Tujuh

21 3 0
                                    

Semua murid kini berhamburan keluar kelas karena beberapa detik yang lalu bel berbunyi yang menandakan waktunya istirahat.

Disaat semua murid pergi ke kantin mencari makan untuk mengisi energi setelah beberapa jam belajar beda halnya dengan Joy, baru saja ia dan Lisa akan pergi keluar kelas, tiba-tiba Joy dipanggil ke ruang pak Lee Taeyong, guru baru mereka dikarenakan pak Donghae sedang cuti sementara.

Saat masih dalam perjalanan keruang pak Taeyong, pikiran Joy mulai kemana-mana, hal yang ia pikirkan antara dimarahi lalu di hukum atau bahkan dikeluarkan dari kelasnya, terlalu berlebihan.

Namun semua itu ditepisnya saat mulai berada didepan pintu ruangan pak Taeyong. Joy mulai mengangkat tangannya lalu mengetuk pintu kayu itu hingga ada instruksi yang menyuruhnya masuk.

Joy terus berjalan masuk kedalam hingga didepan meja pak Taeyong yang sedang menatap dirinya dingin, Joy hanya bisa menunduk Karena takut dengan tatapannya.

Setelah beberapa menit berlalu, Park Taeyong pun membuka suara.

"Kau tahu bukan kalau saya guru baru disini, menggantikan pak Donghae?" Tanya Taeyong.

Joy hanya mengangguk dengan badan yang bergetar takut.

"Lalu kenapa terlambat? Kenapa kau masih terlihat santai sampai dikelas tadi?" Tanya pak Taeyong tegas.

Joy pun tersentak takut "m-maaf pak, s-saya janji tidak akan mengulanginya lagi" ujar Joy takut.

Hanya masalah terlambat, kenapa malah menjadi seribet ini? Padahal hal itu sudah wajar dikalangan para pelajar bukan? Lalu kenapa pak Taeyong malah memperbesar-besarkan? Apakah ada tujuan tersembunyi yang sudah Taeyong rencanakan?.

Taeyong pun menunjukkan smirknya yang tak dilihat oleh Joy karena terus menunduk "baik, namun kamu akan tetap mendapat hukuman" ujar pak Taeyong.

Joy pun kaget, apa? Hukuman? "Hukuman apa pak" tanya Joy.

"Kau akan menjadi asisten saya tanpa ada seorang pun yang tahu" ujar pak Taeyong yang langsung membuat Joy langsung melebarkan matanya.

"M-maksud pak Taeyong?" Tanya Joy.

"Dimana pun kamu dan apa pun yang terjadi, jika saya membutuhkan kamu, kamu harus datang ke saya selama 5 bulan" jelas pak Taeyong yang membuat Joy lebih terkejut, ini bahkan seperti seorang babu daripada asisten.

"T-tapi pak..."

"Saya tidak menerima penolakan jika tidak saya tidak akan meluluskan kamu" ancam pak Taeyong.

Joy hanya bisa mengangguk mengiyakan keputusan pak Taeyong yang menghukumnya.

"Hm, itu saja sekarang kau bisa pergi" ujar pak Taeyong.

"Iya pak" setelah mengatakan itu, Joy pun langsung keluar dari ruangan itu.

                                   *****

Saat ini bel berbunyi menandakan waktu belajar sudah habis dan semua murid bisa pulang, semuanya langsung berhamburan keluar untuk pulang ataupun ketempat lainnya.

Lisa yang berjalan beriringan dengan Joy merasa aneh dengan wajah Joy yang murung sejak ia dipanggil oleh pak Taeyong tadi, wajahnya langsung masam, apakah sesuatu terjadi?

"Hey ada, kenapa lu diam-diam aja?" Tanya Lisa setelah berdebat dengan pikirannya.

Joy yang sedang melamun langsung tersadar "t-ridak apa-apa" bohong Joy.

Lisa pun merasa tidak yakin dengan jawabannya Joy, terus memaksa Joy bicara apa yang terjadi hingga dia hanya terlihat murung begitu.

Bahkan saat berada didalam mobil pun, Joy tetap enggan untuk memberitahukan semuanya pada Lisa, dan jawabannya tetap itu terus yang ia lontarkan disetiap pertanyaan Lisa berikan.

Stay Or Go || Christian Yu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang