pun sedikit merasa risih lalu mulai mendudukkan tubuhnya sambil terus mengucak matanya yang masih terasa berat.

"Ngantuk lah Hyung" jawab Mark.

Ian tak ingin terus memperpanjang masalah lalu menyuruh Mark tidur di kamarnya sendiri.

"Sudah kau tidur dikamar mu"

"Hm, mat malam Hyung" setelah mengatakan itu Mark langsung keluar dari kamar Taeyong dengan sempoyongan.

"Daddy" Joy sedikit menepuk pipi Ian guna membangunkan pria itu.

"Enghh" Ian hanya menggeliat lalu kembali tidur.

"Daddy" tak berhenti sampai situ, Joy terus membangun Ian.

"Iya besok nikah" Joy pun lantas menatap Ian bingung, dia mimpi apa sampai mengingau seperti ini?

"Daddy bangun" kali ini Joy sedikit menggoyangkan tubuh Ian dengan sekuat tenaga, namun tetap saja tidak berhasil.

Joy pun tampak kesal lalu menjepit kedua hidung Ian, dan yap! Cara itu berhasil, Ian langsung terbangun.

"Astaga Joy, ada apa" Ternyata berhasil, Ian langsung membuka matanya yang masih terasa berat.

"Daddy hari ini Joy harus sekolah" ujar Joy

"Kan masih jam 5, nanti saja" Ian lantas menarik kembali Joy untuk dipeluk namun...

Bugh

Ian langsung jatuh dari kasur karena Joy menendangnya, dengan terkejut Joy langsung membulatkan matanya, kenapa dia dengan beraninya menendang bosnya.

"Akhhh"

"A-astaga m-maaf Daddy aku tidak sengaja, tiba-tiba kaki ku ingin m-menendang mu" jelas Joy sedikit terbata-bata dengan sangat takut bahkan matanya berkaca-kaca.

Sejujurnya Ian tak merasa sakit namun kenapa Joy yang menangis padahal yang jatuh dia.

Huhhhh lantas Ian bangun lalu memeluk gadis kecil itu "sudah jangan menangis, aku yang jatuh namun kau yang menangis" Ian terus berbicara dengan tangan yang terus mengusap kepala dan punggung Joy.

"M-maaf dad, aku tidak sengaja"

"Iya sayang, ayo tidur kembali ini masih terlalu pagi"

Tanpa menolak Joy pun langsung tidur dalam pelukan Ian.

07.00 am

Kringgg!!!

Suara bel itu menandakan semua murid untuk masuk ke kelas karena pelajaran akan segera dimulai.

Joy, Lisa, hyunjin dan Jake sudah berada di kelas dengan sedikit candaan yang membuat Lisa kesal disitu.

"Joy nanti kalau lulus nikah yuk kan tinggal 2 bulan lagi" hyunjin sedari tadi terus mengatakan ini sambil memegangi tangan Joy.

Stay Or Go || Christian Yu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang